5 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit, Nomor 3 Masuknya Islam di Pulau Jawa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerajaan Majapahit sempat mencatatkan dirinya sebagai dinasti Hindu terbesar dengan wilayah kekuasaan yang luas di Indonesia. Sayangnya kerajaan ini musti runtuh menjelang abad ke 16.
Sebagai salah satu kerajaan terbesar yang berada di tanah Jawa , Majapahit memiliki banyak kisah sejarah termasuk dalam proses keruntuhannya.
Baca juga : Strategi Gajah Mada Redam Pemberontakan di Kerajaan Majapahit
Tenggelamnya Kerajaan Majapahit pada tahun 1527 tentu disebabkan oleh beberapa faktor besar. Hal ini membuat munculnya era baru dalam sejarah Indonesia. Kerajaan Hindu sudah mulai tumbang di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Berikut 5 penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit :
1. Meninggalnya Gajah Mada dan Hayam Wuruk
Dua tokoh besar ini memang memiliki peranan penting dalam Kerajaan Majapahit. Karena setelah keduanya meninggal Kerajaan Hindu tersebut mulai kehilangan cahayanya.
Meninggalnya Patih Gajah Mada membuat Hayam Wuruk kebingungan dalam menemukan pengganti yang pantas. Kehilangan Patih ini memang merupakan cikal bakal mulai menurunnya kerajaan ini. Beberapa wilayah kekuasaannya juga perlahan melepaskan diri.
Ditambah lagi pada saat Hayam Wuruk meninggal, dimana terjadi polemik perebutan kekuasaan yang semakin menenggelamkan kekuasaan Majapahit.
Perebutan ini terjadi antara putri mahkota Kusumawardhani yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana dan putra dari selirnya, yakni Wirabhumi.
2. Munculnya Perang Saudara
Diangkatnya Wikramawardhana pada 1389 untuk menggantikan Hayam Wuruk ditentang anak Hayam Wuruk, Bhre Wirabhumi penguasa kerajaan timur Majapahit.
Singgasana ini kemudian dituntut oleh Wirabhumi yang kemudian tercetuslah perang saudara yang disebut Perang Paregreg pada 1404-1405. Perang ini akhirnya membuat Wirabhumi gugur.
Kekalahannya ini membuat kerajaan timur bersatu dengan kerajaan barat. Namun kala itu kejayaan Majapahit semakin merosot karena mulai lepasnya daerah kekuasaan luar Jawa.
3. Mulai Masuknya Agama Islam
Mulai masuk dan berkembangnya Agama Islam di Pulau Jawa kala itu yang dimulai dari kedatangan Jenderal Muslim Tiongkok bernama Laksamana Cheng Ho mulai membentuk komunitas China dan Arab di beberapa Pelabuhan, macam Semarang, Tuban, Demak dan Ampel. Hal ini membuat Kerajaan Majapahit semakin tersingkir.
Baca juga : Penampakan Petirtaan Kerajaan Majapahit Bikin Warga Gresik Gempar
4. Bangkitnya Kesultanan Malaka
Wilayah yang digunakan sebagai jalur perdagangan ini mulai menjalin hubungan dekat dengan Dinasti Ming. Selain itu mulai munculnya Kesultanan Malaka pada abad ke 15 juga membuat Majapahit kalah saing dalam memperluas wilayahnya.
5. Kemunculan Kerajaan Demak
Masuknya pengaruh Islam juga membuat beberapa kerajaan baru yang lebih tangguh. Dimana selain Kesultanan Malaka juga terdapat Kerajaan Demak di Tanah Jawa. Segala wilayah kekuasaan Majapahit di Jawa mulai diinvasi oleh Demak kala itu.
Dilansir dari digilib.uin-suka.ac.id, Serangan Demak ke Majapahit pada awal abad ke 16 merupakan salah satu penyebab terbesar hancurnya Kerajaan Hindu tersebut. Hal ini membuat Raden Patah yang merupakan putra dari raja terakhir Majapahit, Brawijaya V dengan selir muslim Tiongkok Siu Ban Ci, yang memilih mendirikan kerajaan bermarwah Islam.
