World Tourism Day 2022, Menparekraf Sandiaga Uno Optimistis Bawa Dampak Positif Kebangkitan Sektor Pariwisata
loading...
A
A
A
DENPASAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap peringatan Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) 2022 di Bali akan membawa dampak positif bagi kebangkitan sektor pariwisata pasca pandemi.
Harapan itu sesuai dengan kesepakatan Bali Guidelines yang dilahirkan dalam Forum Menteri Pariwisata G20. Lima kerangka aksi Bali Guidelines disepakati dalam forum Tourism Ministerial Meeting di Bali. Di antaranya penguatan UMKM, penguatan SDM, keberpihakan kepada kaum muda dan perempuan, digitalisasi dan ekonomi hijau melalui desa wisata berkelanjutan.
"Bali guidelines akan fokus kepada komunitas dan UMKM," kata Sandiaga di puncak peringatan World Tourism Day di Nusa Dua, Bali, Selasa (27/9/2022).
Poin yang sangat menarik dalam Bali Guidelines yaitu mengenai lapangan kerja. "Jadi bagaimana lapangan kerja di sektor pariwisata itu bukan yang tidak memberdayakan, tapi ke depan harus berkualitas yang memberikan peningkatan penghasilan dan kesejahteraan," ujarnya.
Sandiaga mencatat per hari ini masih ada 180 juta lapangan kerja yang belum kembali akibat pandemi. "Kita harus pastikan lapangan kerja ini segera kembali dengan pendekatan tadi," imbuh dia.
Bali Guideline akan menjadi bekal untuk menyambut era baru dari pariwisata. "Indonesia sekarang dianggap negara yang membawa satu perubahan dan menciptakan satu kepemimpinan baru di pariwisata dunia," tandasnya.
Sandiaga menambahkan, pemulihan sektor pariwisata ini bukan hanya angka-angka. "Tapi ada manusianya di balik angka-angka itu. Jadi tidak lagi berpikir pertumbuhan berapa persen, devisa berapa miliar dolar, tapi lebih bagaimana dampaknya kepada kelangsungan kehidupan manusia," paparnya.
Dengan tema rethinking tourism dalam peringatan World Tourism Day ke-42 ini, Sandiaga mendorong bagaimana sektor pariwisata bisa menyediakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, meningkatkan penghasilan, pendidikan, kesehatan hingga kesejahteraan.
Jika hal di atas tercapai, Sandiaga optimistis pariwisata ke depan akan bergerak dari kuantitas menuju kualitas. "Dampaknya tentu kepada masyarakat dan keberlanjutan lingkungan," imbuhnya.
Sementara itu, dalam peringatan World Tourism Day, Sandiaga yang didampingi Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo menyebut delegasi yang hadir adalah terbanyak dalam sejarah World Tourism Day.
"Istimewanya, delegasi ini diwakili menteri dan pejabat setingkat menteri," ujarnya.
Selain itu, peringatan World Tourism Day tahun ini spesial karena pertama kali digelar setelah pademi.
"Seluruh stakeholder pariwisata bisa bertemu secara fisik untuk rethinking bagaimana pariwisata ke depan, bagaimana dampaknya kepada kesejahteraan," pungkasnya.
Harapan itu sesuai dengan kesepakatan Bali Guidelines yang dilahirkan dalam Forum Menteri Pariwisata G20. Lima kerangka aksi Bali Guidelines disepakati dalam forum Tourism Ministerial Meeting di Bali. Di antaranya penguatan UMKM, penguatan SDM, keberpihakan kepada kaum muda dan perempuan, digitalisasi dan ekonomi hijau melalui desa wisata berkelanjutan.
"Bali guidelines akan fokus kepada komunitas dan UMKM," kata Sandiaga di puncak peringatan World Tourism Day di Nusa Dua, Bali, Selasa (27/9/2022).
Poin yang sangat menarik dalam Bali Guidelines yaitu mengenai lapangan kerja. "Jadi bagaimana lapangan kerja di sektor pariwisata itu bukan yang tidak memberdayakan, tapi ke depan harus berkualitas yang memberikan peningkatan penghasilan dan kesejahteraan," ujarnya.
Sandiaga mencatat per hari ini masih ada 180 juta lapangan kerja yang belum kembali akibat pandemi. "Kita harus pastikan lapangan kerja ini segera kembali dengan pendekatan tadi," imbuh dia.
Bali Guideline akan menjadi bekal untuk menyambut era baru dari pariwisata. "Indonesia sekarang dianggap negara yang membawa satu perubahan dan menciptakan satu kepemimpinan baru di pariwisata dunia," tandasnya.
Sandiaga menambahkan, pemulihan sektor pariwisata ini bukan hanya angka-angka. "Tapi ada manusianya di balik angka-angka itu. Jadi tidak lagi berpikir pertumbuhan berapa persen, devisa berapa miliar dolar, tapi lebih bagaimana dampaknya kepada kelangsungan kehidupan manusia," paparnya.
Dengan tema rethinking tourism dalam peringatan World Tourism Day ke-42 ini, Sandiaga mendorong bagaimana sektor pariwisata bisa menyediakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, meningkatkan penghasilan, pendidikan, kesehatan hingga kesejahteraan.
Jika hal di atas tercapai, Sandiaga optimistis pariwisata ke depan akan bergerak dari kuantitas menuju kualitas. "Dampaknya tentu kepada masyarakat dan keberlanjutan lingkungan," imbuhnya.
Sementara itu, dalam peringatan World Tourism Day, Sandiaga yang didampingi Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo menyebut delegasi yang hadir adalah terbanyak dalam sejarah World Tourism Day.
"Istimewanya, delegasi ini diwakili menteri dan pejabat setingkat menteri," ujarnya.
Selain itu, peringatan World Tourism Day tahun ini spesial karena pertama kali digelar setelah pademi.
"Seluruh stakeholder pariwisata bisa bertemu secara fisik untuk rethinking bagaimana pariwisata ke depan, bagaimana dampaknya kepada kesejahteraan," pungkasnya.
(shf)