Miris! Warga Lombok Barat Tandu Pasien Pakai Sarung ke Rumah Sakit
loading...
A
A
A
LOMBOK BARAT - Masyarakat Dusun Bunut Boyot, Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat terpaksa harus menandu warganya yang sakit dengan kain sarung menuju rumah sakit.
Jhoni Iskandar yang merupakan warga Dusun Bunut Boyot mengunggah hal itu ke akun Facebooknya pada Rabu (11/5). Sontak saja, unggahan itu langsung mendapat perhatian Pemerintah Provinsi NTB.
Tari nama pasien yang merupakan ibu muda yang baru melahirkan. Dia terpaksa digotong dari dusun yang terletak di ketinggian menuju jalan beraspal untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit. Kondisinya yang lemah membuat masyarakat beraksi cepat. Tari harus kontrol rutin pascamelahirkan.
Jhoni yang dihubungi MPI mengatakan, kondisi itu sudah berlangsung lama. Artinya, masyarakat sukarela bergotong royong menggotong pasien yang kondisinya sangat membutuhkan pertolongan. Tidak sekadar pasien ibu melahirkan. Tapi juga petani gula aren yang mengalami kecelakaan kerja.
Masyarakat Dusun Bunut Boyot harus menempuh jarak 1 kilometer jalan kaki menuju jalan beraspal. Meski jalur dari dusun tersebut sudah dirabat, tapi kondisi jalan ekstrim memaksa mereka membawa pasien dengan cara digotong.
Pasien diletakkan sedemikian rupa di dalam sarung. Dengan sebilah bambu yang dimasukkan ke dalam sarung menjadi alat panggulnya. "Sejatinya ini bukan tradisi. Tapi memang harus dilakukan lantaran kondisi infrastruktur jalan yang ekstrim," ujar Jhoni kepada MPI Rabu (11/5/2022).
Dusun Bunut Boyot terletak di atas pegunungan. Lokasinya berada tidak jauh dari kawasan wisata Senggigi. Jhoni mengatakan, Dusun Bunut Boyot letaknya paling tinggi dibandingkan enam dusun lainnya. Musim hujan juga menjadi alasan mengapa masyarakat menggotong pasien. Sebab, sangat beresiko jika memksa menggunakan roda dua.
Jhoni Iskandar yang merupakan warga Dusun Bunut Boyot mengunggah hal itu ke akun Facebooknya pada Rabu (11/5). Sontak saja, unggahan itu langsung mendapat perhatian Pemerintah Provinsi NTB.
Tari nama pasien yang merupakan ibu muda yang baru melahirkan. Dia terpaksa digotong dari dusun yang terletak di ketinggian menuju jalan beraspal untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit. Kondisinya yang lemah membuat masyarakat beraksi cepat. Tari harus kontrol rutin pascamelahirkan.
Baca Juga
Jhoni yang dihubungi MPI mengatakan, kondisi itu sudah berlangsung lama. Artinya, masyarakat sukarela bergotong royong menggotong pasien yang kondisinya sangat membutuhkan pertolongan. Tidak sekadar pasien ibu melahirkan. Tapi juga petani gula aren yang mengalami kecelakaan kerja.
Masyarakat Dusun Bunut Boyot harus menempuh jarak 1 kilometer jalan kaki menuju jalan beraspal. Meski jalur dari dusun tersebut sudah dirabat, tapi kondisi jalan ekstrim memaksa mereka membawa pasien dengan cara digotong.
Pasien diletakkan sedemikian rupa di dalam sarung. Dengan sebilah bambu yang dimasukkan ke dalam sarung menjadi alat panggulnya. "Sejatinya ini bukan tradisi. Tapi memang harus dilakukan lantaran kondisi infrastruktur jalan yang ekstrim," ujar Jhoni kepada MPI Rabu (11/5/2022).
Baca Juga
Dusun Bunut Boyot terletak di atas pegunungan. Lokasinya berada tidak jauh dari kawasan wisata Senggigi. Jhoni mengatakan, Dusun Bunut Boyot letaknya paling tinggi dibandingkan enam dusun lainnya. Musim hujan juga menjadi alasan mengapa masyarakat menggotong pasien. Sebab, sangat beresiko jika memksa menggunakan roda dua.