Sebagai salah satu kerajaan terbesar yang berada di tanah Jawa , Majapahit memiliki banyak kisah sejarah termasuk dalam proses keruntuhannya.
Baca juga : Strategi Gajah Mada Redam Pemberontakan di Kerajaan Majapahit
Tenggelamnya Kerajaan Majapahit pada tahun 1527 tentu disebabkan oleh beberapa faktor besar. Hal ini membuat munculnya era baru dalam sejarah Indonesia. Kerajaan Hindu sudah mulai tumbang di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Berikut 5 penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit :
1. Meninggalnya Gajah Mada dan Hayam Wuruk
Dua tokoh besar ini memang memiliki peranan penting dalam Kerajaan Majapahit. Karena setelah keduanya meninggal Kerajaan Hindu tersebut mulai kehilangan cahayanya.
Meninggalnya Patih Gajah Mada membuat Hayam Wuruk kebingungan dalam menemukan pengganti yang pantas. Kehilangan Patih ini memang merupakan cikal bakal mulai menurunnya kerajaan ini. Beberapa wilayah kekuasaannya juga perlahan melepaskan diri.
Ditambah lagi pada saat Hayam Wuruk meninggal, dimana terjadi polemik perebutan kekuasaan yang semakin menenggelamkan kekuasaan Majapahit.
Perebutan ini terjadi antara putri mahkota Kusumawardhani yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana dan putra dari selirnya, yakni Wirabhumi.
2. Munculnya Perang Saudara
Diangkatnya Wikramawardhana pada 1389 untuk menggantikan Hayam Wuruk ditentang anak Hayam Wuruk, Bhre Wirabhumi penguasa kerajaan timur Majapahit.
Singgasana ini kemudian dituntut oleh Wirabhumi yang kemudian tercetuslah perang saudara yang disebut Perang Paregreg pada 1404-1405. Perang ini akhirnya membuat Wirabhumi gugur.
Kekalahannya ini membuat kerajaan timur bersatu dengan kerajaan barat. Namun kala itu kejayaan Majapahit semakin merosot karena mulai lepasnya daerah kekuasaan luar Jawa.
3. Mulai Masuknya Agama Islam
Mulai masuk dan berkembangnya Agama Islam di Pulau Jawa kala itu yang dimulai dari kedatangan Jenderal Muslim Tiongkok bernama Laksamana Cheng Ho mulai membentuk komunitas China dan Arab di beberapa Pelabuhan, macam Semarang, Tuban, Demak dan Ampel. Hal ini membuat Kerajaan Majapahit semakin tersingkir.
Baca juga : Penampakan Petirtaan Kerajaan Majapahit Bikin Warga Gresik Gempar
4. Bangkitnya Kesultanan Malaka
Wilayah yang digunakan sebagai jalur perdagangan ini mulai menjalin hubungan dekat dengan Dinasti Ming. Selain itu mulai munculnya Kesultanan Malaka pada abad ke 15 juga membuat Majapahit kalah saing dalam memperluas wilayahnya.
5. Kemunculan Kerajaan Demak
Masuknya pengaruh Islam juga membuat beberapa kerajaan baru yang lebih tangguh. Dimana selain Kesultanan Malaka juga terdapat Kerajaan Demak di Tanah Jawa. Segala wilayah kekuasaan Majapahit di Jawa mulai diinvasi oleh Demak kala itu.
Dilansir dari digilib.uin-suka.ac.id, Serangan Demak ke Majapahit pada awal abad ke 16 merupakan salah satu penyebab terbesar hancurnya Kerajaan Hindu tersebut. Hal ini membuat Raden Patah yang merupakan putra dari raja terakhir Majapahit, Brawijaya V dengan selir muslim Tiongkok Siu Ban Ci, yang memilih mendirikan kerajaan bermarwah Islam.
(bim)