Desa Pangkalan Satu Jadi Percontohan Desa Lawan COVID-19 di Kalteng
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Sebuah desa di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng menjadi salah satu desa percontohan mengatasi pandemi COVID-19, ketahanan pangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Desa Pangkalan Satu, Kecamatan Kumai yang mewakili Kobar menjadi desa paling efektif dalam penanganan COVID-19 dan acaman karhutla. Di desa berpenduduk sekitar 2.000 jiwa dari 1.500 kepala keluarga ini merupakan zona hijau COVID-19. Tak ada satu pun warga di desa yang terdiri dari 15 RT dan 4 RW ini terinfeksi virus Corona. (Baca juga: Bupati Kobar Nurhidayah Buka Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri )
Menurut Kades Pangkalan Satu, Mujiono, Pangkalan Satu merupakan desa eks Transmigrasi yang pertama yang masuk wilayah Kabupaten Kobar pada 1982. Saat ini Pangkalan Satu mewakili Kabupaten Kobar sebagai desa yang efektif dalam penanganan COVID-19, desa ketahanan pangan dan penanganan karhutla yang dilombakan Polda Kalimantan Tengah dalam mendirikan 'Desa Pantang Mundur' atau Lewu Isen Mulang.
“Desa Pangkalan Satu masuk zona hijau. Kaena tak ada satupun warganya yang positif COVID-19. Sebab sejak Maret 2020 untuk memasuki desa diportal dan dijaga ketat warga demi menjaga penyebaran COVID-19,” kata Kades Pangkalan Satu, Mujiono di Aula Kantor Desa Pangkalan Satu saat kunjungan tim penilaian lomba dari Polda Kalteng dan Pemprov Kalteng, Jumat (26/6/2020)
Dia mengatakan, hampir 80% wilayah desa saat ini sudah menjadi persawahan, pertanian palawija dan pertanian kecil dan perkebunan.
“Mayoritas warga saya berprofesi sebagai petani yang menanam singkong, jagung, sawit, karet, padi, palawija dan sayuran. Ada yang budidaya ikan, ternak ayam dan juga sapi,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, program strategis yang harus ditanamkan di Kalteng adalah dalam menghadapi penyebaran Covid-19 dan memantapkan ketahanan pangan. Di Kalteng ini harus bisa menjadi lumbung pertanian di Kalteng dan juga nasional.
“Kemudian selain penanganan COVID-19, ancaman karhutla juga harus segera disiasati supaya tidak terjadi di tahun ini,” kata perwira melati tiga ini dihadapan warga Desa Pangkalan Lima.
“Sebab sumber kekuatan negara ada di desa. Untuk itu peran desa sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan, dan pencegahan COVID-19 serta mengantisipasi karhutla 2020,” kata dia.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Dharma Ginting mengatakan, Polda Kalimantan Tengah menggelar lomba 'Desa Pantang Mundur' atau Lewu Isen Mulang. Pendirian desa itu sebagai salah satu upaya meneken penyebaran virus Corona atau COVID-19 yang membawa dampak bagi kehidupan masyarakat setempat.
"Upaya-upaya telah dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sudah dilakukan namun langkah-langkah tersebut belum dapat terlihat pengaruhnya terhadap penurunan penyebaran COVID-19. Desa Pangkalan Satu mewakili Kobar bisa menjadi rule model dalam mengatasi tiga persoalan tadi (penanganan covid, ketahanan pangan dan pencegahan karhutla),” kata orang nomor satu di Polres Kobar ini.
Dia mengatakan, dipilihnya Desa Pangkalan Satu untuk mewakili Polres Kobar dalam lomba Desa Pantang Mundur karena di desa ini memenuhi 3 kompunen. “Dalam penanganan COVID-19 terbilang sukses karena tak ada satupun warga yang terinfeksi virus Corona. Dalam ketahanan pangan sangat kuat, semua pertanian ada dan warganya sangat mandiri. Kemudian dalam pencegahan karhuta juga sudah sangat siap,” kata dia.
