Rutan Makassar Alami Over Kapasitas hingga 200 Persen
loading...
Jumlah penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar sudah terlampau banyak. Terjadi over kapasitas hingga 200 persen. Foto/SINDOnews/Ansar Jumasang
A
A
A
MAKASSAR - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sulsel , Suprapto, mengungkapkan jumlah penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar sudah terlampau banyak. Terjadi over kapasitas hingga 200 persen.
Ia menyebut jumlah warga binaan di Rutan Makassar telah melebihi dari kapasitas. Dari total lima blok dengan kemampuan daya tampung 1.000 orang, kini jumlah penghuninya hampir mencapai 2.000 orang.
''Untuk jumlah blok itu ada lima blok. Kapasitasnya sendiri itu isinya 1.000 tapi sekarang isinya sudah hampir mencapai 2.000, itu mencapai 200 persen. Ya itu sudah mencapai over kapasitas,'' kata Suprapto, di sela pelaksaan sidak pada Rabu (20/4/2022) malam.
Ia menjelaskan dengan kondisi tersebut jelas sudah sangat tidak ideal. Namun, pihak rutan tentunya tidak mungkin menolak adanya tahanan, apalagi penegakan hukum harus terus berjalan.
''Sebenarnya sudah tidak ideal, tapi kita tidak bisa menolak tahanan yang masuk. Penegakan hukum kan terus meningkat, baik kualitas maupun kuantitas sehingga rutan ini menjadi over kapasitas,'' sebut dia.
Adapun dalam sidak tersebut, pihak Kemenkumham mendapati banyak barang terlarang, mulai dari pecahan cermin hingga besi. Barang-barang itu selanjutnya disita lantaran berbahaya dan bisa menimbulkan terjadinya gangguan keamanan bagi warga binaan jika digunakan secara salah.
Ia menyebut jumlah warga binaan di Rutan Makassar telah melebihi dari kapasitas. Dari total lima blok dengan kemampuan daya tampung 1.000 orang, kini jumlah penghuninya hampir mencapai 2.000 orang.
''Untuk jumlah blok itu ada lima blok. Kapasitasnya sendiri itu isinya 1.000 tapi sekarang isinya sudah hampir mencapai 2.000, itu mencapai 200 persen. Ya itu sudah mencapai over kapasitas,'' kata Suprapto, di sela pelaksaan sidak pada Rabu (20/4/2022) malam.
Ia menjelaskan dengan kondisi tersebut jelas sudah sangat tidak ideal. Namun, pihak rutan tentunya tidak mungkin menolak adanya tahanan, apalagi penegakan hukum harus terus berjalan.
''Sebenarnya sudah tidak ideal, tapi kita tidak bisa menolak tahanan yang masuk. Penegakan hukum kan terus meningkat, baik kualitas maupun kuantitas sehingga rutan ini menjadi over kapasitas,'' sebut dia.
Adapun dalam sidak tersebut, pihak Kemenkumham mendapati banyak barang terlarang, mulai dari pecahan cermin hingga besi. Barang-barang itu selanjutnya disita lantaran berbahaya dan bisa menimbulkan terjadinya gangguan keamanan bagi warga binaan jika digunakan secara salah.
(tri)
Lihat Juga :
