Sosok Ranggalawe Loyalis Raden Wijaya dan Majapahit yang Berani Tapi Ceroboh
loading...
A
A
A
Ranggalawe merupakan sosok teman seperjuangan Raden Wijaya sewaktu mendirikan Kerajaan Majapahit. Sosoknya merupakan anak dari Arya Wiraraja bupati dari Sumenep. Kedekatan antara Ranggalawe dengan Raden Wijaya sendiri berkat peran sang ayahnya Arya Wiraraja.
Arya Wiraraja sendiri memiliki hubungan sangat dekat dengan Raden Wijaya. Keduanya berhubungan sejak masa Kerajaan Singasari, di mana kala itu Arya Wiraraja juga pernah menjadi pejabat penting di istana Singasari sebelum akhirnya dimutasi jabatannya oleh Kertanagara.
Bersama Nambi, Ranggalawe menjadi sosok yang punya andil dalam perjuangan Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Sebagaimana dikisahkan Slamet Muljana pada "Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit" perkenalan antara Raden Wijaya dengan Ranggalawe berawal dari perintah Arya Wiraraja saat meminta anaknya Ranggalawe mengantarkan putri Tribhuwana dari Sumenep ke Majapahit.
Dengan dikawal oleh utusan Raden Wijaya, Banyak Kapuk dan Mahisa Pawagal, Ranggalawe akhirnya bertemu dan berkenalan dengan Raden Wijaya, sahabat ayahnya sendiri. Sosok Ranggalawe memang terkenal pribadi yang tegas, pemberani, tapi terkenal cukup ceroboh dan buru-buru.
Pada perundingan mengenai siasat perang terbukti ia adalah ahli siasat, dan dalam pertempuran adalah seorang pemberani yang lincah dalam menggunakan senjata dan terampil dalam langkahnya. Ucapan lantang kepada siapapun juga terlihat dari percakapan dengan Sagara Winotan dan perundingan mengenai siasat mengusir tentara Tartar.
Pada perundingan itu Ranggalawe tanpa segan-segan melontarkan kata-kata lantang kepada Raden Wijaya. Namun di samping kekasaran itu diketahui watak Ranggalawe adalah seseorang yang mempunyai tekad besar, berani mempertaruhkan jiwanya untuk membela Raden Wijaya.
Ranggalawe juga memiliki sikap jujur, berani mengemukakan pendapatnya tanpa segan-segan. Namun tak jarang dari sikapnya itu timbul perselisihan dengan Raden Wijaya dan beberapa pembesar lainnya.
Ranggalawe pula yang berperan membawa puluhan kuda milik Arya Wiraraja saat tentara Raden Wijaya hendak menyerbu Jayakatwang di Daha, Kediri. Total ada 27 ekor kuda yang dibawa Ranggalawe dari Madura, kuda-kuda itu merupakan kuda dari Bima, yang konon begitu gagah dan kuat di medan pertempuran.
Ranggalawe pun tiba kembali di Majapahit dengan membawa kuda-kuda milik ayahnya. Sedangkan sang ayah berangkat terpisah belakangan. Arya Wiraraja membawa bala tentara Madura ke Majapahit demi menyiapkan serangan ke Kediri, membantu temannya.
Dari sini jelaslah kedekatan Ranggalawe dengan Raden Wijaya pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit berkat sang ayahnya. Ayahnya pulalah yang menyelamatkan dan menampung Raden Wijaya saat melarikan diri dari kejaran Jayakatwang dan tentaranya saat menyerbu Singasari.
Arya Wiraraja sendiri memiliki hubungan sangat dekat dengan Raden Wijaya. Keduanya berhubungan sejak masa Kerajaan Singasari, di mana kala itu Arya Wiraraja juga pernah menjadi pejabat penting di istana Singasari sebelum akhirnya dimutasi jabatannya oleh Kertanagara.
Baca Juga
Bersama Nambi, Ranggalawe menjadi sosok yang punya andil dalam perjuangan Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Sebagaimana dikisahkan Slamet Muljana pada "Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit" perkenalan antara Raden Wijaya dengan Ranggalawe berawal dari perintah Arya Wiraraja saat meminta anaknya Ranggalawe mengantarkan putri Tribhuwana dari Sumenep ke Majapahit.
Dengan dikawal oleh utusan Raden Wijaya, Banyak Kapuk dan Mahisa Pawagal, Ranggalawe akhirnya bertemu dan berkenalan dengan Raden Wijaya, sahabat ayahnya sendiri. Sosok Ranggalawe memang terkenal pribadi yang tegas, pemberani, tapi terkenal cukup ceroboh dan buru-buru.
Pada perundingan mengenai siasat perang terbukti ia adalah ahli siasat, dan dalam pertempuran adalah seorang pemberani yang lincah dalam menggunakan senjata dan terampil dalam langkahnya. Ucapan lantang kepada siapapun juga terlihat dari percakapan dengan Sagara Winotan dan perundingan mengenai siasat mengusir tentara Tartar.
Pada perundingan itu Ranggalawe tanpa segan-segan melontarkan kata-kata lantang kepada Raden Wijaya. Namun di samping kekasaran itu diketahui watak Ranggalawe adalah seseorang yang mempunyai tekad besar, berani mempertaruhkan jiwanya untuk membela Raden Wijaya.
Ranggalawe juga memiliki sikap jujur, berani mengemukakan pendapatnya tanpa segan-segan. Namun tak jarang dari sikapnya itu timbul perselisihan dengan Raden Wijaya dan beberapa pembesar lainnya.
Ranggalawe pula yang berperan membawa puluhan kuda milik Arya Wiraraja saat tentara Raden Wijaya hendak menyerbu Jayakatwang di Daha, Kediri. Total ada 27 ekor kuda yang dibawa Ranggalawe dari Madura, kuda-kuda itu merupakan kuda dari Bima, yang konon begitu gagah dan kuat di medan pertempuran.
Ranggalawe pun tiba kembali di Majapahit dengan membawa kuda-kuda milik ayahnya. Sedangkan sang ayah berangkat terpisah belakangan. Arya Wiraraja membawa bala tentara Madura ke Majapahit demi menyiapkan serangan ke Kediri, membantu temannya.
Dari sini jelaslah kedekatan Ranggalawe dengan Raden Wijaya pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit berkat sang ayahnya. Ayahnya pulalah yang menyelamatkan dan menampung Raden Wijaya saat melarikan diri dari kejaran Jayakatwang dan tentaranya saat menyerbu Singasari.
(don)