Tangis Haru Iringi Keberangkatan Ratusan Santri Gontor Sumsel

PALEMBANG - Tangis haru pecah, saat para orang tua melepas keberangkatan ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Gontor, asal Sumatera Selatan (Sumsel) ke Jawa Timur (Jatim).

(Baca juga: PDIP Jatim: Hanya Tsunami yang Bisa Merubah Rekomendasi DPP PDIP )

Ratusan santri dan mahasiswa yang menempuh pendidikan di Ponpes Modern Gontor, dilepas Gubernur Sumsel, Herman Deru di halaman Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Herman juga memastikan, keberangkatan para santri asal Sumsel, ke Jatim, tersebut, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, agar terhindar dari penularan COVID-19.

"Sejak kepulangan mereka dari Ponpes Gontor, dan kembali lagi berangkat menempuh pendidikan di Ponpes Gontor, para santri ini wajib menjalankan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.

(Baca juga: Lagi, Pasar Tradisional di Kendal Ditutup Akibat COVID-19 )

Herman yang juga dinobatkan sebagai alumni kehormatan Ponpes Modern Gontor tersebut, menyebutkan, para santri harus menjalani rapid test dan karantina mandiri saat baru tiba di Sumsel.

Demikian juga saat akan berangkat kembali ke Ponpes Gontor, prosedur yang sama juga diberlakukan. "Kami bersyukur, dari hasil pemeriksaan kesehatan terhadap para santri ini, semuanya negatif. Kami harapkan semua juga menjalankan protokol kesehatan," tegasnya.

Para santri ini dipulangkan ke daerah asalnya selama dua bulan akibat pandemi COVID-19. Kini mereka bisa kembali menempuh pendidikan di Ponpes Modern Gontor, setelah pengelola ponpes menyatakan siap menerima kembali para santri tersebut.

(Baca juga: Hendak Pesta Seks, 2 Pekerja Salon Seksi Dicokok Satpol PP )

Ketua IKPM Gontor Cabang Sumsel, Hendrawan M. Ilyas mengatakan, pemberangkatan para santri dari Sumsel, ke Ponpes Modern Gontor dilaksanakan dalam dua tahap.

"Saat ini total sudah ada 651 santri dari Sumsel, yang diberangkat untuk kembali menempuh pendidikan di Ponpes Modern Gontor, setelah sebelumnya mereka belajar secara daring di rumah masing-masing," tuturnya.

Para santri yang diberangkatkan juga telah mengantongi surat keterangan sehat, dan telah menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Mereka akan kembali menjalani pendidikan secara tatap muka pada Senin (22/6/2020), dengan menerapkan protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh.