Langit Turut Berduka, Gerimis Tipis Iringi Penyiapan Makam untuk Buya Syafii Maarif

KULONPROGO - Wafatnya Ahmad Syafii Maarif, menyisakan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Bahkan, langit seolah turut berduka dengan wafatnya tokoh bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dan pluralisme ini.



Gerimis tipis mengiringi para pekerja yang menyiapkan makam untuk tokoh yang akrab disapa Buya Syafii Maarif ini. Para pekerja terus bekerja keras menyelesaikan pembuatan makam di kompleks pemakaman Husnul Khotimah di Padukuhan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo.



Sebanyak empat pekerja, terlihat masih mencangkul tanah di bawah guyuran gerimis. Belasan orang lainnya terlihat sibuk memasang tenda di seputaran liang lahat tersebut. Tenda tersebut sengaja dipasang, untuk mengantisipasi turunnya hujan saat proses pemakaman.



Kapolres Kulonprogo, AKBP Muharromah Fajarini juga nampak sibuk mengecek semua persiapan tersebut. Dengan membawa payung, dia berkeliling memastikan semuanya siap sebelum jenazah almarhum Buya Syafii Maarif tiba.

Ratusan petugas polisi dan TNI berseragam ataupun berpakaian preman, terlihat berjaga di kompleks pemakaman tersebut. Selain itu puluhan anggota Kokam Muhammadiyah, juga mulai disiagakan untuk mengawal proses pemakaman ini.

Jenazah Buya Syafii Maarif rencananya akan diberangkatkan dari Masjid Gede Kauman Kota Yogyakarta, selepas salat ashar ini. Perjalanan menuju ke kompleks makam Khusnul Khotimah kemungkinan akan memakan waktu sekitar 45 menit.



Ketua Pelayanan Rukthi Jenazah Makam Khusnul Khotimah, Umar Said Prawoto menuturkan, liang lahat untuk Buya Syafii Maarif, berada di posisi paling tinggi kompleks makam yang konturnya di lembah.

Liang lahat tersebut diletakkan di samping kanan pintu masuk. "Di sini baru ada beberapa makam. Masih sedikit karena memang baru menjelang puasa kemarin diresmikan," katanya.