Keluarga Janda Muda Pernah Lapor sebelum Dibunuh Tapi Polisi Minta Bukti
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Kesedihan mendalam masih menyelimuti keluarga almarhumah Wiwin Setiani, warga Kampung Gunung Bentang RT 04/14, Jayamekar, Padalarang, Bandung Barat yang menjadi korban pembunuh brutal.
Pihak keluarga yang diwakili orang tua korban, Mimin (55) mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah melapor ke polisi terkait ancaman yang kerap dilayangkan pelaku pembunuhan.
Hanya saja, lanjut Mimin, laporan tersebut belum ditangani dengan alasan karena dinilai masih kurang bukti-bukti.
"Lapor ke Polsek, saya diminta pulang karena tidak cukup bukti. Padahal ada bukti atap asbes pecah, bekas rusak di pintu, dan kaca rumah. Tapi petugas bilang harus ada bukti barang diambil atau kerusakan senilai minimal Rp2 juta," kata Mimin kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
Menanggapi hal itu, Kapolsek Padalarang Kompol Darwan membenarkan bahwa keluarga korban sempat lapor karena mendapat ancaman sebelum kejadian pembunuhan.
Saat itu petugas menyarankan agar pihak keluarga menyelesaikan masalah ini secara musyawarah di tingkat RW atau desa.
"Petugas piket SPK pernah menerima (laporan) keluarga bersama pak RW. Terus diarahkan dimusyawarahkan dulu di tingkat desa dan RW karena itu kan mantan pacarnya," ucapnya.
Kendati begitu, lanjut Darwan, pihaknya sempat mencari pelaku tapi orangnya memang tidak sempat ditemukan. Ada kemungkinan karena pelaku mengetahui jika keluarga korban dengan ditemani RW sudah melapor ke polisi, jadi pelaku langsung menghilang.
"Ya mungkin pelaku tahu dilaporkan jadi dia pergi, baru muncul lagi saat di hari kejadian," sambungnya.
Seperti diketahui kasus pembunuhan terhadap Wiwin Setiani sempat membuat geger warga karena dilakukan pada pagi menjelang siang, Minggu (8/5/2022).
Saat itu korban ditemukan tergeletak di depan rumahnya dengan luka sayatan (gorok) senjata tajam di leher dan perut, sehingga korban meninggal saat akan dibawa ke rumah sakit.
Usai melakukan aksinya, pelaku yang belakangan diketahui berinisial M dan sempat menjalin hubungan dengan korban langsung melarikan diri.
"Pelaku saat ini masih dikejar oleh tim gabungan dari Polres dan Polsek. Kita berupaya sekuat tenaga agar secepatnya bisa ditangkap, karena ini hutang kita kepada keluarga korban," katanya.
Pihak keluarga yang diwakili orang tua korban, Mimin (55) mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah melapor ke polisi terkait ancaman yang kerap dilayangkan pelaku pembunuhan.
Hanya saja, lanjut Mimin, laporan tersebut belum ditangani dengan alasan karena dinilai masih kurang bukti-bukti.
"Lapor ke Polsek, saya diminta pulang karena tidak cukup bukti. Padahal ada bukti atap asbes pecah, bekas rusak di pintu, dan kaca rumah. Tapi petugas bilang harus ada bukti barang diambil atau kerusakan senilai minimal Rp2 juta," kata Mimin kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
Menanggapi hal itu, Kapolsek Padalarang Kompol Darwan membenarkan bahwa keluarga korban sempat lapor karena mendapat ancaman sebelum kejadian pembunuhan.
Saat itu petugas menyarankan agar pihak keluarga menyelesaikan masalah ini secara musyawarah di tingkat RW atau desa.
"Petugas piket SPK pernah menerima (laporan) keluarga bersama pak RW. Terus diarahkan dimusyawarahkan dulu di tingkat desa dan RW karena itu kan mantan pacarnya," ucapnya.
Baca Juga
Kendati begitu, lanjut Darwan, pihaknya sempat mencari pelaku tapi orangnya memang tidak sempat ditemukan. Ada kemungkinan karena pelaku mengetahui jika keluarga korban dengan ditemani RW sudah melapor ke polisi, jadi pelaku langsung menghilang.
"Ya mungkin pelaku tahu dilaporkan jadi dia pergi, baru muncul lagi saat di hari kejadian," sambungnya.
Seperti diketahui kasus pembunuhan terhadap Wiwin Setiani sempat membuat geger warga karena dilakukan pada pagi menjelang siang, Minggu (8/5/2022).
Saat itu korban ditemukan tergeletak di depan rumahnya dengan luka sayatan (gorok) senjata tajam di leher dan perut, sehingga korban meninggal saat akan dibawa ke rumah sakit.
Usai melakukan aksinya, pelaku yang belakangan diketahui berinisial M dan sempat menjalin hubungan dengan korban langsung melarikan diri.
"Pelaku saat ini masih dikejar oleh tim gabungan dari Polres dan Polsek. Kita berupaya sekuat tenaga agar secepatnya bisa ditangkap, karena ini hutang kita kepada keluarga korban," katanya.
(shf)