5 Objek Wisata Horor di Jabar, Nomor 4 Tak Bisa Sembarangan Dikunjungi

Jum'at, 17 Juni 2022 - 17:51 WIB
loading...
5 Objek Wisata Horor di Jabar, Nomor 4 Tak Bisa Sembarangan Dikunjungi
Salah satu objek wisata horor di Jabar. Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Tidak hanya kaya dengan objek wisata alam yang indah dan eksotis, Provinsi Jawa Barat, juga memiliki banyak objek wisata alternatif, seperti objek wisata horor yang populer di masyarakat.

Objek wisata alternatif tersebut belakangan banyak diminati traveller yang penasaran, sekaligus ingin menguji nyali. Selain sarat dengan cerita mistis yang melekat, objek wisata horor ini pun kerap dijadikan lokasi syuting film horor.

Berikut destinasi wisata horor yang terpopuler di Jabar:

1. Rumah pengabdi setan

Di rumah pengabdi setan, traveller tidak akan menemukan tempat selfie yang lucu, melainkan justru membuat bulu kuduk merinding.



Bagaimana tidak merinding, di saat wisata lain menyuguhkan taman-taman yang indah, pengelola wisata rumah pengabdi setan malah membuat properti kuburan di bagian halamannya.

Wisata ini terkenal sebagai bekas lokasi syuting film garapan Joko Anwar, Pengabdi Setan. Para pengunjung yang datang pun umumnya penasaran tentang misteri yang ada di lokasi syuting film tersebut.

Lokasi rumah ini ada di kawasan PTPN VIII, Kampung Kertamanah, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jabar.



Rumah tua yang tidak lagi dihuni ini adalah bekas rumah dinas pimpinan perkebunan teh yang saat ini menjadi PTPN VIII. Adapun jam buka obyek wisata Rumah Pengabdi Setan tidak dibatasi alias buka 24 jam dengan tiket masuk Rp10.000 per orang.

2. Wisata mistis Goa Surnyagari

Goa Sunyaragi berada di Desa Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Ada mitos yang beredar di kalangan masyarakat, yakni para jomblo dilarang menyentuh bagian tertentu dari Goa Sunyaragi. Bila nekat menyentuhnya, bisa berakibat sulit mendapatkan jodoh.

Alih-alih menyerupai goa, bangunan cagar budaya ini justru lebih mirip dengan candi yang disusun dari batu-batu karang. Dibangun oleh cicit Sunan Gunung Jati, sekitar abad ke-16, yakni Pangeran Mas Zainul Arifin.



Kompleks goa ini dulunya dikelilingi danau penampungan air dan pohon jati. Namun, saat ini, danau tersebut sudah mengering.

Kawasan wisata Goa Sunyaragi buka hingga pukul 16.00 WIB secara umum, namun juga terbuka 24 jam bagi mereka yang ingin bertawasul atau menenangkan pikiran.

Adapun harga tiket masuk Goa Sunyaragi untuk umum adalah Rp15.000, sedangkan untuk pelajar Rp10.000.

3. Goa miring

Lokasinya berada di area Cagar Alam Pangandaran. Keunikan di dalam goa ini, yakni terdapat batu yang menyerupai pocong, kuntilanak, serta batu tulang tengkorak.



Tapi, traveller takut perlu takut karena batu-batu itu bukan wujud hantu asli, melainkan sebuah stalaktit di Goa Parat yang menggantung di bagian atas dan tampak seperti hantu.

Goa miring merupakan goa tembusan. Sering disebut miring, karena untuk menembus goa ini pengunjung harus memiringkan badan untuk menembus goa tersebut.

4. Kamar 308 Samudra Beach

Hotel Inna Samudra merupakan tempat wisata tersembunyi di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi yang selalu menarik perhatian para turis, terutama mereka yang senang dengan hal-hal mistis.



Pasalnya, di dalam hotel megah ini terdapat satu kamar yang diagungkan dan tidak diperbolehkan disewa untuk orang biasa. Meski begitu, traveller, khususnya yang menginap di hotel tersebut bisa mengunjugi Kamar 308 dengan didampingi oleh guide hotel.

Meskipun diselimuti aura mistis yang menusuk kalbu, kamar 308 Hotel Inna Samudra tersebut hingga kini kerap dikunjungi turis lokal dan mancanegara.

5. Jembatan Cirahong

Jembatan ini menyimpan sejumlah kisah mistis. Salah satu kisah mistis yang cukup populer di Jembatan Cirahong adalah tentang sepasang pengantin yang dijadikan tumbal dengan cara dikubur hidup-hidup di beton penyangga jembatan.



Konon, pasangan pengantin itu diculik dan diikat, kemudian dilempar hidup-hidup serta dikubur campuran beton.

Berdasarkan catatan Dinas Binamarga Provinsi Jabar, Jembatan Cirahong, adalah jembatan kereta api yang terletak di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, tepatnya menghubungkan wilayah Desa Panyingkiran di Kabupaten Ciamis dengan Kecamatan Manonjaya, di Kabupaten Tasikmalaya.

Jembatan ini melintas di atas Sungai Citanduy yang merupakan perbatasan kedua kabupaten di Jabar itu. Jembatan Cirahong adalah jalur alternatif dari Tasikmalaya menuju Ciamis lewat Manonjaya dan sebaliknya.

Beralamat di Jalan Raya Cirahong, Margaluyu, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jembatan Cirahong memiliki bentang panjang total 202 meter dan berada di ketinggian 66 meter di atas Sungai Citanduy yang bermuara ke Laut Kidul serta ditopang penyangga beton setinggi 46 meter.

Jembatan dengan nomor registrasi BH 1290 ini berada di sebelah timur Stasiun Manonjaya yang berada di wilayah kerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung.

Menggunakan konstruksi baja yang banyak dan cukup rapat, Cirahong menjadi satu-satunya jembatan kereta api peninggalan Belanda di Kabupaten Ciamis.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2639 seconds (0.1#10.140)