Memilukan, Jelang Lebaran 14 Rumah Warga Bone Rata dengan Tanah Dilalap Kobaran Api
loading...
Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Kelurahan Panyula, Kecamatan Tanete Rianttang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Foto/iNews TV/Bulan Sri Indra Maya
A
A
A
BONE - Di tengah puasa Ramadhan, warga di Kelurahan Panyula, Kecamatan Tanete Rianttang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dilanda kepanikan akibat kebakaran hebat. Kobaran api meluluhlantakkan 14 rumah warga di permukiman padat penduduk tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hebat yang terjadi pada Minggu (10/4/2022) ini. Namun, kerugian material akibat kebakaran ditaksir mencapai miliaran rupiah, dan belasan keluarga harus mengungsi karena kehilangan rumah tinggalnya.
Kebakaran yang diduga akibat hubungan arus pendek listrik ini, sempat membuat panik warga. Mereka berupaya menyelamatkan diri, dan menyelamatkan barang berharga dari kobaran api. Sementara warga lainnya, berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Kobaran api dengan cepat merambat ke rumah-rumah warga, karena kencangnya tiupan angin. Selain itu, rumah-rumah warga yang terbuat dari kayu membuat api semakin membesar dan sulit dikendalikan.
Lima unit mobil pemadam kebakaran Kabupaten Bone, dikerahkan untuk memadamkan api. Sulitnya akses jalan menuju ke lokasi kebakaran, membuat proses pemadaman kebakaran mengalami hambatan.
Kebakaran baru bisa dipadamkan, setelah petugas pemadam kebakaran dibantu warga berjibaku memadamkan api. Tangis pilu korban kebakaran pecah di tengah kepanikan. Tercatat, ada 64 jiwa yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran ini.
Usaman, salah seorang warga yang menyaksikan kebakaran tersebut mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek listrik. "Kemungkinan akibat listrik. Api tiba-tiba sudah membesar dan merembet ke beberapa rumah," terangnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hebat yang terjadi pada Minggu (10/4/2022) ini. Namun, kerugian material akibat kebakaran ditaksir mencapai miliaran rupiah, dan belasan keluarga harus mengungsi karena kehilangan rumah tinggalnya.
Kebakaran yang diduga akibat hubungan arus pendek listrik ini, sempat membuat panik warga. Mereka berupaya menyelamatkan diri, dan menyelamatkan barang berharga dari kobaran api. Sementara warga lainnya, berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Kobaran api dengan cepat merambat ke rumah-rumah warga, karena kencangnya tiupan angin. Selain itu, rumah-rumah warga yang terbuat dari kayu membuat api semakin membesar dan sulit dikendalikan.
Lima unit mobil pemadam kebakaran Kabupaten Bone, dikerahkan untuk memadamkan api. Sulitnya akses jalan menuju ke lokasi kebakaran, membuat proses pemadaman kebakaran mengalami hambatan.
Kebakaran baru bisa dipadamkan, setelah petugas pemadam kebakaran dibantu warga berjibaku memadamkan api. Tangis pilu korban kebakaran pecah di tengah kepanikan. Tercatat, ada 64 jiwa yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran ini.
Usaman, salah seorang warga yang menyaksikan kebakaran tersebut mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek listrik. "Kemungkinan akibat listrik. Api tiba-tiba sudah membesar dan merembet ke beberapa rumah," terangnya.
(eyt)
Lihat Juga :
