Yusran Lanjutkan Karir di Unhas Pasca Dicopot jadi Pj Wali Kota
loading...
Pj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf saat memberikan keterangan terkait dirinya yang akan diganti jadi Pj Wali Kota meski baru 43 hari menjabat. Foto: Istimewa
A
A
A
MAKASSAR - Pasca dicopot sebagai Pj Wali Kota Makassar , Yusran Jusuf menyatakan akan kembali beraktivitas di Universitas Hasanuddin (Unhas).
Hal itu diungkapkan Yusran, saat konfrensi pers bersama sejumlah awak media di Posko Gugus Tugas COVID-19 Makassar, Jalan Nikel, Kamis (25/6/2020).
"Setelah ini mungkin saya akan kembali ke kampus (Unhas)," ungkap Yusran. Diketahui Ia merupakan guru besar di kampus tersebut.
Ia pun tidak mempermasalahkan pergantian dirinya, meski baru menjabat selama 43 hari. Menurutnya, jabatan hanyalah amanah yang bisa beralih kapan saja. Positifnya, dirinya bisa memiliki lebih banyak waktu dengan keluarga.
"Alhamdulillah beban saya jadi ringan dan banyak waktu dengan keluarga. Jabatan adalah amanah, kapan saja bisa beralih. Saya yakin pasti Allah SWT sudah tentukan yang terbaik," ujarnya.
Pencopotan Yusran, merupakan imbas dari tingginya angka kasus posotif Corona di Kota Makassar. Dirinya dianggap tidak bisa mengendalikan COVID-19 , padahal Kota Makassar merupakan wilayah episentrum di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.
Keputusan itu diambil setelah Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah , diundang ke istana untuk membahas berbagai persoalan di daerah beberapa waktu lalu. Salah satunya terkait penanganan COVID-19 . Makassar sebagai ibu kota provinsi menjadi menjadi sorotan.
"Intinya Makassar ini belum bisa dikendalikan dan wali kota tidak bisa mengendalikan secara cepat. Sehingga disimpulkan wali kota harus diganti, maka dipanggillah Mendagri untuk membuat SK pergantian," bebernya.
Hal itu diungkapkan Yusran, saat konfrensi pers bersama sejumlah awak media di Posko Gugus Tugas COVID-19 Makassar, Jalan Nikel, Kamis (25/6/2020).
"Setelah ini mungkin saya akan kembali ke kampus (Unhas)," ungkap Yusran. Diketahui Ia merupakan guru besar di kampus tersebut.
Ia pun tidak mempermasalahkan pergantian dirinya, meski baru menjabat selama 43 hari. Menurutnya, jabatan hanyalah amanah yang bisa beralih kapan saja. Positifnya, dirinya bisa memiliki lebih banyak waktu dengan keluarga.
"Alhamdulillah beban saya jadi ringan dan banyak waktu dengan keluarga. Jabatan adalah amanah, kapan saja bisa beralih. Saya yakin pasti Allah SWT sudah tentukan yang terbaik," ujarnya.
Pencopotan Yusran, merupakan imbas dari tingginya angka kasus posotif Corona di Kota Makassar. Dirinya dianggap tidak bisa mengendalikan COVID-19 , padahal Kota Makassar merupakan wilayah episentrum di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.
Keputusan itu diambil setelah Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah , diundang ke istana untuk membahas berbagai persoalan di daerah beberapa waktu lalu. Salah satunya terkait penanganan COVID-19 . Makassar sebagai ibu kota provinsi menjadi menjadi sorotan.
"Intinya Makassar ini belum bisa dikendalikan dan wali kota tidak bisa mengendalikan secara cepat. Sehingga disimpulkan wali kota harus diganti, maka dipanggillah Mendagri untuk membuat SK pergantian," bebernya.
(agn)
Lihat Juga :