Tak hanya itu, di Desa Pangkalan Satu juga ada posko terpadu, posko dapur umum, BUMDes, rumah karantina, rumah budidaya jamur, posko covid-19, sawah, pengelolahan pakan ikan, embung, ternak ayam daging, dan ada opsi untuk kearifan lokal di dalam penanganan karhutla.
Sebelumnya, Kapolda Kalteng Irjen Dedi Prasetyo berinisiatif membangun semangat warga untuk bersama-sama menjaga wilayahnya dari serangan virus ini. Isen Mulang, kata Dedi, bermakna ketangguhan dan keuletan masyarakat suku Dayak dalam menghadapi tantangan dinamika pembangunan. Oleh karena itu, dia optimis dengan didirikannya Lewu Isen Mulang akan membangkitkan semangat masyarakat dalam menghadapi virus corona.
"Dengan mengobarkan lagi semangat Isen Mulang di masyarakat, diharapkan dapat menimbulkan sikap optimis dan semangat juang dalam menghadapi masa pandemi COVID-19," jelas dia.
Tak hanya untuk menghadapi masa pandemi saja, kata dia, pendirian Lewu Isen Mulang yang melibatkan masyarakat setempat atau perangkat desa ini sekaligus untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Lewu Isen Mulang adalah sebuah upaya kolaboratif dengan stakeholder berupa gerakan atau aksi nyata di daerah untuk mencegah karhutla, sebagai lumbung pangan ketahanan pangan dan mencegah penyebaran Covid-19. Menitik beratkan kepada keterlibatan elemen masyarakat yang aktif baik secara personal ataupun kelompok di Desa," kata dia.
"Untuk sasaran didirikannya Lewu Isen Mulang untuk mencegah terjadinya Karhutla, ketahanan pangan dan yang terdampak penyebaran COVID-19 yang berada di satu teritori tertentu. Dan fokus utama Lewu Isen Mulang adalah untuk mencegah Karhutla, tangguh sosial ekonomi dalam rangka ketahanan pangan dan tangguh Kesehatan jasmani dan rohani," kata dia.
Desa Pangkalan Satu, Kecamatan Kumai yang mewakili Kobar menjadi desa paling efektif dalam penanganan COVID-19 dan acaman karhutla. Di desa berpenduduk sekitar 2.000 jiwa dari 1.500 kepala keluarga ini merupakan zona hijau COVID-19. Tak ada satu pun warga di desa yang terdiri dari 15 RT dan 4 RW ini terinfeksi virus Corona. (Baca juga: Bupati Kobar Nurhidayah Buka Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri )
Menurut Kades Pangkalan Satu, Mujiono, Pangkalan Satu merupakan desa eks Transmigrasi yang pertama yang masuk wilayah Kabupaten Kobar pada 1982. Saat ini Pangkalan Satu mewakili Kabupaten Kobar sebagai desa yang efektif dalam penanganan COVID-19, desa ketahanan pangan dan penanganan karhutla yang dilombakan Polda Kalimantan Tengah dalam mendirikan 'Desa Pantang Mundur' atau Lewu Isen Mulang.
“Desa Pangkalan Satu masuk zona hijau. Kaena tak ada satupun warganya yang positif COVID-19. Sebab sejak Maret 2020 untuk memasuki desa diportal dan dijaga ketat warga demi menjaga penyebaran COVID-19,” kata Kades Pangkalan Satu, Mujiono di Aula Kantor Desa Pangkalan Satu saat kunjungan tim penilaian lomba dari Polda Kalteng dan Pemprov Kalteng, Jumat (26/6/2020)
Dia mengatakan, hampir 80% wilayah desa saat ini sudah menjadi persawahan, pertanian palawija dan pertanian kecil dan perkebunan.
