Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad Minta Pemprov Tangani Wabah PMK
loading...
A
A
A
"Sudah tidak dapat pemasukan produksi susu selama 20 hari. Dan kita tetap kasih makanan konsentrat, itu berat buat petani. Kalau tidak ada konsentrat hanya ijoan, sapinya ambruk karena itu karbohidrat," sambungnya.
Jafar berharap ke Sadad agar bisa memberi solusi kepada peternak sapi. "Mudah-mudahan Gus Sadad bisa menyampaikan ke Pemprov Jatim agar ada bantuan konsentrat, demi membantu beban peternak. Kita sudah gak mikir perut sendiri, yang penting sapi dulu," jelasnya.
Sementara itu, Pengurus Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Julianto mengungkapkan, produksi susu di wilayah Nongkojajar menurun sejak PMK.
"Produksi biasanya 125 ton susu sapi per hari. Sekarang hanya sekitar 80 ton susu sapi per hari, bahkan sempat 50-60 ton sehari. Karena di beberapa dusun salah satunya di Kumbo itu banyak sapi perah terpapar PMK," jelasnya.
Hingga 3 Juli 2022, ada sebanyak 136.153 hewan ternak yang terpapar PMK di Jatim. Dari jumlah itu, sebanyak 106.663 ekor masih sakit. Sebanyak 27.721 ekor sembuh, 811 ekor mati dan 988 ekor dipotong paksa.
Jafar berharap ke Sadad agar bisa memberi solusi kepada peternak sapi. "Mudah-mudahan Gus Sadad bisa menyampaikan ke Pemprov Jatim agar ada bantuan konsentrat, demi membantu beban peternak. Kita sudah gak mikir perut sendiri, yang penting sapi dulu," jelasnya.
Sementara itu, Pengurus Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Julianto mengungkapkan, produksi susu di wilayah Nongkojajar menurun sejak PMK.
"Produksi biasanya 125 ton susu sapi per hari. Sekarang hanya sekitar 80 ton susu sapi per hari, bahkan sempat 50-60 ton sehari. Karena di beberapa dusun salah satunya di Kumbo itu banyak sapi perah terpapar PMK," jelasnya.
Hingga 3 Juli 2022, ada sebanyak 136.153 hewan ternak yang terpapar PMK di Jatim. Dari jumlah itu, sebanyak 106.663 ekor masih sakit. Sebanyak 27.721 ekor sembuh, 811 ekor mati dan 988 ekor dipotong paksa.
(msd)