Kapal Ikan Terbalik di Laut Arafura, Australia Kerahkan Pesawat Bantu Operasi SAR
loading...
A
A
A
MERAUKE - Satu unit kapal ikan dilaporkan tenggelam di laut Arafura berjarak sekitar 276 km dari Dermaga Merauke ke arah barat daya.
Berdasarkan informasi dari Kantor SAR Merauke diketahui, insiden itu dilaporkan pertama kali oleh kapal kontainer Port Vila Chief yang melihat ada satu kapal dalam posisi terbalik dan mengapung di tengah laut, Rabu (14/9/2022) lalu.
Temuan ini dilaporkan melalui email ke otoritas SAR Australia pada pukul 23.07 wit. Oleh JRCC (SAR Australia), informasi ini kemudian diteruskan ke Kantor Pusat Basarnas pada pukul 23.09 WIT. Dan baru pada pukul 23.15 WIT kantor SAR menerima laporan tersebut. Data awal, hanya memuat kejadiannya saja tanpa diketahui nama kapal nahas tersebut.
Pesawat pencari milik Australia Maritime Safety authority (AMSA) jenis Bombardier Challengger dikerahkan melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, namun hingga pesawat kembali ke pangkalan, pencarian masih nihil.
Kemudian pada pukul 08.20 WIT pesawat kembali ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian kembali hingga pukul 12.00 WIT. Kali ini pencarian belum membuahkan hasil.
“Setelah dilakukan koordinasi baik dengan SAR Australia, Bakamla, kantor Satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan serta pihak agen kapal akhirnya diketahui kapal tersebut bernama KM. AMJ Lima yang berpangkalan di Panambulai, Dobo Kepulauan Aru,” kata Kepala Basarnas Merauke, Supriyanto Ridwan.
Kapal ini adalah milik PT. Sutioso Bersaudara yang berkantor pusat di Jakarta Barat . Berdasarkan penelusuran aplikasi marine tracking, ternyata kapal ini sudah terbalik akibat hantaman ombak besar pada hari Selasa (13/9/2022) lalu.
Data ini dikuatkan dengan hasil penelusuran sistem pelacakan kapal di kantor Bakamla Merauke. KM AMJ Lima ini berawakkan 24 orang dengan nahkoda bernama Casmidi.
Akibat kecelakaan ini sebanyak 23 anak buah kapal berhasil diselamatkan oleh KM. BMJ Enam dan menyisakan 1 (satu) korban atas nama Andreas (33) yang masih dalam pencarian. Korban selamat saat ini berada di atas KM.BMJ Enam.
“Kami berhasil menghubungi KM.BMJ Enam dan diperoleh informasi tambahan bahwa 23 korban selamat semuanya dalam kondisi sehat dan posisi kapal masih berada di sekitar lokasi kejadian untuk tetap melakukan pencarian korban yang belum ditemukan,” ujarnya.
KM. BMJ Enam adalah kapal yang masih satu perusahaan dengan KM. AMJ LIma yang tenggelam tersebut. Menurut penuturan nahkoda KM.BMJ Enam, saat ini KM.AMJ Lima sudah tenggelam karena sudah tidak terlihat lagi di permukaan air.
“Saat ini, terdapat beberapa kapal yang melakukan pencarian, baik milik perusahaan dimana KM.AMJ Lima selama ini bernaung maupun relasi perusahaan,” tandasnya.
Berdasarkan informasi dari Kantor SAR Merauke diketahui, insiden itu dilaporkan pertama kali oleh kapal kontainer Port Vila Chief yang melihat ada satu kapal dalam posisi terbalik dan mengapung di tengah laut, Rabu (14/9/2022) lalu.
Temuan ini dilaporkan melalui email ke otoritas SAR Australia pada pukul 23.07 wit. Oleh JRCC (SAR Australia), informasi ini kemudian diteruskan ke Kantor Pusat Basarnas pada pukul 23.09 WIT. Dan baru pada pukul 23.15 WIT kantor SAR menerima laporan tersebut. Data awal, hanya memuat kejadiannya saja tanpa diketahui nama kapal nahas tersebut.
Pesawat pencari milik Australia Maritime Safety authority (AMSA) jenis Bombardier Challengger dikerahkan melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, namun hingga pesawat kembali ke pangkalan, pencarian masih nihil.
Kemudian pada pukul 08.20 WIT pesawat kembali ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian kembali hingga pukul 12.00 WIT. Kali ini pencarian belum membuahkan hasil.
“Setelah dilakukan koordinasi baik dengan SAR Australia, Bakamla, kantor Satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan serta pihak agen kapal akhirnya diketahui kapal tersebut bernama KM. AMJ Lima yang berpangkalan di Panambulai, Dobo Kepulauan Aru,” kata Kepala Basarnas Merauke, Supriyanto Ridwan.
Kapal ini adalah milik PT. Sutioso Bersaudara yang berkantor pusat di Jakarta Barat . Berdasarkan penelusuran aplikasi marine tracking, ternyata kapal ini sudah terbalik akibat hantaman ombak besar pada hari Selasa (13/9/2022) lalu.
Data ini dikuatkan dengan hasil penelusuran sistem pelacakan kapal di kantor Bakamla Merauke. KM AMJ Lima ini berawakkan 24 orang dengan nahkoda bernama Casmidi.
Akibat kecelakaan ini sebanyak 23 anak buah kapal berhasil diselamatkan oleh KM. BMJ Enam dan menyisakan 1 (satu) korban atas nama Andreas (33) yang masih dalam pencarian. Korban selamat saat ini berada di atas KM.BMJ Enam.
“Kami berhasil menghubungi KM.BMJ Enam dan diperoleh informasi tambahan bahwa 23 korban selamat semuanya dalam kondisi sehat dan posisi kapal masih berada di sekitar lokasi kejadian untuk tetap melakukan pencarian korban yang belum ditemukan,” ujarnya.
KM. BMJ Enam adalah kapal yang masih satu perusahaan dengan KM. AMJ LIma yang tenggelam tersebut. Menurut penuturan nahkoda KM.BMJ Enam, saat ini KM.AMJ Lima sudah tenggelam karena sudah tidak terlihat lagi di permukaan air.
“Saat ini, terdapat beberapa kapal yang melakukan pencarian, baik milik perusahaan dimana KM.AMJ Lima selama ini bernaung maupun relasi perusahaan,” tandasnya.
(nic)