Ratusan Kali Menjambret dan Merampok, 2 Sekawan Diciduk

Rabu, 06 Agustus 2014 - 02:04 WIB
Ratusan Kali Menjambret dan Merampok, 2 Sekawan Diciduk
Ratusan Kali Menjambret dan Merampok, 2 Sekawan Diciduk
A A A
MEDAN - Lagi, petugas Polsekta Medan Kota, menciduk dua tersangka pelaku jambret yang sudah ratusan kali beraksi. Masing-masing tersangka adalah Dodi Riswandi (19), warga Jalan Pandu, dan Ardis Sahat Pasaribu (19), warga Jalan Kalianda.

"Kedua tersangka bekerja sebagai tukang parkir di Kota Medan. Keduanya bermukim di sepanjang rel kereta api," ujar Kapolsekta Medan Kota Komisaris Polisi (Kompol) Wahyudi, kepada wartawan, Selasa (6/8/2014).

Para pelaku juga terkait kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Selain kedua tersangka, polisi juga memburu dua pelaku lainnya. Mereka berinisial N, dan B. Keduanya kini menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.

Kedua pelaku yang berhasil ditangkap, sambung Wahyudi, sudah ratusan kali beraksi. Di antaranya Jalan Palangkaraya, Sutomo, Sutrisno, Petisah dan lainnya. Mereka biasa mencari sasaran turis-turis asing di Medan.

"Dodi Riswandi merupakan residivis kambuhan dan sudah pernah mendekam di penjara dalam kasus yang sama. Setiap beraksi, tersangka selalu membekali diri dengan senjata tajam (sajam), dan tak segan melukai korbannya," ungkapnya.

Salah satu korban yang dirampok di Jalan Mahkamah, Yunita Apriani Harahap (20), warga Sungai Berombang, Dusun I, Sei Sanggul, Kecamatan Panai Hilir, Tebingtinggi, bahkan terpaksa diopname akibat dilukai pelaku.

"Korban dipepet saat melintas dan ditendang hingga jatuh. Tasnya berisi sejumlah perhiasan dilarikan pelaku," sebutnya.

Mantan Kasat Reskrim Polres Labuhan Batu tersebut menambahkan, mereka akan berkoordinasi dengan polsek lain untuk mendalami penyelidikan sindikat ini.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Faidir Chaniago mengatakan, Ardis Sahat Pasaribu kerap bermain di kawasan Petisah dan Sutomo.

"Mereka mengendarai sepeda motor tanpa plat yang sudah dirombak, agar tidak dikenali korbannya," katanya.

Dia menambahkan, sindikat tersebut kerap berganti-ganti pasangan saat akan beraksi. Misalnya, Dodi Riswandi bisa saja berteman dengan N atau B, dan sebaliknya.

Untuk kasus curanmor, modus yang digunakan tersangka adalah dengan berpura-pura menjadi petugas parkir di pusat keramaian. Pengunjung yang datang diminta tidak mengunci stang, namun kemudian kendaraan dibawa kabur.

"Dari keduanya, kita menyita dua sepeda motor, tiga tas, lima dompet, satu bilah sajam, tiga kartu ATM, kartu pelajar, KTP, kartu kredit, STNK atas nama Mawarti, penduduk Villa Mulia Mas Blok A-2, Desa Mulio Rejo, Sunggal," bebernya.

Terpisah, Dodi Riswandi mengaku sudah berulangkali melakukan aksi jambret di Medan, termasuk aksi curanmor.

"Seingatku, ada beberapa lokasi, misalnya Petisah, Brigjen Katamso (depan Istana Maimun), Palangkaraya, Sutomo, Palangkaraya, dan lainnya," sebut pria bertubuh kecil dengan tato di sekujur tubuhnya itu.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7881 seconds (0.1#10.140)