Terancam Pergerakan Tanah dan Longsor, Warga di Cipicung Banjarwangi Garut Minta Direlokasi

Kamis, 29 September 2022 - 22:17 WIB
loading...
Terancam Pergerakan...
Warga yang terancam pergerakan tanah dan longsor di Kampung Cipicung, Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, meminta direlokasi. SINDOnews/Fani
A A A
GARUT - Warga yang terancam pergerakan tanah dan longsor di Kampung Cipicung, Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, meminta direlokasi.

Warga khawatir pergeseran tanah membahayakan keselamatan mereka, setelah belasan rumah hingga lahan pertanian di kawasan itu terimbas bencana yang terjadi pada Kamis (22/0/2022) lalu.

Dede, Kepala Desa Jayabakati mengatakan saat ini jumlah total rumah yang terdampak berjumlah 16 unit. Dede mengungkapkan, bencana itu membuat sejumlah rumah mengalami retak-retak. "Bahkan ada yang tertimpa pohon juga tertimpa tanah juga," kata Dede, Kamis (29/9/2022).

Ia berharap pemerintah kabupaten dan provinsi memberikan keputusan terbaik terkait bencana yang terjadi di wilayahnya itu. Pemerintah Desa Jayabakti, lanjut Dede, menilai relokasi merupakan solusi terbaik untuk warganya.

"Kalau dilihat dari kasat mata ya, memang lokasi itu sudah tidak layak di tempati lagi. Tapi semua keputusan kembali pada pemerintah di kabupaten dan provinsi," ujarnya.

Salah seorang warga Kampung Cipicung, Anda (64) mengatakan, pergerakan tanah yang disertai longsor di kampungnya terjadi pada Kamis malam pekan lalu sekira pukul 23.00 WIB.

"Pada saat itu ada ibu-ibu dari bawah menangis meminta tolong karena rumahnya ketiban pohon aren yang tumbang akibat longsor," ucapnya.

Ia berharap pihak yang berwenang untuk segera menindaklanjuti langsung ke lokasi untuk memberikan rasa aman pasa masyarakat setempat.

"Kami mohon bantuannya kepada pihak yang punya wewenang, mohon bantuannya. Kami berharap relokasi, kalau bahasa disini agar tidak mangmang (waswas)," ujarnya.

Baca: Anggota Mujahidin Indonesia Timur Tewas saat Kontak Tembak, Diduga Bawa Ransel Bahan Peledak.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa longsor dan pergerakan tanah di Kampung Cipicung tersebut mengancam permukiman warga. Belasan rumah warga terancam terbawa longsor.

Kasi Trantibum Kecamatan Banjarwangi, Dangdang, menjelaskan longsor di wilayah itu memiliki lebar 74 meter dan panjang 100 meter. "Longsor dipicu oleh tingginya curah hujan. Sebelum hujan dan longsor, memang sudah ada retakan tanah," kata Dangdang.

Baca Juga: Massa Pendukung Padati Rumah Lukas Enembe, Akses Jalan Masuk Diblokade.

Beberapa rumah milik warga terpaksa dikosongkan pada malam hari di saat hujan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Mereka mengungsi ke rumah kerabat terdekat yang jaraknya aman dari lokasi bencana.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3494 seconds (0.1#10.140)