Wabup Gowa Ajak Semua Pihak Kolaborasi Tekan Stunting

Senin, 18 April 2022 - 21:07 WIB
loading...
Wabup Gowa Ajak Semua...
Wabup Gowa Abd Rauf Malaganni saat membuka Pertemuan Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Gowa, Senin (18/4/2022). Foto: Dok Pemkab Gowa
A A A
GOWA - Wakil Bupati (Wabup) Gowa, Abdul Rauf Malaganni, mengajak seluruh pihak terlibat untuk memperkuat kolaborasi dalam menekan sekaligus menurunkan angka stunting . Hal itu diungkapkannya saat membuka Pertemuan Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Gowa, yang berlangsung di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Senin (18/4/2022).

Karaeng Kio-sapaan akrabnya, menyampaikan secara nasional target angka prevalensi balita stunting pada 2024 sebesar 14 persen. Meski begitu, ia berharap sebelum tahun 2024, target tersebut sudah bisa dicapai.



"Ini bisa kita capai tentunya dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik antara semua pihak. Intinya juga agar semua SKPD terkait ikut terlibat dapat melakukan program dan kegiatan yang dapat mendukung percepatan penurunan stunting tersebut,” ujar Karaeng Kio .

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa itu menyebutkan, saat ini angka stunting dari tahun ke tahun di wilayahnya terus mengalami penurunan. Hasil Reset Kesehatan Dasar (Reskesdas) Tahun 2018, prevalensi balita stunting Gowa sebesar 44,50 persen, kemudian tahun 2019 sebesar 36,90 persen dan terakhir turun menjadi 33 persen pada tahun 2021.

“Melihat perjalanan data balita stunting di Kabupaten Gowa kita patut bersyukur bahwa prevalensi balita stunting di Kabupaten Gowa selalu menurun. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020-2021 ini diperkirakan indikator peningkatan kualitas SDM tersebut akan menurun,” ungkapnya.

Sementara untuk terus menurunkan angka stunting di Gowa, ia juga menyebutkan pemerintah sudah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di seluruh kecamatan, desa dan kelurahan. Dirinya menyebutkan ada 590 tim pendamping keluarga yang dibentuk dengan jumlah kader 1.770.

“Dengan adanya Tim Percepatan Penurunan Stunting diharapkan pemerintah di setiap jenjang wilayah bisa bekerja lebih fokus dan terarah untuk penanganan stunting tersebut,” harapnya.

Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan, Faisal Fahmi, mengatakan permasalahan stunting ini menjadi isu strategis bangsa Indonesia yang harus diselesaikan karena menyangkut kualitas SDM. Pembangunan SDM masuk dalam misi generasi emas Indonesia di tahun 2045.

Menurutnya stunting ini bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik pada anak, tetapi juga pada perkembangan kecerdasan. Sehingga menurutnya ini akan mempengaruhi kualitas SDM di bangsa Indonesia.



Stunting ini bukan hanya mempengaruhi postur tinggi badan tetapi juga pada aspek kercerdasan, otomatis bagaimana kita bisa mencapai generasi emas 2045 kalau masalah stuntung ini tidak bisa kita selesaikan pada saat ini,” tandasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina, sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, camat, kepala desa dan lurah pengelola Kampung KB.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2265 seconds (0.1#10.140)