Rektor Prof Husain Ungkap Keistimewaan Dies Natalies ke-61 UNM

Senin, 01 Agustus 2022 - 17:14 WIB
loading...
Rektor Prof Husain Ungkap Keistimewaan Dies Natalies ke-61 UNM
Universitas Negeri Makassar (UNM) memperingati Dies Natalis ke-61 di Ballroom Theater Menara Pinisi, Senin (1/8/2022). Foto/Dok UNM
A A A
MAKASSAR - Universitas Negeri Makassar (UNM) memperingati Dies Natalis ke-61 di Ballroom Theater Menara Pinisi, Senin (1/8/2022).

Resmi didirikan pada 1 Agustus 1961, kini UNM memperingati Dies Natalis ke-61. Di usia ke-61, UNM memperlihatkan perkembangan yang pesat.



Rektor UNM, Prof Husain Syam, mengatakan Dies Natalis ke-61 ini adalah hal yang istimewa. Musababnya, tahun berdiri dan dies natalis hari ini sama-sama berakhir 61.

“Dengan segala kiprahnya di Sumber Daya Manusia menjadi kebanggaan tersendiri bagi civitas akademika UNM ,” ungkap dia.

Prof Husain menargetkan dengan Dies Natalis ke-61 selalu memberi yang terbaik untuk masyarakat dan mengantarkan mahasiswa lebih baik untuk menjawab tantangan ke depan.

Sementara itu, Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Prof Rokhmin Dahuri menyampaikan orasi berjudul 'Memperkokoh Karakter Kewirausahaan di Era Disrupsi 4.0 Perubahan Iklim, Ketegangan Geopolitik,dan Post Truth'.

Ia mendorong para mahasiswa dan lulusan UNM memilih jalan menjadi pengusaha (entrepreneur).

“Para ulama telah sepakat mengenai kebaikan pekerjaan dagang (jual beli), sebagai perkara yang telah dipraktikan sejak zaman nabi hingga masa kini,” ujar Prof Rokhmin Dahuri



Pada kesempatan itu, Prof Rokhmin berharap UNM dan seluruh alumninya mampu mengurai permasalahan bangsa. Mencetak sumber daya manusia yang tidak pernah melupakan sejarah, bahwa pendahulu mungkin ada sisi negatifnya. Namun yang positif harus diteruskan.

“Sayangnya, sejak awal era reformasi, setiap ganti Presiden, Menteri, Gubernur, dan Bupati/Wali Kota; kebijakan dan programnya berganti pula. Jadi, kita ibarat membangun ‘istana pasir’ atau ‘tarian poco-poco’. Tidak ada kemajuan pembangunan yang akumulatif dan berkelanjutan. Etos kerja, produktivitas, daya inovasi, dan akhlak kita sebagai bangsa pun tergolong rendah,” tukasnya.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)