Detik-detik Kopda Muslimin Ditemukan Tewas di Kendal

Kamis, 28 Juli 2022 - 10:54 WIB
loading...
Detik-detik Kopda Muslimin...
Kopda Muslimin, anggota Batalyon Arhanud 15/DBY, otak penembakan istrinya sendiri, dikabarkan tewas di rumah orang tuanya di Kendal, Kamis (28/7/2022). Foto/Ist.
A A A
KENDAL - Situasi mencekam terjadi di rumah orang tua Kopda Muslimin, yang ada di RT 2 RW 1 Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kamis (28/7/2022). anggota Batalyon Arhanud 15/DBY, otak penembakan istrinya sendiri itu ditemukan tewas.



Selama ini Kopda Muslimin, sedang diburu tim gabungan Kodam IV/Diponegoro, dan Polda Jateng, karena menjadi otak percobaan pembunuhan terhadap istrinya, Rini. Namun pelarian itu berakhir, setelah Kopda Muslimin ditemukan tak bernyawa.



Saat ini tim gabungan TNI-Polri masih berada di lokasi. Tampak Asintel Kodam IV/Diponegoro Kolonel Inf Wahyu Yudhayana, Dandim 0715 Kendal Letkol Inf Henry Polli dan puluhan personel berjaga di kawasan rumah orang tuanya.



Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi terkait kondisi Kopda Muslimin. Dari kabar yang beredar, Muslimin dikabarkan meninggal dunia akibat menenggak minuman beracun.

Kopda Muslimin telah menghilang selama 11 hari pasca kejadian penembakan terhadap istrinya Rini Wulandari (34) di jalan Cemara III Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Senin (18/7/2022). Sedangkan lima tersangka penembakan telah ditangkap oleh tim gabungan TNI-Polri.

Sebelumnya, Polrestabes Semarang berhasil mengungkap asal uang yang dipakai Kopda Muslimin untuk menyewa empat pembunuh bayaran, guna menghabisi istrinya Rini Wulandari.



Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi menyebut uang Rp120 juta yang digunakan Kopda Muslimin untuk mengupah kelompok pembunuh bayaran diduga berasal dari mertuanya. Uang itu diminta Kopda Musliman dan seharusnya digunakan untuk biaya pengobatan.

"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Rabu (27/7/2022).

Pegawai yang bertugas merawat burung peliharaan Kopda Muslimin tersebut mengaku diperintahkan untuk mengambil uang Rp120 juta dari ibu mertua Kopda Muslimin dengan alasan untuk biaya rumah sakit.

Kopda Muslimin kemudian memerintahkan lagi untuk meminta tambahan Rp90 juta dengan alasan biaya rumah sakit masih kurang. Sehingga total uang yang diminta Kopda Muslimin sebanyak Rp210 juta. "Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," ungkap Irwan Anwar.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2380 seconds (0.1#10.140)