Bayi Binturong Ini Diberi Nama Covid dan Corona
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Koleksi satwa di objek wisata Lembang Park and Zoo bertambah setelah sepasang bayi binturong lahir saat pandemi COVID-19. Kedua satwa kelas mammalia tersebut lahir pada 14 Mei 2020 lalu dari pasangan binturong bernama Bobo dan Rika.
Binturong atau musang bertubuh besar famili viverridae, diberinama COVID untuk binturong jantan dan Corona bagi binturong betina. Kondisi keduanya dalam kondisi sehat dan bisa dinikmati oleh pengunjung yang datang ke objek wisata yang berada di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini.
"Kami sengaja beri nama Covid dan Corona karena keduanya lahir saat pandemi COVID-19. Ini juga untuk mengingat momen saat ini yang sedang terjadi," terang Manajer Operasional Lembang Park and Zoo Iwan Susanto kepada wartawan, Sabtu (4/7/2020).(Baca juga : Turun ke Zona Kuning COVID-19, Sekda KBB Bilang Begini )
Iwan mengatakan, dengan lahirnya dua satwa tersebut maka jumlah koleksi bintrurong di Lembang Park and Zoo total menjadi 12 ekor. Pada saat lahir keduanya bertepatan dengan ditutupnya objek wisata di semua wilayah KBB, imbas dari COVID-19 dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menurutnya, kedua satwa dengan nama latin Arctictis Binturong tersebut langsung ditangani dengan baik sehingga tumbuh sehat. Binturong merupakan satwa yang biasa hidup di daerah hutan tropis hijau, hutan daratan rendah primer dan sekunder dengan padang rumput. Usia satwa ini biasanya hidup minimal 18 sampai 25 tahun.
"Binturong adalah satwa yang dilindungi asal Jawa, mereka terancam punah sehingga kami sangat senang ketika mereka beranak," kata Iwan.(Baca juga : Daging Celeng Beredar di KBB, Disperindag Sidak Sejumlah Pasar dan Kios )
Disinggung terkait pakannya, Iwan menyebutkan binturong biasanya mengonsumsi mamalia kecil, burung, ikan, cacing tanah, serangga hingga buah-buahan. Pihaknya akan terus menambah koleksi satwa dan mengembangbiakan satwa. Saat ini di kebun binatang dengan luas 20 hektare tersebut, terdapat total 550 jenis satwa.
"Kami berencana terus menambah ragam satwa yang ada. Selain untuk melestarikan keberadaan mereka, juga sebagai sarana edukasi bagi pengunjung yang datang ke sini," pungkasnya.
Binturong atau musang bertubuh besar famili viverridae, diberinama COVID untuk binturong jantan dan Corona bagi binturong betina. Kondisi keduanya dalam kondisi sehat dan bisa dinikmati oleh pengunjung yang datang ke objek wisata yang berada di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini.
"Kami sengaja beri nama Covid dan Corona karena keduanya lahir saat pandemi COVID-19. Ini juga untuk mengingat momen saat ini yang sedang terjadi," terang Manajer Operasional Lembang Park and Zoo Iwan Susanto kepada wartawan, Sabtu (4/7/2020).(Baca juga : Turun ke Zona Kuning COVID-19, Sekda KBB Bilang Begini )
Iwan mengatakan, dengan lahirnya dua satwa tersebut maka jumlah koleksi bintrurong di Lembang Park and Zoo total menjadi 12 ekor. Pada saat lahir keduanya bertepatan dengan ditutupnya objek wisata di semua wilayah KBB, imbas dari COVID-19 dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menurutnya, kedua satwa dengan nama latin Arctictis Binturong tersebut langsung ditangani dengan baik sehingga tumbuh sehat. Binturong merupakan satwa yang biasa hidup di daerah hutan tropis hijau, hutan daratan rendah primer dan sekunder dengan padang rumput. Usia satwa ini biasanya hidup minimal 18 sampai 25 tahun.
"Binturong adalah satwa yang dilindungi asal Jawa, mereka terancam punah sehingga kami sangat senang ketika mereka beranak," kata Iwan.(Baca juga : Daging Celeng Beredar di KBB, Disperindag Sidak Sejumlah Pasar dan Kios )
Disinggung terkait pakannya, Iwan menyebutkan binturong biasanya mengonsumsi mamalia kecil, burung, ikan, cacing tanah, serangga hingga buah-buahan. Pihaknya akan terus menambah koleksi satwa dan mengembangbiakan satwa. Saat ini di kebun binatang dengan luas 20 hektare tersebut, terdapat total 550 jenis satwa.
"Kami berencana terus menambah ragam satwa yang ada. Selain untuk melestarikan keberadaan mereka, juga sebagai sarana edukasi bagi pengunjung yang datang ke sini," pungkasnya.
(nun)