3 Siswi Dicabuli Oknum Guru Agama di Mojokerto, Ibu Korban Kecewa Belum Ada Tersangka
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Tiga siswi di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto , Jawa Timur menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh oknum guru di sebuah lembaga pendidikan agama.
Ironisnya, pencabulan yang dilakukan di salah satu kamar lembaga pendidikan itu didahului dengan memperlihatkan film porno di ponsel. Meski telah dilaporkan ke Polres Mojokerto, namun hingga satu bulan berjalan polisi belum mengamankan pelaku.
Merasa laporannya tidak digubris, tiga ibu dari anak yang menjadi korban pencabulan itu mendatangi kantor DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, di Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Dengan membawa berkas bukti kronologi kejadian pencabulan, para ibu korban ini menanyakan perkembangan kasus pencabulan yang dialami tiga anak mereka yang diduga dilakukan oleh seorang oknum guru agama di sebuah lembaga pendidikan keagamaan.
Selain perkembangan kasus pencabulan tersebut, para ibu korban ini juga menanyakan proses pendampingan yang dilakukan petugas dari Kantor DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto.
Hadhiah Rahmawati pendamping dari Women Krisis Center Kabupaten Mojokerto meminta, agar kantor DP2KBP2 Mojokerto serius memberikan pendampingan dan melakukan visum et repertum psikiatrikum untuk menambah bukti ke penyidik Polres Mojokerto.
“Kami ke sini meminta klarifikasi ke kantor DP2KBP2, kedepan kira-kira seperti. Tadi ketemu kepala untuk mengawal kasus ini sampai tuntas dan mendorong untuk visum sebagai barang bukti ke kepolisian. Karena sampai saat ini belum ada tersangka sama sekali,” kata Hadhiah.
Ironisnya, pencabulan yang dilakukan di salah satu kamar lembaga pendidikan itu didahului dengan memperlihatkan film porno di ponsel. Meski telah dilaporkan ke Polres Mojokerto, namun hingga satu bulan berjalan polisi belum mengamankan pelaku.
Merasa laporannya tidak digubris, tiga ibu dari anak yang menjadi korban pencabulan itu mendatangi kantor DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, di Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Dengan membawa berkas bukti kronologi kejadian pencabulan, para ibu korban ini menanyakan perkembangan kasus pencabulan yang dialami tiga anak mereka yang diduga dilakukan oleh seorang oknum guru agama di sebuah lembaga pendidikan keagamaan.
Selain perkembangan kasus pencabulan tersebut, para ibu korban ini juga menanyakan proses pendampingan yang dilakukan petugas dari Kantor DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto.
Hadhiah Rahmawati pendamping dari Women Krisis Center Kabupaten Mojokerto meminta, agar kantor DP2KBP2 Mojokerto serius memberikan pendampingan dan melakukan visum et repertum psikiatrikum untuk menambah bukti ke penyidik Polres Mojokerto.
“Kami ke sini meminta klarifikasi ke kantor DP2KBP2, kedepan kira-kira seperti. Tadi ketemu kepala untuk mengawal kasus ini sampai tuntas dan mendorong untuk visum sebagai barang bukti ke kepolisian. Karena sampai saat ini belum ada tersangka sama sekali,” kata Hadhiah.