Rencana Bobby Nasution Tata Kawasan Medan Utara Didukung Akademisi USU

Jum'at, 26 Juni 2020 - 09:40 WIB
loading...
Rencana Bobby Nasution Tata Kawasan Medan Utara Didukung Akademisi USU
Rencana penataan pengembalian kejayaan Kawasan Medan Utara yang digagas oleh Bobby Afif Nasution jika terpilih menjadi wali kota Medan mendapat dukungan. (Foto/Ist)
A A A
MEDAN - Rencana penataan pengembalian kejayaan Kawasan Medan Utara yang digagas olehBobby Afif Nasution jika terpilih menjadi wali kota Medanmendapat dukungan.

Seperti diketahui Kawasan Medan Utara pada abad 17 hingga awal abad 20 cukup tersohor sebagai jalur transfortasi dan perekonomian di Kota Medan. Namun kini kondisinya cukup tertinggal, padahal daerah itu memiliki potensi besar jika diberi sentuhan penataan secara menyeluruh dari berbagai aspek.

Bobby Afif Nasution sejak awal sudah menaruh perhatian khusus akan kemajuan kawasan Medan Utara sehingga tidak tertinggal. (BACA JUGA: Kapolda Sumut - BNN Kompak Tindak Tegas Bandar Narkoba)

Medan Utara yang terdiri dari tiga kecamatan, Belawan, Medan Deli dan Medan Marelan termasuk kawasan paling padat penduduk di Kota Medan. Akibatnya, kawasan ini terkesan terbelakang dalam segala bidang. Khusus Belawan dan Medan Deli, infrastruktur terbilang cukup jauh dari kata memadai.

Meskipun, wali kota Medan telah berganti, Medan Utara, masih tetap kurang sentuhan perubahan yang cukup signifikan.

Kondisi tersebut diamati oleh pemerhati politik dan pemerintahan dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dadang Darmawan. Ada beberapa poin yang dalam catatan Dadang sering diabaikan wali kota terdahulu.

Menurutnya, yang pertama, Medan Utara jelas suatu tipikal bagian kota yang kompleks, yang sebagian masyarakatnya bekerja sebagian nelayan dan corak kehidupannya di pinggiran pantai (Belawan, Labuhan, Deli), di mana terdapat pusat pelabuhan Kota Medan. (BACA JUGA: AHY Temui Airlangga Hartarto, Ini yang Dibahas)

"Karena itu, soal Medan Utara tidak hanya menyangkut soal pembangunan fisik, melainkan juga mental dan budaya khas yang harus mendapatkan perhatian," kata Dadang Jumat (26/6/2020).

Dadang mengatakan, kebanyakan wali kota potong kompas untuk membangun fisik di Medan Utara sebagai sasaran utamanya. Sedangkan pendekatan budaya masih dikesampingkan, seperti pendekatan budaya termasuk pendidikan, keagamaan, kebudayaan setempat termasuk kesukuan --dalam hal ini Melayu-- sering diabaikan.

"Akibatnya, secara fisik banyak bangunan sentra bisnis muncul yang menyenangkan bagi pebisnis, namun masyarakat pinggiran pantai tetap terpuruk miskin, kumuh, padat, pemukiman tidak tertata, pendidikan rendah, muncul sejumlah penyakit masyarakat akut dan lainnya," papar Dadang.

Ironisnya lagi, jarang ada walikota yang mau serius menata kawasan Medan Utara secara komprehensif, dengan landscape pesisir lengkap dengan penguatan budayanya.

Kata Dadang, hal itu mungkin karena akan terlalu banyak membuang resourches, khususnya anggaran, melelahkan dan tidak seksi. Sehingga, isu Medan Utara hanya dijadikan Isu politik dalam setiap pilkada. (BACA JUGA: Mentan Apresiasi Gubernur Sumut Bangkitkan Pertanian di Masa Pandemi Covid)

Dalam catatannya pula, Dadang mengungkap kondisi dimaksud sudah diserap bakal calon wali kota Medan Bobby Afif Nasution, yang sudah beberapa kali berkunjung langsung ke Belawan menjumpai warga setempat.

Dalam berbagai kesempatan, pengusaha milenial yang mencetuskan gerakan #KolaborasiMedanBerkah ini menekankan ingin melakukan perubahan signifikan di kawasan Medan Utara. Maka itu, sesuai penilaiannya, yang mendasar dalam pengamatannya Bobby sering mendapatkan keluhan dari warga Medan Utara soal infrastruktur.

"Pembenahan infrastruktur tentu saja sangat baik. Misalnya, pembenahan jalan, jembatan, pemukiman, fasilitas pendidikan dan kesehatan," bebernya.

Begitupun, lanjut dia, infrastruktur maksimal tetaplah belum cukup. Harus pula dilakukan penataan berbasis tata ruang kawasan pesisir dan budaya. (BACA JUGA: Perekrutan PPDP Pilkada Kota Medan Dimungkinkan dari Kepling)

"Masyarakat pesisir diberi kesempatan untuk bangkit secara ekonomi, pendidikan dan juga memperkuat nilai-nilai keagamaannya," tandasnya.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5158 seconds (0.1#10.140)