Terpesona Kampung Tua Bakau Serip, Sandiaga Uno: Berpotensi Tarik Pelajar Singapura
loading...
A
A
A
BATAM - Kampung Tua Bakau Serip, memikat hari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Bahkan, saat berkunjung ke kampung di pesisir Kota Batam ini, Sandiaga Uno optimis kampung tersebut dapat memikat wisatawan asing.
Sandiaga Uno mengatakan, Kampung Tua Bakau Serip berpotensi menghadirkan pelajar dari Singapura, untuk bisa belajar tentang konservasi, edukasi tentang ekonomi kreatif, serta budaya lokal.
"Saya sudah lihat sendiri, ini adalah tanda kebangkitan ekonomi kita bahwa ada beberapa terobosan seperti menciptakan kolaborasi dengan sekolah di Singapura. Anak-anak yang libur bisa mengunjungi Kampung Tua Bakau Serip ini. Mereka bisa belajar tentang konservasi, edukasi tentang ekonomi kreatif, budaya dan sebagainya," ujar Sandi.
Kampung Tua Bakau Serip, kata Sandi, masuk 50 besar destinasi wisata terbaik, Desa Wisata Indonesia Bangkit. Di mana program Desa Wisata Indonesia Bangkit ini adalah program unggulan dari Kemenparekraf yang sudah diluncurkan sejak 2021.
"Alhamdulillah tahun ini desa wisata Kampung Tua Bakau Serip, bisa menembus 50 besar yang ditentukan oleh dewan juri yang sangat independen," katanya. Sandi menilai ada tiga poin penting di desa wisata Bakau Serip ini, sehingga bisa masuk ke 50 besar Desa Wisata Indonesia Bangkit.
"Yang pertama adalah rekreasi, yang kedua edukasi dan yang ketiga adalah konservasi. Konservasi karena ini bukan hanya bisa menciptakan lapangan kerja, tadi sudah dikatakan oleh pengelola bahwa mampu menyerap 100 orang yang diperkerjakan di sini,” ucapnya.
Sandi mengatakan, bahwa Konsulat Singapura sudah berbicara dengannya untuk memberikan paket wisata edukasi, wisata konservasi kepada murid-murid di Singapura, yang sedang berlibur agar dapat belajar di Kampung Tua Bakau Serip.
"Karena dari sini bisa terlihat Singapura dan Malaysia. Jadi itu potensinya dan kami yakin ini bagian dari kebangkitan ekonomi, tatanan usai pandemi kita bisa membuka peluang usaha, terutama kepada UMKM dengan digitalisasi. Dan kita harapkan ini bisa membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," kata Sandi.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad yang ikut hadir di Kampung Tua Bakau Serip, sangat menyambut baik kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno. "Ini tandanya Kepri, adalah salah satu destinasi pariwisata unggulan di Indonesia," ucap Ansar.
Kepri yang memiliki 2.408 pulau, 275 Desa dan 141 Kelurahan ini, tentunya memiliki banyak sekali potensi pariwisata. "Maka ke depannya kami harus memilah-milah untuk didorong, didukung yang benar-benar punya akses ke pariwisata, termasuk Bakau Serip ini. Tentunya kami mohon dukungan Pak Menteri," katanya.
Ansar menjelaskan, saat ini Pemprov Kepri sedang mendorong program green energi (energi hijau). Dalam program ini, kota-kota kecil dan desa-desa kecil yang sedang dikonsentrasikan untuk menjadi kawasan wisata, akan dijadikan kawasan-kawasan yang memang green energi.
"Karena pariwisata ini identik dengan ekonomi kreatif, pariwisata tidak akan berkembang tanpa ekonomi kreatif. Maka kami berkomitmen nanti, desa-desa wisata kedepannya akan kami dorong dan kami kembangkan," tutur Ansar.
Sandiaga Uno mengatakan, Kampung Tua Bakau Serip berpotensi menghadirkan pelajar dari Singapura, untuk bisa belajar tentang konservasi, edukasi tentang ekonomi kreatif, serta budaya lokal.
"Saya sudah lihat sendiri, ini adalah tanda kebangkitan ekonomi kita bahwa ada beberapa terobosan seperti menciptakan kolaborasi dengan sekolah di Singapura. Anak-anak yang libur bisa mengunjungi Kampung Tua Bakau Serip ini. Mereka bisa belajar tentang konservasi, edukasi tentang ekonomi kreatif, budaya dan sebagainya," ujar Sandi.
Kampung Tua Bakau Serip, kata Sandi, masuk 50 besar destinasi wisata terbaik, Desa Wisata Indonesia Bangkit. Di mana program Desa Wisata Indonesia Bangkit ini adalah program unggulan dari Kemenparekraf yang sudah diluncurkan sejak 2021.
"Alhamdulillah tahun ini desa wisata Kampung Tua Bakau Serip, bisa menembus 50 besar yang ditentukan oleh dewan juri yang sangat independen," katanya. Sandi menilai ada tiga poin penting di desa wisata Bakau Serip ini, sehingga bisa masuk ke 50 besar Desa Wisata Indonesia Bangkit.
"Yang pertama adalah rekreasi, yang kedua edukasi dan yang ketiga adalah konservasi. Konservasi karena ini bukan hanya bisa menciptakan lapangan kerja, tadi sudah dikatakan oleh pengelola bahwa mampu menyerap 100 orang yang diperkerjakan di sini,” ucapnya.
Baca Juga
Sandi mengatakan, bahwa Konsulat Singapura sudah berbicara dengannya untuk memberikan paket wisata edukasi, wisata konservasi kepada murid-murid di Singapura, yang sedang berlibur agar dapat belajar di Kampung Tua Bakau Serip.
"Karena dari sini bisa terlihat Singapura dan Malaysia. Jadi itu potensinya dan kami yakin ini bagian dari kebangkitan ekonomi, tatanan usai pandemi kita bisa membuka peluang usaha, terutama kepada UMKM dengan digitalisasi. Dan kita harapkan ini bisa membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," kata Sandi.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad yang ikut hadir di Kampung Tua Bakau Serip, sangat menyambut baik kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno. "Ini tandanya Kepri, adalah salah satu destinasi pariwisata unggulan di Indonesia," ucap Ansar.
Kepri yang memiliki 2.408 pulau, 275 Desa dan 141 Kelurahan ini, tentunya memiliki banyak sekali potensi pariwisata. "Maka ke depannya kami harus memilah-milah untuk didorong, didukung yang benar-benar punya akses ke pariwisata, termasuk Bakau Serip ini. Tentunya kami mohon dukungan Pak Menteri," katanya.
Ansar menjelaskan, saat ini Pemprov Kepri sedang mendorong program green energi (energi hijau). Dalam program ini, kota-kota kecil dan desa-desa kecil yang sedang dikonsentrasikan untuk menjadi kawasan wisata, akan dijadikan kawasan-kawasan yang memang green energi.
"Karena pariwisata ini identik dengan ekonomi kreatif, pariwisata tidak akan berkembang tanpa ekonomi kreatif. Maka kami berkomitmen nanti, desa-desa wisata kedepannya akan kami dorong dan kami kembangkan," tutur Ansar.
(eyt)