Kisah Hari Bhayangkara dan Keberhasilan Gajah Mada Selamatkan Raja Majapahit
loading...
A
A
A
Termasuk bagaimana Gajah Mada melakukan operasi intelijen. Yakni mencoba mencari tahu sejauh mana kecintaan rakyat Majapahit terhadap rajanya. Diam-diam ia kembali ke Majapahit untuk melakukan cek ombak.
Gajah Mada menyebar kabar bahwa raja telah mangkat. Mendengar kabar duka itu, ternyata banyak rakyat Majapahit yang menangis.
Disimpulkan bahwa kecintaan rakyat Majapahit terhadap Raja Jayanegara masih lebih tinggi dibanding kepada Ra Kuti.
“Setelah Gajah Mada mendapat keyakinan akan kesetiaan orang-orang terhadap Sri Baginda, maka ia memberitahukan bahwa sebenarnya raja masih hidup dan ada di Bedander,” tulis Suparno.
Gajah Mada dengan pasukan Bhayangkara kemudian menyusun cara merebut kembali kekuasaan. Ia menghimpun semua kekuatan di Majapahit yang masih setia kepada raja.
Di bawah komando pasukan Bhayangkara, semua lembaga militer Majapahit, seperti Ratu Angabhaya yang bertugas untuk kondisi darurat, kemudian Angkatan Darat, dan Angkatan Laut, disatukan.
Didukung rakyat yang masih mencintai Raja Majapahit, Gajah Mada berhasil menumpas Ra Kuti. Ra Kuti bersama para pengikutnya berhasil disingkirkan dan Raja Jayanegara kembali menduduki tahtanya.
Sejak itu pasukan Bhayangkara atau Bhayangkari yang berjumlah 15 orang mendapat posisi terhormat di Kerajaan Majapahit.
Pasukan Bhayangkara mendapat tugas menjaga keamanan di wilayah pusat kerajaan. Sedangkan Bhayangkara Lelana memikul tugas menjaga keamanan di daerah. Berkat jasa besarnya, Gajah Mada selaku pucuk pimpinan pasukan Bhayangkara, kelak diangkat menjadi Mahapatih Majapahit.
Gajah Mada menyebar kabar bahwa raja telah mangkat. Mendengar kabar duka itu, ternyata banyak rakyat Majapahit yang menangis.
Disimpulkan bahwa kecintaan rakyat Majapahit terhadap Raja Jayanegara masih lebih tinggi dibanding kepada Ra Kuti.
“Setelah Gajah Mada mendapat keyakinan akan kesetiaan orang-orang terhadap Sri Baginda, maka ia memberitahukan bahwa sebenarnya raja masih hidup dan ada di Bedander,” tulis Suparno.
Gajah Mada dengan pasukan Bhayangkara kemudian menyusun cara merebut kembali kekuasaan. Ia menghimpun semua kekuatan di Majapahit yang masih setia kepada raja.
Di bawah komando pasukan Bhayangkara, semua lembaga militer Majapahit, seperti Ratu Angabhaya yang bertugas untuk kondisi darurat, kemudian Angkatan Darat, dan Angkatan Laut, disatukan.
Didukung rakyat yang masih mencintai Raja Majapahit, Gajah Mada berhasil menumpas Ra Kuti. Ra Kuti bersama para pengikutnya berhasil disingkirkan dan Raja Jayanegara kembali menduduki tahtanya.
Sejak itu pasukan Bhayangkara atau Bhayangkari yang berjumlah 15 orang mendapat posisi terhormat di Kerajaan Majapahit.
Pasukan Bhayangkara mendapat tugas menjaga keamanan di wilayah pusat kerajaan. Sedangkan Bhayangkara Lelana memikul tugas menjaga keamanan di daerah. Berkat jasa besarnya, Gajah Mada selaku pucuk pimpinan pasukan Bhayangkara, kelak diangkat menjadi Mahapatih Majapahit.