Khofifah Ajak Muslimat NU Sidoarjo Lakukan Transformasi Digital Sektor UMKM
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak Muslimat NU Sidoarjo untuk ikut meningkatkan sektor ekonomi melalui UMKM. Salah satunya dengan mengikuti beragam pelatihan untuk menambah keahlian berwirausaha khususnya berbasis digital.
UMKM, lanjut Khofifah, produknya beragam. Ada makanan minuman, produk kulit, handycraft sampai kriya. Menurut Khofifah, ibu-ibu termasuk Muslimat NU yang memiliki UMKM perlu ikut pelatihan.
"Ada di Malang, bertempat di UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim," ajak Khofifah usai Pelantikan PC Muslimat NU Sidoarjo Masa Khidmat 2022-2027 di Gedung Serbaguna Rohmatul Ummah An Nahdliyah Sidoarjo, Minggu (19/6/2022).
Khofifah menegaskan, upaya pemberian pelatihan kepada para pelaku UMKM di Jatim adalah upaya untuk menghadirkan kontribusi sesuai prediksi Pricewaterhouse Cooper yang mengatakan bahwa ditahun 2050 Indonesia akan menjadi negara Raksasa Ekonomi nomor 4 terbesar di dunia.
"Jadi kita diprediksi pada tahun 2050 akan mampu menjadi raksasa ekonomi nomor 4 terbesar di dunia. Karenanya ibu-ibu Muslimat NU juga harus ambil peran, salah satunya dengan meningkatkan kontribusi UMKM di Jatim," kata Khofifa .
Ketua Umum PP Muslimat NU ini juga mengajak Muslimat NU Sidoarjo untuk mengakrabkan diri dengan media digital. Sebab, banyak informasi yang masuk melalui media sosial tidak tersaring kebenarannya. Hal tersebut selaras pula dengan kewajiban Kyai dan Bu Nyai untuk turut melakukan dakwah pada media digital.
"Jadi Kyai dan bu Nyai harus ambil bagian dalam memerangi hoax (kabar bohong), ujaran kebencian, yang menjamur di media sosial yang dapat menganggu persaudaraan dan persatuan ummat," tukasnya.
Seperti diketahui bahwa saat ini di Jawa Timur juga sedang dikembangkan program pemberdayaan ekonomi pesantren one pesantren one product (OPOP).
"Jawa Timur saat ini tengah memaksimalkan ekosistem ekonomi syariah. Ada One Pesantren One Product (OPOP), fasilitasi sertifikasi halal, Kawasan Industri Halal (KIH), dan Pembiayaan syariah. Bahkan untuk menjamin konsumsi konsumen kita juga siapkan Juru Sembelih Halal (Juleha)," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Mudlor Ali mengatakan, sudah banyak kontribusi yang dilakukan oleh Muslimat NU dalam membawa kemajuan bangsa dan negara, khususnya di bidang pendidikan Islam.
"Saya harapkan Muslimat NU bisa melanjutkan sumbangsih cita-cita pendiri Nahdlatul Ulama. Saya yakin, Muslimat bukan lagi menjadi obyek pembangunan melainkan menjadi subjek pembangunan," tegasnya.
UMKM, lanjut Khofifah, produknya beragam. Ada makanan minuman, produk kulit, handycraft sampai kriya. Menurut Khofifah, ibu-ibu termasuk Muslimat NU yang memiliki UMKM perlu ikut pelatihan.
"Ada di Malang, bertempat di UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim," ajak Khofifah usai Pelantikan PC Muslimat NU Sidoarjo Masa Khidmat 2022-2027 di Gedung Serbaguna Rohmatul Ummah An Nahdliyah Sidoarjo, Minggu (19/6/2022).
Baca Juga
Khofifah menegaskan, upaya pemberian pelatihan kepada para pelaku UMKM di Jatim adalah upaya untuk menghadirkan kontribusi sesuai prediksi Pricewaterhouse Cooper yang mengatakan bahwa ditahun 2050 Indonesia akan menjadi negara Raksasa Ekonomi nomor 4 terbesar di dunia.
"Jadi kita diprediksi pada tahun 2050 akan mampu menjadi raksasa ekonomi nomor 4 terbesar di dunia. Karenanya ibu-ibu Muslimat NU juga harus ambil peran, salah satunya dengan meningkatkan kontribusi UMKM di Jatim," kata Khofifa .
Ketua Umum PP Muslimat NU ini juga mengajak Muslimat NU Sidoarjo untuk mengakrabkan diri dengan media digital. Sebab, banyak informasi yang masuk melalui media sosial tidak tersaring kebenarannya. Hal tersebut selaras pula dengan kewajiban Kyai dan Bu Nyai untuk turut melakukan dakwah pada media digital.
"Jadi Kyai dan bu Nyai harus ambil bagian dalam memerangi hoax (kabar bohong), ujaran kebencian, yang menjamur di media sosial yang dapat menganggu persaudaraan dan persatuan ummat," tukasnya.
Seperti diketahui bahwa saat ini di Jawa Timur juga sedang dikembangkan program pemberdayaan ekonomi pesantren one pesantren one product (OPOP).
"Jawa Timur saat ini tengah memaksimalkan ekosistem ekonomi syariah. Ada One Pesantren One Product (OPOP), fasilitasi sertifikasi halal, Kawasan Industri Halal (KIH), dan Pembiayaan syariah. Bahkan untuk menjamin konsumsi konsumen kita juga siapkan Juru Sembelih Halal (Juleha)," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Mudlor Ali mengatakan, sudah banyak kontribusi yang dilakukan oleh Muslimat NU dalam membawa kemajuan bangsa dan negara, khususnya di bidang pendidikan Islam.
"Saya harapkan Muslimat NU bisa melanjutkan sumbangsih cita-cita pendiri Nahdlatul Ulama. Saya yakin, Muslimat bukan lagi menjadi obyek pembangunan melainkan menjadi subjek pembangunan," tegasnya.
(don)