Mendadak Diterjang Banjir Rob, Warga Pesisir Pasuruan Kelimpungan
loading...
A
A
A
PASURUAN - Banjir rob tiba-tiba menerjang permukiman penduduk di wilayah Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Kamis (16/6/2022) siang. Akibatnya, warga kelimpungan karena aktivitasnya terganggu.
Bahkan, sejumlah pedagang di sekitar pesisir pantai memilih menutup tempat jualannnya, karena kondisi air terus naik. Hal serupa terjadi pada para nelayan, yang memilih tidak melaut karena kondisi air lagi naik dan sulit mencari BBM.
Selain di wilayah Kota Pasuruan, banjir rob juga menerjang 10 desa di wilayah Kabupaten Pasuruan. Banjir rob tersebut, terjadi di Kecamatan Nguling, Kecamatan Lekok, dan Kecamatan Kraton.
Salah satu pedagang di pesisir Kota Pasuruan, Siti Aminah mengaku, terpaksa menutup seluruh tempatnya berjualan karena banjir rob. "Airnya tiba-tiba naik, jalan tertutup air, dan tak ada pembeli. Makanya saya tutup saja," ungkapnya.
Sementara Mat Thohir, salah seorang nelayan di pesisir pantai Kota Pasuruan, mengaku memilih tidak melaut karena cuacanya sangat ekstrem dan ombaknya tinggi. "Kami juga kesulitan cari BBM," tuturnya.
Polairud Polres Pasuruan mengimbau nelayan tetap waspada dengan naiknya air laut ini. Angin kencang yang mengakibatkan ombak besar, juga berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut. Banjir rob yang terjadi saat ini, lebih besar bisa dibandingkan yang terjadi dua hari sebelumnya.
Bahkan, sejumlah pedagang di sekitar pesisir pantai memilih menutup tempat jualannnya, karena kondisi air terus naik. Hal serupa terjadi pada para nelayan, yang memilih tidak melaut karena kondisi air lagi naik dan sulit mencari BBM.
Selain di wilayah Kota Pasuruan, banjir rob juga menerjang 10 desa di wilayah Kabupaten Pasuruan. Banjir rob tersebut, terjadi di Kecamatan Nguling, Kecamatan Lekok, dan Kecamatan Kraton.
Baca Juga
Salah satu pedagang di pesisir Kota Pasuruan, Siti Aminah mengaku, terpaksa menutup seluruh tempatnya berjualan karena banjir rob. "Airnya tiba-tiba naik, jalan tertutup air, dan tak ada pembeli. Makanya saya tutup saja," ungkapnya.
Sementara Mat Thohir, salah seorang nelayan di pesisir pantai Kota Pasuruan, mengaku memilih tidak melaut karena cuacanya sangat ekstrem dan ombaknya tinggi. "Kami juga kesulitan cari BBM," tuturnya.
Baca Juga
Polairud Polres Pasuruan mengimbau nelayan tetap waspada dengan naiknya air laut ini. Angin kencang yang mengakibatkan ombak besar, juga berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut. Banjir rob yang terjadi saat ini, lebih besar bisa dibandingkan yang terjadi dua hari sebelumnya.
(eyt)