1 Juta Keluarga di Jabar Bakal Dapat Program Konversi Gas ke Listrik
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 1 juta keluarga di Jawa Barat akan mendapatkan program konversi gas ke listrik pada tahun 2023. Program konversi ini saat ini terus digencarkan melalui penggunaan kompor induksi kepada masyarakat.
Menurut Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Pemprov Jabar Slamet Mulyanto S, saat ini pihaknya telah mulai melakukan program konversi bagi 53.000 keluarga sasaran. Mereka tersebar di Bandung, Tasikmalaya, Bandung Barat, dan Garut.
"Untuk uji coba ada 53.000 yang akan dikonversi. Tahun depan akan dinaikan menjadi 1 juta, " kata dia di sela sela lomba memasak menggunakan kompor induksi di pelataran Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (19/2022).
Baca juga: Odong-odong Diseruduk Truk Lalu Dihantam Minibus di Indramayu: 3 Luka, Sopir Kabur
Program konversi ini akan diprioritaskan bagi masyarakat tidak mampu untuk pemilik daya listrik 459 hingga 900 Ampere. Nantinya, mereka akan diberikan fasilitas meteran secara terpisah untuk penggunaan kompor listrik. Sehingga penggunaanya terukur dan terpantau.
"Jangan sampai fasilitas sudah kami berikan, tapi masih menggunakan kompor gas. Ini akan kami pantau terus penggunaannya, " jelas dia.
Menurut dia, penggunaan kompor induksi sebagai upaya memaksimalkan energi terbarukan. Di mana, saat ini pembangkit listrik telah banyak menggunakan energi air. Berbeda dengan energi fosil yang akan habis dan cenderung mahal.
"Gas sekarang sangat mahal, jadi bagaimana kita gunakan energi domestik yaitu listrik. Kita sangat over capacity. Kapasitas cadangan listrik kita sampai 50 persen, " kata dia.
Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UID Jabar, Rino Gumpar Hutasoit mengatakan, lomba masak nasi goreng menggunakan kompor induksi sebagai salah satu upaya mendorong penggunaan energi ramah lingkungan ke masyarakat.
"Lomba masak nasi goreng diikuti 77 peserta. Ini langkah awal untuk menyosialisasikan kompor induksi. Apalagi tahun ini akan lakukan konversi gas ke induksi.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
Menurut Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Pemprov Jabar Slamet Mulyanto S, saat ini pihaknya telah mulai melakukan program konversi bagi 53.000 keluarga sasaran. Mereka tersebar di Bandung, Tasikmalaya, Bandung Barat, dan Garut.
"Untuk uji coba ada 53.000 yang akan dikonversi. Tahun depan akan dinaikan menjadi 1 juta, " kata dia di sela sela lomba memasak menggunakan kompor induksi di pelataran Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (19/2022).
Baca juga: Odong-odong Diseruduk Truk Lalu Dihantam Minibus di Indramayu: 3 Luka, Sopir Kabur
Program konversi ini akan diprioritaskan bagi masyarakat tidak mampu untuk pemilik daya listrik 459 hingga 900 Ampere. Nantinya, mereka akan diberikan fasilitas meteran secara terpisah untuk penggunaan kompor listrik. Sehingga penggunaanya terukur dan terpantau.
"Jangan sampai fasilitas sudah kami berikan, tapi masih menggunakan kompor gas. Ini akan kami pantau terus penggunaannya, " jelas dia.
Menurut dia, penggunaan kompor induksi sebagai upaya memaksimalkan energi terbarukan. Di mana, saat ini pembangkit listrik telah banyak menggunakan energi air. Berbeda dengan energi fosil yang akan habis dan cenderung mahal.
"Gas sekarang sangat mahal, jadi bagaimana kita gunakan energi domestik yaitu listrik. Kita sangat over capacity. Kapasitas cadangan listrik kita sampai 50 persen, " kata dia.
Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UID Jabar, Rino Gumpar Hutasoit mengatakan, lomba masak nasi goreng menggunakan kompor induksi sebagai salah satu upaya mendorong penggunaan energi ramah lingkungan ke masyarakat.
"Lomba masak nasi goreng diikuti 77 peserta. Ini langkah awal untuk menyosialisasikan kompor induksi. Apalagi tahun ini akan lakukan konversi gas ke induksi.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
(msd)