PMK Merebak, Pemkot-DMI Malang Sepakat Awasi Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid

Senin, 20 Juni 2022 - 13:53 WIB
loading...
PMK Merebak, Pemkot-DMI Malang Sepakat Awasi Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid
Pemkot Malang dan DMI setempat akan mengawasi penyembelihan hewan kurban di masjid.Foto/dok
A A A
MALANG - Pemkot Malang memastikan tak akan membatasi pelaksanaan ibadah kurban saat Idul Adha di tengah merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun ada persyaratan khusus yang disepakati yang bakal diterapkan kepada tempat-tempat penyelenggaraan pemotongan hewan kurban.

Hal ini berdasarkan Rapat Koordinasi (Rakor) Penyembelihan Hewan Kurban Pada Masa Wabah PMK, yang dihadiri perwakilan seluruh takmir masjid di Kota Malang, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dinas Ketahanan Pangan (Dispangtan).

Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan, hewan-hewan kurban yang terinfeksi PMK dipastikan tidak bisa menular ke manusia. Apalagi ini juga diperkuat dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai halal tidaknya hewan kurban yang terpapar PMK untuk dikonsumsi.

Baca juga: Pemkab Pamekasan Bangun Kawasan Industri Hasil Tembakau untuk Pacu Produksi

"Menjalankan mitigasi untuk hewan-hewan yang masuk dari luar ke daerah (Kota Malang) untuk memastikan hewan ini sehat," kata Sutiaji seusai rapat koordinasi (Rakor) Senin siang (20/6/2022) di Balai Kota Malang.

Sutiaji menegaskan, setiap masjid yang bakal dijadikan lokasi pemotongan hewan kurban bakal diawasi dan dilakukan pengecekan. Jika ditemukan hewan kurban yang terindikasi terinfeksi PMK, maka bakal dievakuasi ke Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemkot Malang.

"Nanti kami lakukan pengecekan ke masing-masing hewan dan (yang terpapar PMK) akan dititipkan di RPH, kalau di RPH akan ada kontrol secara massal," ucap dia.

Tetapi ia juga mengimbau agar hewan kurban yang telah dibeli dihimbau untuk dititipkan di RPH terlebih dahulu untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Bila nanti dirasa sudah dinyatakan sehat, hewan kurban tersebut baru kembali diserahkan ke masjid masing-masing sesuai asal hewan kurban tersebut.

"Tetapi lebih enak kalau di masing-masing agar tidak tertular, karena kalau dititipkan jadi satu menjadi lebih rawan. Masalah pembiayaan selama penitipan tidak ada biaya," ungkap pria kelahiran Lamongan ini.

Dirinya meminta agar seluruh pengurus masjid tidak membatasi dan melarang menerima hewan kurban. Apalagi saat ini pihaknya tengah mengintensifkan sosialisasi daging sapi yang terkena PMK tidak ada masalah dikonsumsi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2032 seconds (0.1#10.140)