Soekarno Putra Sang Fajar, Kelahirannya Disambut Letusan Gunung Kelud

Kamis, 26 Mei 2022 - 05:05 WIB
loading...
A A A
"Kami terlalu miskin. Satu-satunya orang yang mengurus Ibu adalah sahabat keluarga kami, seorang lelaki yang sudah sangat, sangat tua. Adalah dia, dan tidak ada orang yang lain, yang menyambut kelahiranku di dunia," paparnya.

Saat masih bocah, Soekarno melihat ibunya duduk memandang ke arah timur menantikan datangnya sang fajar.

Soekarno mengingat pertemuan sehari-hari yang penuh kehangatan itu. Dia ingat pelukan ibunya yang penuh kasih sayang seraya mengatakan kepadanya, bahwa dia lahir di saat fajar menyingsing.

"Kita orang Jawa memiliki kepercayaan, bahwa seseorang yang dilahirkan di saat matahari terbit, nasibnya telah digariskan sebelumnya. Jangan sekali-kali kau lupakan, nak, bahwa engkau ini putra sang fajar," tukasnya.

Demikian ulasan singkat ini diakhiri. Semoga bermanfaat.

Sumber tulisan:
1. Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir I, Tempo Publishing, Buku Elektronik.
2. Dukut Imam Widodo, Sidoardjo Tempo Doeloe, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, 2013.
3. Cindy Adams, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Yayasan Bung Karno, 2011.
(san)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2826 seconds (0.1#10.140)