Raih Penghargaan BKN Award 2022, Gubernur Khofifah: Kerja Keras dan Sinergitas Pemkab/Pemko Layak Diacungi Jempol

Kamis, 11 Agustus 2022 - 15:04 WIB
loading...
Raih Penghargaan BKN Award 2022, Gubernur Khofifah: Kerja Keras dan Sinergitas Pemkab/Pemko Layak Diacungi Jempol
Pemprov Jatim borong penghargaan BKN Award 2022. Sebanyak 32 penghargaan di bidang kepegawaian berhasil ditorehkan Pemprov Jatim maupun pemkab/pemko
A A A
BATU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) sukses memborong penghargaan dalam ajang Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Award 2022. Total sebanyak 32 penghargaan di bidang kepegawaian yang berhasil ditorehkan Pemprov Jatim maupun pemerintah kabupaten/kota.

Rincian tiga kategori penghargaan untuk Pemprov Jatim antara lain Implementasi Manajemen ASN Terbaik, Terbaik 1 Kategori Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian, dan Terbaik ke IV Kategori Penilaian Kompetensi. Sementara untuk 29 penghargaan lainnya diberikan BKN untuk 17 kabupaten/kota se Jatim.

Capaian ini sangat membanggakan lantaran mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pada BKN Award tahun 2020, total penghargaan yang diraih oleh Pemprov serta kabupaten/kota di Jatim hanya sejumlah 9 penghargaan.

Sedangkan pada 2021 total penghargaan BKN Award yang diterima pemprov, pemkab/pemko sebanyak 11 penghargaan dan pada 2022 meningkat signifikan menjadi 32 penghargaan.

Sederet penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf yang diterima langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Golden Tulip Holland Resort Batu, Rabu (10/8/2022).

Gubernur Khofifah menyebut penghargaan tersebut merupakan buah kerja keras pemkab/pemkot untuk meningkatkan mutu kinerja dibarengi dengan sinergitas yang patut diacungi jempol.

"Selamat atas raihan prestasi dari BKN RI, terus lakukan inovasi terbaik untuk melayani masyarakat sebaik-baiknya, se sejahtera-sejahteranya dan jadikan daerah kita untuk menyemai damai, kasih dan membangun nasionalisme," ujarnya usai menerima penghargaan.

Untuk diketahui, prestasi yang diraih Jawa Timur karena dinilai telah berhasil membuat perencanaan kebutuhan pegawai yang tidak hanya mengakomodir keperluan dari masing-masing perangkat daerah di Jawa Timur. Upaya tersebut juga dinilai tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan visi misi dari Gubernur Jawa Timur.

Sementara untuk kategori Manajemen ASN terbaik, hal tersebut sejalan dengan implementasi merit system yang diawasi oleh KASN dan juga dinilai dari penerapan norma, standard, prosedur dan kriteria dalam pelaksanaan manajemen ASN (NSPK). Selain itu, Jawa Timur juga telah dinilai berhasil mengakomodir mutasi pegawai, baik terkait kelengkapan admistrasi serta memenuhi perencanaan kebutuhan pegawai dengan maksimal.

Sementara itu terkait raihan Jatim pada Peringkat IV BKN Award kategori Penilaian Kompetensi, dimana keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk kategori ini juga didukung oleh komitmen penyelenggaraan Assessment Center baik bagi ASN Pemprov Jatim maupun fasilitasi di berbagai Kabupaten Kota.

Saat ini, Pemprov Jatim telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk UPT Pusat Penilaian Pegawai dan mendapatkan akreditasi A.

Tak kalah membanggakan, rekor capaian tertinggi, yakni untuk kategori utama tentang implementasi managamen ASN, Jawa Timur menduduki peringkat pertama nasional dengan total jumlah 11 instansi dari total jumlah nasional sebanyak 66 instansi.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengingatkan pentingnya transformasi learning bagi para ASN. Menurutnya, revitalisasi proses pembelajaran implementasi dan mekanisme, harus dilakukan secara komperhensif utamanya di unit kecil pada masing-masing instansi.

"Selain itu kolaborasi memang sering kita dengar tapi belum tentu tim yang dibawah merasa cukup percaya diri untuk membangun kolaborasi dengan eksternal sistem. Tim di lingkungan bapak ibu memimpin, meski punya keinginan inovasi namun belum tentu berani membangun jejaring. Oleh karena itu pimpinan di unit terkecil harus membuka ruang dan kesempatan staf untuk tumbuh dan mengembangkan diri dan jejaring," tuturnya.

Menjawab hal tersebut, Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengajak seluruh ASN di Jatim untuk memiliki mindset terbuka dan proaktif yang harus dilakukan oleh tim untuk memaknai sebuah inovasi dan kreatifitas pekerjaan.

"We have to open mind, kolaborasi adalah keniscayaan, begitu pula dinamika hirarki yang kompleks. Kolaborasi adalah kebutuhan dan keharusan," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1154 seconds (0.1#10.140)