Penampakan Petirtaan Kerajaan Majapahit Bikin Warga Gresik Gempar
loading...
A
A
A
GRESIK - Warga Dusun Rejosari, Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Gresik, gempar dengan ditemukannya sumber air yang diduga petirtaan era Kerajaan Majapahit. Lokasinya berada di bawah pohon beringin besar berusia ratusan tahun.
Petirtaan atau kolam itu memiliki ukuran sekitar 12 x 8 meter. Dilihat dari bebatuan yang ditemukan, dugaan kuat mengarah pada tinggalan Kerajaan Majapahit. Susunan batunya sepintas mirip era Majapahit.
Kendati demikian, untuk kepastiannya dibutuhkan penelitian lebih lanjut oleh tim ahli. Penemuan sumber air itu sudah menyedot perhatian warga sekitar. Bahkan beramai-ramai mendatangi lokasi untuk menghilangkan rasa penasaran.
Camat Wringinanom, Sayib menjelaskan penemuan diduga petirtaan kuno itu bermula pada Jumat (10/9/2021) lalu. Warga setempat awalnya sudah menduga jika terdapat peninggalan bersejarah di lokasi tersebut.
"Sebelumnya sudah sempat terlihat, kemudian diperdalam hasilnya berbentuk kolam. Itu kemarin warga dengan kepala desa sepakat dilakukan pengerukan," katanya, Kamis (16/9/2021).
Bebatuan kuno diduga peninggalan Kerajaan Majapahit warga Dusun Rejosari, Sumberame, Wringinanom, Gresik, Jatim. Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
Sementara itu, Juru Kunci Sendang Nur Silam mengatakan, petirtaan itu ditemukan secara tidak sengaja. Semula dirinya dan warga lainnya melakukan penggalian waduk, namun di tengah perjalanan alat berat yang bekerja membentur benda keras.
"Setelah dilihat ternyata ditemukan bebatuan kuno. Kalau melihat cirinya memang khas era Majapahit. Yaitu terdiri dari ketebalan dan panjang batu," terangnya.
Menurutnya, tebal batu dari buatan era Majapahit memiliki ciri khas. Antara lain ketebalan 9 centimeter dan lebar 32 centi hingga 40 centi meter. Meski demikian, pihaknya masih menunggu dari penelitian para ahli.
Disebutkan Nur Silam, di daerahnya tersebut memang banyak ditemukan barang peninggalan kuno. Konon warga pernah menemukan perhiasan emas kalung rantai sepanjang 2 meter. Penemuan itu terjadi pada tahun 1975 silam.
"Masih ada orang yang menemukan. Tidak tahu sekarang di mana keberadaan emas. Mungkin saja disimpan untuk museum," katanya.
Petirtaan atau kolam itu memiliki ukuran sekitar 12 x 8 meter. Dilihat dari bebatuan yang ditemukan, dugaan kuat mengarah pada tinggalan Kerajaan Majapahit. Susunan batunya sepintas mirip era Majapahit.
Kendati demikian, untuk kepastiannya dibutuhkan penelitian lebih lanjut oleh tim ahli. Penemuan sumber air itu sudah menyedot perhatian warga sekitar. Bahkan beramai-ramai mendatangi lokasi untuk menghilangkan rasa penasaran.
Camat Wringinanom, Sayib menjelaskan penemuan diduga petirtaan kuno itu bermula pada Jumat (10/9/2021) lalu. Warga setempat awalnya sudah menduga jika terdapat peninggalan bersejarah di lokasi tersebut.
"Sebelumnya sudah sempat terlihat, kemudian diperdalam hasilnya berbentuk kolam. Itu kemarin warga dengan kepala desa sepakat dilakukan pengerukan," katanya, Kamis (16/9/2021).
Bebatuan kuno diduga peninggalan Kerajaan Majapahit warga Dusun Rejosari, Sumberame, Wringinanom, Gresik, Jatim. Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
Sementara itu, Juru Kunci Sendang Nur Silam mengatakan, petirtaan itu ditemukan secara tidak sengaja. Semula dirinya dan warga lainnya melakukan penggalian waduk, namun di tengah perjalanan alat berat yang bekerja membentur benda keras.
"Setelah dilihat ternyata ditemukan bebatuan kuno. Kalau melihat cirinya memang khas era Majapahit. Yaitu terdiri dari ketebalan dan panjang batu," terangnya.
Menurutnya, tebal batu dari buatan era Majapahit memiliki ciri khas. Antara lain ketebalan 9 centimeter dan lebar 32 centi hingga 40 centi meter. Meski demikian, pihaknya masih menunggu dari penelitian para ahli.
Disebutkan Nur Silam, di daerahnya tersebut memang banyak ditemukan barang peninggalan kuno. Konon warga pernah menemukan perhiasan emas kalung rantai sepanjang 2 meter. Penemuan itu terjadi pada tahun 1975 silam.
"Masih ada orang yang menemukan. Tidak tahu sekarang di mana keberadaan emas. Mungkin saja disimpan untuk museum," katanya.
(shf)