Kisah Ketangguhan Prajurit Pajajaran, Berkat Strategi Jitu Prabu Siliwangi

Senin, 30 Mei 2022 - 06:05 WIB
loading...
Kisah Ketangguhan Prajurit Pajajaran, Berkat Strategi Jitu Prabu Siliwangi
Prajurit Kerajaan Pajajaran dikenal memiliki ketangguhan saat dipimpin Prabu Siliwangi. Foto/Ilustrasi
A A A
Pajajaran, menjadi salah satu kerajaan yang sangat disegani di Nusantara, saat Prabu Siliwangi bertakhta. Kecemerlangan strategi raja bergelar Sri Baduga Maharaja tersebut, membuat Pajajaran memiliki kekuatan prajurit yang dahsyat.



Prabu Siliwangi memiliki taktik dengan menunjukkan Siksakanda Karesian sebagai bentuk aturan negara. Dikutip dari buku "Hitam Putih Pajajaran: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran" tulisan Fery Taufiq El Jaquenne, Prabu Siliwangi menciptakan keadilan menggunakan pedoman kitab ini.



Masyarakat mematuhi kitab tersebut. Bahkan kitab Siksakanda Karesian telah dipelajari secara luas oleh masyarakat Sunda. Sri Baduga Maharaja juga memiliki sistem teknis yang bagus, ia membentuk satuan tentara yang kuat.



Satuan tentara ini membuat negara Sunda yang beribu kota di Pakuan Pajajaran, disegani oleh siapapun. Pada Carita Parahyangan menyebutkan, bahwa ada beberapa jenis kesatuan tentara kerajaan.

Satuan tentara mulai bhayangkara yang bertugas sebagai penjaga keamanan, kemudian prajurit pamarang yang ahli dalam memainkan pedang, dan pamanah, artinya pasukan elite yang bertugas khusus memainkan panah.

Tiga prajurit elite Kerajaan Pajajaran ini berada di bawah hulujurit. Di bawah satu komando tersebut, semua pasukan mampu bersatu padu menyelesaikan permasalahan yang terjadi.



Kendati memiliki prajurit yang mahir berperang, menariknya di era Prabu Siliwangi terkenal tidak pernah berperang. Tetapi kehebatan pasukannya dikenal di seluruh kerajaan di nusantara.

Ketangguhan prajurit Pajajaran teruji di era Prabu Surawisesa setelah Prabu Siliwangi mangkat. Carita Parahyangan mengisahkan, di masa pemerintahan Surawisesa tercatat melakukan serangan 15 kali selama menjabat sebagai raja di Pajajaran.

Sebagai usaha meningkatkan pertahanan dan keamanan, Prabu Siliwangi juga pernah melakukan hubungan diplomatik dengan bangsa Portugis saat menduduki Malaka, pada tahun 1511 Masehi.



Koalisi ini semakin harmonis semenjak tanggal 21 Agustus 1522 Masehi, telah disepakati bersama untuk menjalin hubungan bidang militer. Perjanjian ini menerangkan, Portugis akan membantu Kerajaan Pajajaran dan siap mengerahkan seluruh kekuatan, jika terjadi perselisihan dengan kerajaan manapun. Sebagai imbalannya, pihak Portugis meminta izin mendirikan benteng di Bandar Banten, dan diberi hak untuk mendapatkan 1.000 karung merica.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1312 seconds (0.1#10.140)