Kawasan hutan Surakarta rawan longsor

Jum'at, 13 Desember 2013 - 19:59 WIB
Kawasan hutan Surakarta rawan longsor
Kawasan hutan Surakarta rawan longsor
A A A
Sindonews.com - Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Surakarta, Jawa Tengah mendeteksi potensi rawan bencana alam akibat anomali cuaca di wilayah hutan di Karanganyar dan Baturetno, Wonogiri.

Pengawasan di lokasi rawan bencana dilakukan secara intensif dengan menggandeng aparat setempat.

Administratur KPH Surakarta, Setiawan mengatakan, area hutan di wilayah kerjanya menjadi perhatian serius di tingkat provinsi. Program antisipasi bencana alam sudah dinyalakan seiring pemetaan daerah rawan longsor dan terkena angin puting beliung.

Dari seluruh area kerjanya, terdeteksi titik rawan bencana alam di Bagian KPH (BKPH) Karanganyar dan Baturetno, Wonogiri.

“Kita fokus di Soloraya, mengingat curah hujan tinggi di Desember dan Januari nanti. Peta rawan bencana sudah dibuat, yang menandai wilayah hutan di Karanganyar dan Baturetno sebagai lokasi rawan,” kata dia, Jumat (13/12/2013).

Koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kian dijalin erat. Antara lain berupa pemasangan tanda larangan beraktivitas di lokasi rawan longsor serta menyosialisasikan tanggap darurat ke masyarakat sekitar.

Puluhan tanda larangan di pasang di dua wilayah rawan bencana alam, baik itu potensi longsor, kebakaran, penggalian pasir dan batu (sirtu) maupun larangan perburuan satwa.

“Hampir tiap tahun selalu terjadi longsor, meski intensitasnya mengalami penurunan. Yang dikhawatirkan adalah perkampungan di bawah tebing. Kami mendorong kesadaran kolektif agar pindah dari lokasi tersebut,” terangnya.

Sejauh ini, langkah pencegahan menjadi opsi paling memungkinkan. Melalui BPBD setempat, perhutani mendorong pemindahan hunian di bawah tebing maupun di jalur angin puting beliung.

Sementara itu Perum Perhutani KPH Surakarta mengklaim telah merampungkan program reboisasi 2013 di 917 hektare lahan. Salah satunya melalui penanaman pohon Kina dan Puspa di Lawu utara dan Selatan pada 450 hektare lahan.

Kasi PSDA Perhutani, Tuti Miyarti menambahkan, penanaman pohon menjadi konsekuensi logis tiap kali penebangan. Jenis tanaman reboisasi berbatang keras, yakni jani dan pinus.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4503 seconds (0.1#10.140)