Tangis Haru Sumiyati, Pulang Dari Papua Diantar Prajurit Kostrad
loading...
A
A
A
MERAUKE - Sumiyati menangis haru, bisa pulang ke kampung halamannya di Kediri, Jawa Timur. Nenek berusia 57 tahun ini, diantar pulang oleh prajurit Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad.
(Baca juga: Tangis Haru Warga Papua Lepas Kepulangan Prajurit Kostrad )
Pulang kampung ke tanah kelahirannya, menjadi harapan Sumiyati, setelah beberapa bulan terakhir harus hidup sebatangkara di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, karena suaminya meninggal dunia pada bulan Februari 2020 lalu.
Wanita lanjut usia yang akrab disapa Mbah Ompong itu, sejak 2009 silam merantau ke tanah Papua, bersama suaminya. Dia tinggal di Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua.
Kini tubuh rentanya dimakan usia, dan kondisinya sakit-sakitan. Hal ini membuatnya mengalami banyak kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari. Hidupnya juga bergantung kepada belas kasihan para tetangganya.
Sejak tiga bulan lalu, Sumiyati dirawat para prajurit Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa Divif 2 Kostrad, yang sedang menjalankan tugas menjaga keamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
(Baca juga: Heroik! Kades di Blitar Bantu Warga Melahirkan di Pinggir Jalan )
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Papua Nugini, Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa Divif 2 Kostrad, Mayor Inf. Rizky Aditya menyebutkan, Sumiyati dirawat para prajurit selama tiga bulan terakhir, karena kondisinya sakit-sakitan dan hidup sebatangkara.
"Saat itu anggota Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa Divif 2 Kostrad, mendapati nenek ini hidup sendirian dan sakit-sakitan di Jalur 2 B Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua," terangnya.
Melihat kondisi tersebut, akhirnya para prajurit Kostrad, mengajaknya ke Pos Komando Utama Sota, untuk mendapatkan perawatan kesehatan. "Saat dirawat, nenek Sumiyati menyampaikan keinginannya untuk pulang ke Kediri, bersama Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa Divif 2 Kostrad," imbuh Rizky.
Bersamaan dengan berakhirnya masa tugas Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad menjaga keamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini, dan akan kembali ke markasnya di Salatiga, Jawa tengah. Akhirnya permintaan Sumiyati untuk pulang ke kampung halamannya dikabulkan.
(Baca juga: Produsen Miras Lokal di Hutan Mimika Kabur Saat Digrebek Polisi )
Kepulangan Sumiyati ke Kediri, bersama para prajurit Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad tersebut, juga berkat peran Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa.
Cerita tentang Sumiyati yang dirawat di Pos Komando Utama Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad di Sota, Kabupaten Merauke, didengar oleh Jenderal Andika. Dan langsung meminta Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Bangun Nawoko, untuk membantu kepulangan Sumiyati bersama para prajurit Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad.
"Untuk mengabulkan keinginan nenek Sumiyati, Brigjen TNI Bangun Nawoko selaku Dankolakops Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini Sektor Selatan, berkoordinasi dengan Komandan Lantamal XI Brigjen TNI (Mar) Lukman, agar dapat membantu Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad, membawa Sumiyati kembali ke kampung halamannya," terang Rizky.
Permohonan Danrem 174/Anim Ti Waninggap tersebut, disetujui oleh Danlantamal XI Merauke. Sumiyati akhirnya dapat dibawa pulang bersama anggota Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad, berlayar menggunakan KRI Banda Aceh-593.
Saat ini sang nenek telah bersama-sama dengan Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad, yang sedang dalam perjalanan kembali ke satuan asal di Salatiga, Jawa Tengah, dengan menggunakan KRI Banda Aceh-593.
(Baca juga: Tangis Haru Warga Papua Lepas Kepulangan Prajurit Kostrad )
Pulang kampung ke tanah kelahirannya, menjadi harapan Sumiyati, setelah beberapa bulan terakhir harus hidup sebatangkara di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, karena suaminya meninggal dunia pada bulan Februari 2020 lalu.
Wanita lanjut usia yang akrab disapa Mbah Ompong itu, sejak 2009 silam merantau ke tanah Papua, bersama suaminya. Dia tinggal di Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua.
Kini tubuh rentanya dimakan usia, dan kondisinya sakit-sakitan. Hal ini membuatnya mengalami banyak kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari. Hidupnya juga bergantung kepada belas kasihan para tetangganya.
Sejak tiga bulan lalu, Sumiyati dirawat para prajurit Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa Divif 2 Kostrad, yang sedang menjalankan tugas menjaga keamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
(Baca juga: Heroik! Kades di Blitar Bantu Warga Melahirkan di Pinggir Jalan )
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Papua Nugini, Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa Divif 2 Kostrad, Mayor Inf. Rizky Aditya menyebutkan, Sumiyati dirawat para prajurit selama tiga bulan terakhir, karena kondisinya sakit-sakitan dan hidup sebatangkara.
"Saat itu anggota Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa Divif 2 Kostrad, mendapati nenek ini hidup sendirian dan sakit-sakitan di Jalur 2 B Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua," terangnya.
Melihat kondisi tersebut, akhirnya para prajurit Kostrad, mengajaknya ke Pos Komando Utama Sota, untuk mendapatkan perawatan kesehatan. "Saat dirawat, nenek Sumiyati menyampaikan keinginannya untuk pulang ke Kediri, bersama Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa Divif 2 Kostrad," imbuh Rizky.
Bersamaan dengan berakhirnya masa tugas Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad menjaga keamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini, dan akan kembali ke markasnya di Salatiga, Jawa tengah. Akhirnya permintaan Sumiyati untuk pulang ke kampung halamannya dikabulkan.
(Baca juga: Produsen Miras Lokal di Hutan Mimika Kabur Saat Digrebek Polisi )
Kepulangan Sumiyati ke Kediri, bersama para prajurit Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad tersebut, juga berkat peran Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa.
Cerita tentang Sumiyati yang dirawat di Pos Komando Utama Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad di Sota, Kabupaten Merauke, didengar oleh Jenderal Andika. Dan langsung meminta Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Bangun Nawoko, untuk membantu kepulangan Sumiyati bersama para prajurit Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad.
"Untuk mengabulkan keinginan nenek Sumiyati, Brigjen TNI Bangun Nawoko selaku Dankolakops Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini Sektor Selatan, berkoordinasi dengan Komandan Lantamal XI Brigjen TNI (Mar) Lukman, agar dapat membantu Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad, membawa Sumiyati kembali ke kampung halamannya," terang Rizky.
Permohonan Danrem 174/Anim Ti Waninggap tersebut, disetujui oleh Danlantamal XI Merauke. Sumiyati akhirnya dapat dibawa pulang bersama anggota Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad, berlayar menggunakan KRI Banda Aceh-593.
Saat ini sang nenek telah bersama-sama dengan Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa, Divif 2 Kostrad, yang sedang dalam perjalanan kembali ke satuan asal di Salatiga, Jawa Tengah, dengan menggunakan KRI Banda Aceh-593.
(eyt)