Digerebek Warganya saat Asyik Selingkuh, Kades Pulutan Minta Ampun Tak Dimassa
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Darto, Kepala Desa (Kades) Pulutan , Kecamatan Penawangan, Grobogan , Jawa Tengah yang digerebek saat asyik selingkuh dengan warganya, wanita bersuami, Indah, selamat dari amukan massa karena mengakui perbuatan bejatnya dan minta ampun ke warga.
Hal tersebut terungkap saat beberapa warga Desa Pulutan Grobogan mendatangi Kantor Kecamatan Penawangan untuk melaporkan perbuatan bejat sang kades kepada camat.
Bahkan sempat terjadi kericuhan dan nyaris baku hantam antara warga dan sekretaris desa saat tiba di kantor kecamatan, beberapa petugas kepolisian berusaha melerai dan menjauhkan sekdes dari massa.
Suami selingkuhan Kades Indah, Ahamd Husaeri bersama warga dan pemuda Desa Pulutan mendatangi kantor kecamatan untuk melaporkan tindak asusila kepala desa mereka dengan pasangan selingkuhnya.
Adu mulut tak terhindarkan ketika Sekretaris Desa Pulutan berteriak memarahi beberapa warga yang nekat mendatangi kantor Kecamatan Penawangan, Kamis sore (2/6/2022).
Warga tidak terima dengan tindakan Sekdes Pulutan dan nyaris terjadi baku hantam antara warga dengan sekdes, beberapa personil kepolisian berusaha melerai dan meredam suasana, Sekdes Pulutan kemudian ditarik menjauh dari kerumunan warga.
Ahmad Husaeri bersama puluhan warga dan pemuda Desa Pulutan sengaja mendatangi kantor Kecamatan Penawangan untuk bisa bertemu dengan camat dan menyampaikan keluhan mereka.
Warga mengaku sudah menahan rasa kesal selama beberapa bulan akibat ulah Kepala Desa Pulutan yang diduga selalu berbuat asusila dengan tetangga yang tak lain adalah istri dari Ahmad Husaeri.
Setelah diterima Camat Penawangan, Kasan Anwar, warga kemudian menyampaikan uneg-uneg mereka dan meminta cepat untuk menindak tegas kepala desa yang telah merusak nama desa mereka.
Bahkan salah satu saksi mata yang melihat dan memergoki langsung kepala desa saat berbuat mesum dengan istri Husaeri menceritakan kronologi awal hingga proses penggerebekan dilakukan. “Bahkan kepala desa telah mengakui perbuatan bejatnya dan berusaha minta perlindungan ke warga agar tidak di massa,” kata warga Sugito di hadapan camat.
Warga juga membeberkan bahwa tindak asusila yang dilakukan kepala desa tidak hanya sekali dan perbuatan kades tersebut selalu diketahui warga. “Namun warga tidak berani untuk menangkap atau menggerebek karena ia adalah seorang kepala desa, namun karena emosi warga yang sudah memuncak, maka warga berinisiatif untuk mengintai aktivitas kades hingga digerebek dan diarak ke rumah RT setempat,” bebernya.
Sementara itu, Camat Penawangan, Kasan Anwar mengaku telah membuat surat laporan dan berjanji akan melaporkan kasus ini ke bupati. “Jika dalam jangka 6 hari kades tidak aktif di kantor maka akan digantikan oleh pejabat sementara,” katanya.
Saat ini, kasus perselingkuhan itu masih ditangani Satreskrim Polres Grobogan, Jawa Tengah. “Jika usai penyidikan dan terbukti kades bersalah, maka kades akan dipecat baik secara hormat maupun tidak hormat oleh Bupati Grobogan,” tegasnya.
Seusai mendapatkan jawaban dari Camat Penawangan, warga kemudian membubarkan diri dengan tertib. Sementara itu sekdes pulutan dan warga yang sempat bertikai di kantor Kecamatan Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah kemudian didamaikan dan saling memaafkan.
Hal tersebut terungkap saat beberapa warga Desa Pulutan Grobogan mendatangi Kantor Kecamatan Penawangan untuk melaporkan perbuatan bejat sang kades kepada camat.
Bahkan sempat terjadi kericuhan dan nyaris baku hantam antara warga dan sekretaris desa saat tiba di kantor kecamatan, beberapa petugas kepolisian berusaha melerai dan menjauhkan sekdes dari massa.
Suami selingkuhan Kades Indah, Ahamd Husaeri bersama warga dan pemuda Desa Pulutan mendatangi kantor kecamatan untuk melaporkan tindak asusila kepala desa mereka dengan pasangan selingkuhnya.
Adu mulut tak terhindarkan ketika Sekretaris Desa Pulutan berteriak memarahi beberapa warga yang nekat mendatangi kantor Kecamatan Penawangan, Kamis sore (2/6/2022).
Warga tidak terima dengan tindakan Sekdes Pulutan dan nyaris terjadi baku hantam antara warga dengan sekdes, beberapa personil kepolisian berusaha melerai dan meredam suasana, Sekdes Pulutan kemudian ditarik menjauh dari kerumunan warga.
Ahmad Husaeri bersama puluhan warga dan pemuda Desa Pulutan sengaja mendatangi kantor Kecamatan Penawangan untuk bisa bertemu dengan camat dan menyampaikan keluhan mereka.
Warga mengaku sudah menahan rasa kesal selama beberapa bulan akibat ulah Kepala Desa Pulutan yang diduga selalu berbuat asusila dengan tetangga yang tak lain adalah istri dari Ahmad Husaeri.
Baca Juga
Setelah diterima Camat Penawangan, Kasan Anwar, warga kemudian menyampaikan uneg-uneg mereka dan meminta cepat untuk menindak tegas kepala desa yang telah merusak nama desa mereka.
Bahkan salah satu saksi mata yang melihat dan memergoki langsung kepala desa saat berbuat mesum dengan istri Husaeri menceritakan kronologi awal hingga proses penggerebekan dilakukan. “Bahkan kepala desa telah mengakui perbuatan bejatnya dan berusaha minta perlindungan ke warga agar tidak di massa,” kata warga Sugito di hadapan camat.
Warga juga membeberkan bahwa tindak asusila yang dilakukan kepala desa tidak hanya sekali dan perbuatan kades tersebut selalu diketahui warga. “Namun warga tidak berani untuk menangkap atau menggerebek karena ia adalah seorang kepala desa, namun karena emosi warga yang sudah memuncak, maka warga berinisiatif untuk mengintai aktivitas kades hingga digerebek dan diarak ke rumah RT setempat,” bebernya.
Sementara itu, Camat Penawangan, Kasan Anwar mengaku telah membuat surat laporan dan berjanji akan melaporkan kasus ini ke bupati. “Jika dalam jangka 6 hari kades tidak aktif di kantor maka akan digantikan oleh pejabat sementara,” katanya.
Saat ini, kasus perselingkuhan itu masih ditangani Satreskrim Polres Grobogan, Jawa Tengah. “Jika usai penyidikan dan terbukti kades bersalah, maka kades akan dipecat baik secara hormat maupun tidak hormat oleh Bupati Grobogan,” tegasnya.
Seusai mendapatkan jawaban dari Camat Penawangan, warga kemudian membubarkan diri dengan tertib. Sementara itu sekdes pulutan dan warga yang sempat bertikai di kantor Kecamatan Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah kemudian didamaikan dan saling memaafkan.
(nic)