Dispar Sulsel Perkenalkan Objek Wisata di Sekitar Stasiun Kereta Api
loading...
A
A
A
MAROS - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama dengan Balai Pengelola Kereta Api Sulsel mempromosikan sejumlah spot wisata beberapa wilayah yang menjadi lintasan kereta api.
Sekretaris Dispar Sulsel, Devo Khaddafi mengatakan, pihaknya sedang berupaya mengumpulkan data objek wisata atau situs sejarah yang berdekatan dengan stasiun kereta api. Nantinya, diharapkan setiap Depo kereta api bisa menampilkan spot-spot atau objek wisata di lokasinya.
"Intinya rapat kita hari ini bersama Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan yakni, memastikan semua stasion yang terbangun di jalur kereta api mulai dari Makassar sampai Pare-pare nanti, diharapkan bisa membantu kebangkitan kepariwisataan di Sulsel," jelas Devo usai Rapat Koordinasi di salah satu Depo Stasiun Kereta api di Maros, Rabu (25/5/2022) sore.
Dia menambahkan, keberadaan stasiun kereta api diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kabupaten yang dilintasi rel kereta api.
"Kedepannya, stasiun kereta tidak hanya berfungsi sebagai tempat naik-turunnya penumpang. Tapi juga menjadi tempat pusat informasi pariwisata dan kegiatan masyarakat," ungkapnya.
Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel ini menambahkan, terkait pengembangan dan pengenalan objek wisata setiap kabupaten yang dilintasi kereta api, pihaknya telah menyerahkan ke seluruh Dinas Pariwisata Kabupaten untuk mendata spot-spot dan objek wisata yang ada di sekitar stasiun kereta api.
"Kami sudah meminta kepada Dinas pariwisata dan Kebudayaan di Kabupaten untuk segera mengidentifikasi destinasi apa saja yang paling dekat dengan stasiun yang bisa dijual untuk menjadi informasi di setiap stasiun," jelasnya.
Devo mengatakan, mengingat jumlah stasiun kereta api cukup banyak maka diharapkan pemerintah setempat bekerja keras untuk mempetakan objek wisatanya.
Di merinci, untuk Kabupaten Pangkep memiliki 4 stasiun, Kabupaten Barru 5 stasiun, Kabupaten Maros ada 3 stasiun Makassar 1 stasiun, dan Kota Pare-pare memiliki 2 stasiun.
Ponakan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo ini mencontohkan, salah satu stasiun di Maros yang terletak di Rammang-rammang, diharapkan bisa menyajikan informasi objek wisata yang ada di sekitarnya, seperti Rammang-rammang, Bantimurung dan Leang-leang.
"Kalau di Maros contohnya stasiun Rammang-rammang , maka informasi objek wisata yang disampaikan sudah tentu Rammang-rammang itu sendiri, ditambah Leang-leang dan Bantimurung," pungkasnya.
Sekedar diketahui, berdasarkan jadwal, rencananya stasiun kereta api ini akan mulai difungsikan pada pada Oktober 2022 mendatang. Namun untuk langkah awal, penggunaan jalur kereta api ini, baru akan melayani penumpang antara Kabupaten Maros ke Kabupaten Barru.
Sekretaris Dispar Sulsel, Devo Khaddafi mengatakan, pihaknya sedang berupaya mengumpulkan data objek wisata atau situs sejarah yang berdekatan dengan stasiun kereta api. Nantinya, diharapkan setiap Depo kereta api bisa menampilkan spot-spot atau objek wisata di lokasinya.
"Intinya rapat kita hari ini bersama Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan yakni, memastikan semua stasion yang terbangun di jalur kereta api mulai dari Makassar sampai Pare-pare nanti, diharapkan bisa membantu kebangkitan kepariwisataan di Sulsel," jelas Devo usai Rapat Koordinasi di salah satu Depo Stasiun Kereta api di Maros, Rabu (25/5/2022) sore.
Dia menambahkan, keberadaan stasiun kereta api diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kabupaten yang dilintasi rel kereta api.
"Kedepannya, stasiun kereta tidak hanya berfungsi sebagai tempat naik-turunnya penumpang. Tapi juga menjadi tempat pusat informasi pariwisata dan kegiatan masyarakat," ungkapnya.
Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel ini menambahkan, terkait pengembangan dan pengenalan objek wisata setiap kabupaten yang dilintasi kereta api, pihaknya telah menyerahkan ke seluruh Dinas Pariwisata Kabupaten untuk mendata spot-spot dan objek wisata yang ada di sekitar stasiun kereta api.
"Kami sudah meminta kepada Dinas pariwisata dan Kebudayaan di Kabupaten untuk segera mengidentifikasi destinasi apa saja yang paling dekat dengan stasiun yang bisa dijual untuk menjadi informasi di setiap stasiun," jelasnya.
Devo mengatakan, mengingat jumlah stasiun kereta api cukup banyak maka diharapkan pemerintah setempat bekerja keras untuk mempetakan objek wisatanya.
Di merinci, untuk Kabupaten Pangkep memiliki 4 stasiun, Kabupaten Barru 5 stasiun, Kabupaten Maros ada 3 stasiun Makassar 1 stasiun, dan Kota Pare-pare memiliki 2 stasiun.
Ponakan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo ini mencontohkan, salah satu stasiun di Maros yang terletak di Rammang-rammang, diharapkan bisa menyajikan informasi objek wisata yang ada di sekitarnya, seperti Rammang-rammang, Bantimurung dan Leang-leang.
"Kalau di Maros contohnya stasiun Rammang-rammang , maka informasi objek wisata yang disampaikan sudah tentu Rammang-rammang itu sendiri, ditambah Leang-leang dan Bantimurung," pungkasnya.
Sekedar diketahui, berdasarkan jadwal, rencananya stasiun kereta api ini akan mulai difungsikan pada pada Oktober 2022 mendatang. Namun untuk langkah awal, penggunaan jalur kereta api ini, baru akan melayani penumpang antara Kabupaten Maros ke Kabupaten Barru.
(agn)