Pemprov Jabar Borong Ventilator Buatan PT DI dan Pindad

Jum'at, 24 April 2020 - 20:13 WIB
loading...
Pemprov Jabar Borong...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat mencoba purwarupa ventilator di PT DI, Kota Bandung, Jumat (24/4/2020). Foto/Dok.Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat membeli ratusan unit ventilator produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT Pindad. Ratusan ventilator tersebut akan didistribusikan untuk 105 rumah sakit (RS) rujukan Corona di seluruh wilayah Jabar.

Ventilator produksi PT DI dan Pindad tersebut telah dikonfirmasi lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI).

"Insya Allah kebutuhan ventilator untuk Jawa Barat aman terkendali," ujar Ridwan Kamil seusai meninjau purwarupa ventilator di PT DI, Kota Bandung, Jumat (24/4/2020). (Baca : Pemasukan Nol, Ribuan Satwa Kebun Binatang Terancam Kelaparan)

Ventilator portabel yang dinamai Vent-I (Ventilator Indonesia) itu diproduksi PT DI lewat kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah lulus uji produk dan klinik, ventilator ini dapat diproduksi hingga 500 unit per minggu.

Ventilator buatan PT DI ditujukan bagi pasien yang masih mampu bernapas. Sementara ventilator produksi PT Pindad digunakan bagi pasien yang kesulitan bernapas.

"Kalau lancar segala rupanya, ini (Vent-I) bisa diproduksi minimum 500 unit per minggu atau sekitar 2.000 per bulan, perizinan juga sudah diproses dan lancar, termasuk tadi (produk) di PT Pindad yang fokus pada ventilator untuk yang susah bernapas, inilah kebersamaan BUMN," tutur gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.

Kang Emil pun menuturkan, ke-105 RS rujukan minimal akan mendapatkan satu ventilator tambahan. Khusus RS yang menangani pasien kesulitan bernapas atau gagal nafas, akan mendapatkan 4-5 unit ventilator.

Direktur Operasional PT DI M Ridlo Akbar menjelaskan bahwa PT DI meman ditugaskan Kementerian Kesehatan memproduksi alat kesehatan, khususnya ventilator. Saat ini, pihaknya tengah fokus menyiapkan fasilitas lini produksi lalu melakukan reverse engineering untuk komponen yang tidak tersedia di dalam negeri.

Dengan begitu, ketika izin produksi ventilator ini terbit untuk proses industrialnya, diharapkan PT DI akan langsung mengejar target produksi 500 unit per minggu. Pada tahap awal, ventilator buatan PT DI akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Bandung.

"Kalau dari schedule awal itu targetnya di minggu pertama Mei karena sekarang kita masuk uji klinis setelah itu kita mulai produksinya," terang Ridlo. (Baca : Ilmuwan Amerika Sebut Sinar Matahari Bunuh Virus Corona degan Cepat)

Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose menyatakan sanggup memproduksi ventilator sebanyak 40 unit per hari. Purwarupa ventilator bagi pasien yang sulit bernapas ini telah sukses uji coba di RSU Pindad.Kini ventilator tersebut menunggu sertifikat dari BPFK.

Saat ini, PT Pindad juga sedang menyiapkan lebih banyak material ventilator untuk mengantisipasi pembelian dari Kementerian Pertahanan RI sebanyak 1.000 unit.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2654 seconds (0.1#10.140)