“Mayoritas warga saya berprofesi sebagai petani yang menanam singkong, jagung, sawit, karet, padi, palawija dan sayuran. Ada yang budidaya ikan, ternak ayam dan juga sapi,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, program strategis yang harus ditanamkan di Kalteng adalah dalam menghadapi penyebaran Covid-19 dan memantapkan ketahanan pangan. Di Kalteng ini harus bisa menjadi lumbung pertanian di Kalteng dan juga nasional.
“Kemudian selain penanganan COVID-19, ancaman karhutla juga harus segera disiasati supaya tidak terjadi di tahun ini,” kata perwira melati tiga ini dihadapan warga Desa Pangkalan Lima.
“Sebab sumber kekuatan negara ada di desa. Untuk itu peran desa sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan, dan pencegahan COVID-19 serta mengantisipasi karhutla 2020,” kata dia.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Dharma Ginting mengatakan, Polda Kalimantan Tengah menggelar lomba 'Desa Pantang Mundur' atau Lewu Isen Mulang. Pendirian desa itu sebagai salah satu upaya meneken penyebaran virus Corona atau COVID-19 yang membawa dampak bagi kehidupan masyarakat setempat.
"Upaya-upaya telah dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sudah dilakukan namun langkah-langkah tersebut belum dapat terlihat pengaruhnya terhadap penurunan penyebaran COVID-19. Desa Pangkalan Satu mewakili Kobar bisa menjadi rule model dalam mengatasi tiga persoalan tadi (penanganan covid, ketahanan pangan dan pencegahan karhutla),” kata orang nomor satu di Polres Kobar ini.
Dia mengatakan, dipilihnya Desa Pangkalan Satu untuk mewakili Polres Kobar dalam lomba Desa Pantang Mundur karena di desa ini memenuhi 3 kompunen. “Dalam penanganan COVID-19 terbilang sukses karena tak ada satupun warga yang terinfeksi virus Corona. Dalam ketahanan pangan sangat kuat, semua pertanian ada dan warganya sangat mandiri. Kemudian dalam pencegahan karhuta juga sudah sangat siap,” kata dia.
Tak hanya itu, di Desa Pangkalan Satu juga ada posko terpadu, posko dapur umum, BUMDes, rumah karantina, rumah budidaya jamur, posko covid-19, sawah, pengelolahan pakan ikan, embung, ternak ayam daging, dan ada opsi untuk kearifan lokal di dalam penanganan karhutla.
Sebelumnya, Kapolda Kalteng Irjen Dedi Prasetyo berinisiatif membangun semangat warga untuk bersama-sama menjaga wilayahnya dari serangan virus ini. Isen Mulang, kata Dedi, bermakna ketangguhan dan keuletan masyarakat suku Dayak dalam menghadapi tantangan dinamika pembangunan. Oleh karena itu, dia optimis dengan didirikannya Lewu Isen Mulang akan membangkitkan semangat masyarakat dalam menghadapi virus corona.
"Dengan mengobarkan lagi semangat Isen Mulang di masyarakat, diharapkan dapat menimbulkan sikap optimis dan semangat juang dalam menghadapi masa pandemi COVID-19," jelas dia.
Tak hanya untuk menghadapi masa pandemi saja, kata dia, pendirian Lewu Isen Mulang yang melibatkan masyarakat setempat atau perangkat desa ini sekaligus untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Lewu Isen Mulang adalah sebuah upaya kolaboratif dengan stakeholder berupa gerakan atau aksi nyata di daerah untuk mencegah karhutla, sebagai lumbung pangan ketahanan pangan dan mencegah penyebaran Covid-19. Menitik beratkan kepada keterlibatan elemen masyarakat yang aktif baik secara personal ataupun kelompok di Desa," kata dia.
"Untuk sasaran didirikannya Lewu Isen Mulang untuk mencegah terjadinya Karhutla, ketahanan pangan dan yang terdampak penyebaran COVID-19 yang berada di satu teritori tertentu. Dan fokus utama Lewu Isen Mulang adalah untuk mencegah Karhutla, tangguh sosial ekonomi dalam rangka ketahanan pangan dan tangguh Kesehatan jasmani dan rohani," kata dia.
(nth)