73 PSK Dolly & Jarak terjangkit HIV/AIDS

Kamis, 19 September 2013 - 13:18 WIB
73 PSK Dolly & Jarak terjangkit HIV/AIDS
73 PSK Dolly & Jarak terjangkit HIV/AIDS
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 73 Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi Dolly dan Jarak, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), terjangkit virus HIV/AIDS. Jumlah ini menurun dari tahun 2012 yang mencapai 118 orang.

Penurunan tersebut, seiring dengan banyaknya wisma di lokalisasi Dolly dan Jarak yang tutup. Dengan tutupnya sejumlah wisma, otomatis menurun juga jumlah PSK di tempat itu.

"Jumlah PSK memang menyusut, karena beberapa wisma banyak yang tutup. Maka penderita HIV/AIDS juga menurun," ujar Lurah Putat Jaya Bambang Hartono, kepada wartawan, di kawasan Rungkut, Surabaya, Kamis (19/9/2013).

Ditambahkan dia, untuk lebih menekan angkja penderita HIV/AIDS, perlu adanya kampanye kesehatan bagi para PSK secara berkesinambungan. Termasuk, pemantauan kesehatan oleh puskesmas setempat.

"Tak terkecuali pemilik wisma, juga harus ikut memeriksakan kesehatannya. Biaya pemeriksaannya tidak mahal, setiap orang hanya dikenakan biaya Rp9.000 saja," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Putat Jaya dr Hartati menambahkan, ke-73 PSK itu diketahui terjangkit HIV/AIDS sejak Januari-Juni 2013. Data tersebut didapat setelah para PSK memeriksakan diri ke Puskemas.

"Memang masih banyak PSK yang tidak bersedia memeriksakan diri ke Puskemas. Rata-rata mereka takut jika diperiksa penyakitnya ketahuan," terangnya.

Pihak Puskesmas juga sudah memberikan pengertian untuk berhenti dari akivitasnya sebagai PSK. Namun, karena terbelit masalah ekonomi, mereka kembali lagi menjajakan diri.

Untuk itu, pihaknya tidak bisa menghalangi. Namun, pihaknya hanya bisa menekan jumlah penyebaran HIV/AIDS diantara PSK itu dengan membagikan kondom saat melayani tamu.

"Pemakaian Kondom memang wajib. Karena potensi HIV paling rentan menular melalui hubungan seks," jelasnya.

Hingga Agustus 2013, total PSK yang menjajakan dirinya di lokalisasi Dolly dan Jarak berjumlah sekira 1.028 orang. Dari jumlah itu, hanya beberapa yang mau memeriksakan diri ke puskesmas.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5186 seconds (0.1#10.140)