Indah Putri Indriani Ajak Semua Pihak Kembalikan Kejayaan Kakao di Lutra
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Bupati Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani meminta kepada semua pihak agar membantu upaya pemerintah mengembalikan kejayaan kakao.
Menurut Indah, Lutra merupakan salah satu kabupaten di Sulsel dengan produksi kakao terbesar, serta memiliki kualitas terbaik. Sehingga menjadi kewajiban semua pihak untuk mewujudkan kakao lestari di Lutra.
Indah menuturkan, Pemkab Lutra punya komitmen untuk mengembalikan kejayaan kakao. Salah satu upayanya adalah pengembangan pertanian lahan kering seluas 60 hektare di tujuh desa yang diintervensi melalui APBD Lutra tahun 2018.
“Saya mengajak kepada kita semua untuk segera mengembalikan kejayaan kakao melalui program kakao lestari,” ajak Indah.
Orang nomor satu di Lutra ini juga membeberkan bahwa kontribusi sektor perkebunan, khususnya komoditi kakao, terhadap PDRB Lutra sangat besar, yakni 22% berdasarkan data BPS.
“22% PDRB kita disumbang dari sektor perkebunan, khususnya kakao,” ungkap Indah.
Dirinya pun meminta kepada seluruh petani kakao yang ada di Lutra untuk tetap konsisten tidak melakukan alih fungsi lahan, dari kakao ke komoditas lainnya.
“Ini memang tidak mudah, mengingat petani kita diperhadapkan pada sebuah kondisi di mana mereka harus mampu menghadapi serbuan komoditi lain yang bisa saja menarik minat petani lainnya," kata dia.
Untuk itu, Indah berharap seluruh pemangku kepentingan yang ada untuk dapat membantu dengan cara melakukan edukasi kepada warga, khususnya petani kakao, untuk tetap bertahan, sehingga mereka mau menanam kakao. Mengingat di Lutra, potensi lahan kakaonya mencapai 56.000 hektare.
“Semoga ini dapat kita maksimalkan,” harap dia.
Menurut Indah, Lutra merupakan salah satu kabupaten di Sulsel dengan produksi kakao terbesar, serta memiliki kualitas terbaik. Sehingga menjadi kewajiban semua pihak untuk mewujudkan kakao lestari di Lutra.
Indah menuturkan, Pemkab Lutra punya komitmen untuk mengembalikan kejayaan kakao. Salah satu upayanya adalah pengembangan pertanian lahan kering seluas 60 hektare di tujuh desa yang diintervensi melalui APBD Lutra tahun 2018.
“Saya mengajak kepada kita semua untuk segera mengembalikan kejayaan kakao melalui program kakao lestari,” ajak Indah.
Orang nomor satu di Lutra ini juga membeberkan bahwa kontribusi sektor perkebunan, khususnya komoditi kakao, terhadap PDRB Lutra sangat besar, yakni 22% berdasarkan data BPS.
“22% PDRB kita disumbang dari sektor perkebunan, khususnya kakao,” ungkap Indah.
Dirinya pun meminta kepada seluruh petani kakao yang ada di Lutra untuk tetap konsisten tidak melakukan alih fungsi lahan, dari kakao ke komoditas lainnya.
“Ini memang tidak mudah, mengingat petani kita diperhadapkan pada sebuah kondisi di mana mereka harus mampu menghadapi serbuan komoditi lain yang bisa saja menarik minat petani lainnya," kata dia.
Untuk itu, Indah berharap seluruh pemangku kepentingan yang ada untuk dapat membantu dengan cara melakukan edukasi kepada warga, khususnya petani kakao, untuk tetap bertahan, sehingga mereka mau menanam kakao. Mengingat di Lutra, potensi lahan kakaonya mencapai 56.000 hektare.
“Semoga ini dapat kita maksimalkan,” harap dia.
(luq)