Meriahnya Peringatan 120 Tahun Bung Hatta di Bukittinggi dan Agam
loading...
A
A
A
BUKITTINGGI - Acara peringatan 120 tahun kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi dan Kabupaten Agam berlangsung meriah dan seru. Acara itu digagas oleh Yayasan Proklamator Bung Hatta dan digelar sejak 6 Agustus 2022.
Acara itu berupa webinar membahas sosok Bung Hatta melalui zoom yang dihadiri sekitar 400 peserta dan menghadirkan belasan pembicara. Tiga agenda sekaligus digelar pada 13 Agustus 2022 yaitu Tapak Tilas Bung Hatta, Ultra Run atau lari maraton 120 km, dan launching museum virtual dengan teknologi Metaverse.
Ketiga putri Bung Hatta yaitu Meutia, Gemala, dan Halida hadir dalam rangkaian acara yang digelar di Istana Bung Hatta Bukittinggi sejak pukul 07.00 WIB itu. Acara juga dihadiri oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Bupati Agam dan Ketua Umum Yayasan Proklamator Bung Hatta serta perwakilan Pemprov Sumbardan Pemkot Bukittinggi.
Dalam sambutannya, Meutia Hatta menyampaikan bahwa yang paling penting dari acara peringatan ini adalah bagaimana agar keteladanan Bung Hatta itu bisa dipedomani oleh setiap pejabat khususnya di Sumatera Barat. Meutia Hatta juga mengungkap bahwa Bung Hatta bukanlah sosok yang tiba-tiba saja hadir dari langit untuk memproklamirkan Kemerdekaan indonesia,
Namun, kehadiran Bung Hatta adalah sebuah perjalanan yang panjang. Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia Bung Hatta melakukan perjalanan ke pelbagai pelosok negeri untuk meyakinkan rakyat dan membangun optimisme.
Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman merasa sangat beruntung bahwa dalam agenda 120 tahun Bung Hatta ini, Bukittinggi dan Kabupaten Agam kedatangan 3 putri Bung Hatta dan Pesanggrahan Bung Hatta yang berlokasi Kabupaten Agam menjadi tujuan utama agenda napak tilas Bung Hatta.
Dia berharap pesanggrahan Bung Hatta dapat menjadi destinasi wisata baru karena disamping keindahan alamnya juga ada jejak Bung Hatta yang bisa menjadi situs sejarah.
Baca: Truk Fuso Tabrak Rumah, Mobil dan Motor Tewaskan 5 Orang di Cianjur, Ini Penyebabnya.
Dia juga berjanji akan membangun semacam museum kecil di area tersebut berikut fasilitas yang diperlukan agar pesanggrahan Bung Hatta dapat menjadi destinasi wisata sejarah yang dapat menghidupkan pariwisata dan ekonomi rakyat sekitar.
Kemeriahan peringatan 120 tahun Bung Hatta sangat terasa di Kabupaten Agam dimana para tamu disuguhi upacara tradisional atau dalam bahasa Minangnya "Baralek Gadang” atau pesta besar di lapangan di depan SD 09 yang konon diresmikan oleh Bung Hatta pada 1952.
Upacara ini disaksikan oleh para pemuka adat di Kabupaten Agam dan diakhiri dengan makan bersama secara tradisional yang disebut dengan ‘makan bajambek’.
Acara itu berupa webinar membahas sosok Bung Hatta melalui zoom yang dihadiri sekitar 400 peserta dan menghadirkan belasan pembicara. Tiga agenda sekaligus digelar pada 13 Agustus 2022 yaitu Tapak Tilas Bung Hatta, Ultra Run atau lari maraton 120 km, dan launching museum virtual dengan teknologi Metaverse.
Ketiga putri Bung Hatta yaitu Meutia, Gemala, dan Halida hadir dalam rangkaian acara yang digelar di Istana Bung Hatta Bukittinggi sejak pukul 07.00 WIB itu. Acara juga dihadiri oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Bupati Agam dan Ketua Umum Yayasan Proklamator Bung Hatta serta perwakilan Pemprov Sumbardan Pemkot Bukittinggi.
Dalam sambutannya, Meutia Hatta menyampaikan bahwa yang paling penting dari acara peringatan ini adalah bagaimana agar keteladanan Bung Hatta itu bisa dipedomani oleh setiap pejabat khususnya di Sumatera Barat. Meutia Hatta juga mengungkap bahwa Bung Hatta bukanlah sosok yang tiba-tiba saja hadir dari langit untuk memproklamirkan Kemerdekaan indonesia,
Namun, kehadiran Bung Hatta adalah sebuah perjalanan yang panjang. Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia Bung Hatta melakukan perjalanan ke pelbagai pelosok negeri untuk meyakinkan rakyat dan membangun optimisme.
Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman merasa sangat beruntung bahwa dalam agenda 120 tahun Bung Hatta ini, Bukittinggi dan Kabupaten Agam kedatangan 3 putri Bung Hatta dan Pesanggrahan Bung Hatta yang berlokasi Kabupaten Agam menjadi tujuan utama agenda napak tilas Bung Hatta.
Dia berharap pesanggrahan Bung Hatta dapat menjadi destinasi wisata baru karena disamping keindahan alamnya juga ada jejak Bung Hatta yang bisa menjadi situs sejarah.
Baca: Truk Fuso Tabrak Rumah, Mobil dan Motor Tewaskan 5 Orang di Cianjur, Ini Penyebabnya.
Dia juga berjanji akan membangun semacam museum kecil di area tersebut berikut fasilitas yang diperlukan agar pesanggrahan Bung Hatta dapat menjadi destinasi wisata sejarah yang dapat menghidupkan pariwisata dan ekonomi rakyat sekitar.
Kemeriahan peringatan 120 tahun Bung Hatta sangat terasa di Kabupaten Agam dimana para tamu disuguhi upacara tradisional atau dalam bahasa Minangnya "Baralek Gadang” atau pesta besar di lapangan di depan SD 09 yang konon diresmikan oleh Bung Hatta pada 1952.
Upacara ini disaksikan oleh para pemuka adat di Kabupaten Agam dan diakhiri dengan makan bersama secara tradisional yang disebut dengan ‘makan bajambek’.
(nag)