Harga TBS Terjun Bebas, Petani Sawit di Riau Menjerit

Rabu, 27 April 2022 - 08:24 WIB
loading...
Harga TBS Terjun Bebas, Petani Sawit di Riau Menjerit
Pekanbaru-Pemerintah beberapa waktu lalu mengumumkan larangan untuk eskpor Crude Palm Oil (CPO). Hal ini berdampak pada harga Tanda Buah Sawit(TBS) khususnya milik petani. Foto ilustrasi SINDOnews
A A A
PEKANBARU - Pemerintah beberapa waktu lalu mengumumkan larangan untuk eskpor Crude Palm Oil (CPO). Hal ini berdampak pada harga Tandan Buah Sawit(TBS) khususnya milik petani.

Di Riau harga yang sebelumnya sampai mencapai Rp4 ribu perkilogram kini terjun bebas Rp1.100 per kilogram untuk petani swadaya. Ini membuat petani sawit kelimpungan.

"Hari ini sawit saya hanya dibayar Rp1.100 per kilogram. Kemarin Rp2.500. Kita pusing dibuatnya," kata Raja Siregar petani Pekanbaru, Selasa (26/4/2022).



Hal senada diucapkan petani di Kabupaten Pelalawan, Suprianto. Dia mengatakan sebelumnya, harga sawit Rp3.700 per kilogram. Kini hanya Rp2000.

"Saya kemarin jual ke pabrik kelapa sawit (PKS), harga Rp2.300. Sekarang Rp2.150 per kilogram. Kami jual di PT PSJ (Peputra Supra Jaya) selaku ayah angkat petani. Kami keberatan dengan anjloknya harga di tingkat PKS," kata Suprianto dari KelompokKoperasi Berkah Tani Sawit di Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Pelalawan.

Hal senada diungkapkan Adi Saputra, dari kelompok tani Srikumla Sakti di Pangkalan Gondai, di mana dia menjual ke PKS PT Agrita Sari dengan harga Rp2.300.

"Setahu kami harga di Dinas Perkebunan Riau itu kan Rp3.600. Ini PKS sekarang kok beli murah. Kita curiga ada permainan harga di tingkat PKS,"kata Adi dari Kelompok Tani Srikumala.

Dia mengatakan alasan PKS membeli murah karena saat ini stok menumpuk. "Pihak PKS mengaku saat ini tangki minyak di Dumai (kota industri dan pelabuhan ekspor CPO) penuh. Ini alasan pihak PKS membeli murah," katanya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2215 seconds (0.1#10.140)