Normal Baru Candi Borobudur Antar Jateng Juara Inovasi Daerah

Senin, 22 Juni 2020 - 15:47 WIB
loading...
Normal Baru Candi Borobudur Antar Jateng Juara Inovasi Daerah
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat menerima penghargaan Lomba Inovasi Daerah Dalam Tatanan Normal Baru di Sektor Tempat Wisata-Klaster Provinsi. Foto/Dok. Humas Pemprov Jateng
A A A
JAKARTA - Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), dalam prakondisi obyek wisata Candi Borobudur menuju tatanan normal baru diapresiasi pemerintah pusat.

(Baca juga: Polisi Datangi Keluarga Pelaku Penyerangan Wakapolres Karanganyar )

Pemprov Jateng menerima penghargaan sebagai Juara 1 Lomba Inovasi Daerah Dalam Tatanan Normal Baru di Sektor Tempat Wisata-Klaster Provinsi di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020).

Dalam lomba yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini, Jateng berhasil mengungguli Jawa Timur (Jatim) dan Sulawesi Selatan (Sulsel), yang masing-masing menempati posisi juara 2 dan 3.

Jateng juga meraih predikat Juara 1 di sektor Transportasi Umum, mengungguli Bali, dan Kalimantan Tengah, serta Juara 3 sektor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, menyusul Sulawesi Tengah dan Kalimantan Utara.

(Baca juga: Mesum di Rumah Kos, 3 Pasangan Kumpul Kebo Digrebek Satpol PP )

Sejumlah kabupaten dan kota di Jateng juga memenangi penghargaan ini, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Banyumas, Kebumen, dan Kabupaten Tegal.

Meski mendapat penghargaan prakondisi di Candi Borobudur, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menegaskan belum akan membuka semua obyek wisata di wilayahnya. Dia mengatakan, pembukaan obyek wisata harus mengikuti kondisi dan ketentuan yang disyaratkan oleh Gugus Tugas COVID-19.

"Belum (dibuka). Tidak boleh diartikan seperti itu. Kita harus lihat grafiknya (kasus COVID-19) yang mulai turun, melandainya cukup drastis, melantainya cukup panjang dan ada konsistensi waktu minimal 14 hari," katanya.

Selain itu, pemerintah daerah dan pengelola obyek wisata juga harus menyiapkan infrastruktur sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan COVID-19, termasuk menyiapkan arus transportasi dan alur kunjungan calon wisatawan.

"Termasuk kita harus mengajak mereka yang berdagang di sekitarnya, seperti pedagang suvenir dan rumah makan, untuk ikut menata. Kemarin beberapa kali kami tes di beberapa tempat, masyarakat belum terbiasa jaga jarak, dan ketika istirahat pasti berkerumun. Yang begitu itu masih perlu harus dilakukan sosialisasi," tandasnya.

Berbagai upaya yang telah dilakukan Pemprov Jateng dalam prakondisi di Candi Borobudur, antara lain menyosialisasikan protokol kesehatan secara masif kepada wisatawan, mengatur jarak antrean di loket, menyiapkan tempat cuci tangan dan pos pengecekan suhu tubuh wisatawan, membatasi jumlah wisatawan, mengatur alur perjalanan para wisatawan, dan menyiapkan pemandu untuk mendampingi wisatawan saat naik ke candi.

Jateng juga dinilai cukup serius dalam memastikan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat oleh pengelola transportasi umum dan para penumpangnya.

(Baca juga: Butuh Biaya Nikah, Pemuda Tasikmalaya Nekat Rampok Toko Perhiasan )

Ganjar beberapa kali sidak ke Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang untuk melihat mekanisme pengaturan calon penumpang, setelah Kementerian Perhubungan memutuskan membuka kembali mode transportasi udara untuk penumpang kategori khusus.

Meski meraih tiga penghargaan sekaligus, Ganjar mengatakan pihaknya masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Dia meminta kabupaten dan kota lain di Jateng, tak malu untuk meniru keberhasilan pemerintah daerah lainnya dalam prakondisi tatanan normal baru.

"Di sektor Pasar Tradisional, Pasar Modern, Mall, Hotel, masih banyak pekerjaan rumah Jateng. Tapi ada praktik-praktik baik dari provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang bisa kita tiru untuk diterapkan di Jateng," ujarnya.

(Baca juga: Isak Tangis Iringi Keberangkatan Para Santri Ponpes Moden Gontor )

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, yang hadir dalam acara ini secara virtual mengatakan, inovasi dan kreativitas dibutuhkan agar kegiatan ekonomi produktif tetap berjalan namun tetap aman di tengah COVID-19.

"Harus dipastikan kondusif selain kegiatan ekonomi harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, di samping juga penyediaan layanan dan sistem kesehatan untuk menangani COVID-19, kemampuan melakukan pelacakan (tracing) dan perubahan perilaku masyarakat yang tidak bisa ditawar dalam kondisi tatanan baru tersebut," ujar Ma’ruf.

Mendagri Tito Karnavian menambahkan, lomba ini digelar dalam empat klaster, meliputi klaster provinsi, kabupaten, kota, dan kabupaten perbatasan atau tertinggal. Tito berharap lomba ini menjadi model percontohan bagi pemerintah daerah lainnya serta untuk masyarakat dalam mengupayakan tatanan produktif yang aman di tengah COVID-19.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0971 seconds (0.1#10.140)