Common Seas Indonesia Luncurkan Kampanye Kurangi Dampak Sampah Plastik

Selasa, 31 Mei 2022 - 21:52 WIB
loading...
Common Seas Indonesia Luncurkan Kampanye Kurangi Dampak Sampah Plastik
Common Seas meluncurkan kampanye untuk mengurangi sampah plastik yang berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia. Foto ist
A A A
JAKARTA - Common Seas meluncurkan kampanye untuk mengurangi sampah plastik yang berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia. Melalui video animasi yang diluncurkan oleh perusahaan sosial Common Seas Indonesia, masyarakat diingatkan risiko serius yang ditimbulkan plastik terhadap kesehatan manusia di seluruh negeri.



Dalam video animasi itu aktor dan penyiar radio Stephen Fry menyampaikan, keberadaan partikel plastik dalam darah harus menjadi perhatian khusus. Animasi tersebut didasarkan pada penelitian global yang dilakukan oleh Common Seas, yang menemukan bahwa mikroplastik telah mencemari darah pada hampir 8 dari 10 manusia.

“Ada sesuatu yang harus kau ketahui tentang plastik. Itu mengalir di dalam darahmu, darahku, dan juga darah orang lain. Seharusnya ini tidak boleh terjadi. Namun, inilah kenyatannya. Bagaimana ini terjadi? Lihatlah di sekitarmu," kata Fry.

Animasi ini menunjukkan proses masuknya partikel plastik dari pakaian, cat, mainan, dan kemasan ke makanan, air, udara, dan, pada akhirnya, tubuh manusia."Semua pakaian, cat, mainan, dan kemasan Anda terbuat dari plastik. Semakin lama itu digunakan semakin memperburuk keadaan. Plastik dapat mencemari udara dan air kita, dan masuk ke makanan kita."

Menurut Fry, plastik mengancam kesehatan manusia. "Karena itu hentikan aliran plastik ke laut, ke dalam tubuh dan ke dalam darah kita," pubgkasnya.

COO Common Seas Indonesia, Celia Siura, mengatakan, kampanye ini untuk mendukung Pemerintah Indonesia melaksanakan rencana aksi nasionalnya."Kami bertujuan mengurangi penggunaan popok sekali pakai secara dramatis yang saat ini menyumbang 50 persen dari sampah plastik yang ditemukan di saluran air setempat," kata Celia dalam pernyataan tertulis, Selasa (32/5/2022).

Lanjut Celia, lebih dari 80 persen kota di Indonesia akan kehabisan ruang untuk digunakan sebagai tempat pembuangan akhir dalam tiga tahun ke depan. Indonesia merupakan negara dengan sungai paling tercemar di dunia.

Celia menambahkan, berdasarkan pengamatannya di sepanjang sungai Brantas telah secara langsung melihat kerusakan lingkungan, sosial, dan ekonomi yang disebabkan oleh masuknya aliran sampah plastik ke saluran air.

"Terdapat 1,5 juta sampah popok sekali pakai yang dibuang di Sungai Brantas setiap harinya. Gambaran ini menunjukkan bagaimana sampah plastik dapat mencemari suplai air dan darah kita," kata Celia. Baca Juga: Kurangi Dampak Krisis Iklim, Mahasiswa ITK Balikpapan Gelar Aksi Bersih-bersih di Pantai Markoni

CEO Common Seas, Jo Royle menjelaskan, mikroplastik telah terbukti menyebabkan peradangan, masuk ke dalam plasenta, dan menumpuk di organ tubuh manusia. Ketika planet semakin dipenuhi oleh plastik, penghuni bumi juga semakin terpapar.

“Kita harus mengurangi paparan kita terhadap plastik. Pemimpin dan pengusaha harus mengurangi produksi plastik secara signifikan dengan berinvestasi pada alternatif plastik dan sistem penggunaan ulang. Sebagai warga negara, kita perlu meminta pertanggungjawaban pemerintah dan industri. Mereka bertanggung jawab untuk melindungi kita dan dunia kita dari bahaya," paparnya.

Diketahui, pemerintah telah berkomitmen mengurangi plastik dan polutan laut lainnya hingga 70 persen pada tahun 2025. Kampanye ini berupaya membantu pemerintah untuk mewujudkan rencana tersebut.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9102 seconds (0.1#10.140)