Sering Nangis dan Rewel, Bocah 3 Tahun di Tarakan Disiksa Ibu Kandung dan Bapak Tiri
loading...
Seorang bocah usia tiga tahun mendapat perawatan di rumah sakit setelah mengalami kekerasan fisik ibu kandung dan bapak tirinya.Foto/Usman Coddang
A
A
A
TARAKAN - Seorang balita , FT (3) harus mendapat perawatan tim medis di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Bocah tiga tahun ini mengalami luka di sekujur tubuhnya. Balita ini diduga disiksa ibu kandung dan bapak tirinya.
Kasus yang menimpa balita warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Selumit Pantai ini ditangani petugas Polres Tarakan. Hingga saat ini, korban masih tergolek lemah di RSUD Jusuf SK, Tarakan.
Baca juga: Kronologi Kontak Tembak KKB dengan Tim Trisula Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Marinir di Nduga Papua
Korban mengalami luka lebam di wajah dan luka goresan di sekujur tubuh, seperti badan, tangan dan kaki. Melihat lukanya, balita ini dianiaya menggunakan benda tumpul, tangan dan kuku jari.
Korban diselamatkan warga dan ketua RT setempat. Setelah menerima laporan penganiayaan ini, polisi berhasil menciduk kedua orang yang menganiaya. Mereka adalah RM (46) dan ibu kandungnya, IR (28)
Motif penganiayaan diduga kedua pelaku kesal karena korban suka menangis dan rewel. "Kedua pelaku ini teranncam pidana sesuai Undang-undang Perlindungan Anak," kata Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia.
Kasus yang menimpa balita warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Selumit Pantai ini ditangani petugas Polres Tarakan. Hingga saat ini, korban masih tergolek lemah di RSUD Jusuf SK, Tarakan.
Baca juga: Kronologi Kontak Tembak KKB dengan Tim Trisula Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Marinir di Nduga Papua
Korban mengalami luka lebam di wajah dan luka goresan di sekujur tubuh, seperti badan, tangan dan kaki. Melihat lukanya, balita ini dianiaya menggunakan benda tumpul, tangan dan kuku jari.
Korban diselamatkan warga dan ketua RT setempat. Setelah menerima laporan penganiayaan ini, polisi berhasil menciduk kedua orang yang menganiaya. Mereka adalah RM (46) dan ibu kandungnya, IR (28)
Motif penganiayaan diduga kedua pelaku kesal karena korban suka menangis dan rewel. "Kedua pelaku ini teranncam pidana sesuai Undang-undang Perlindungan Anak," kata Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia.
(msd)
Lihat Juga :
