Ngaku Sakti Bisa Sembuhkan Penyakit, Residivis Kuras Uang Perempuan Kaya
loading...
A
A
A
SLEMAN - HN (43) warga Klaten dan JS (38) berserta DS (41) keduanyah warga Tangerang, ditangkap Unit Jatanras Satreskrim Polres Sleman karena menguras uang yang ada di ATM milik Noeke Tri Ramayulianti (43) warga Bekasi.
Ketiga pelaku berhasil mengelabui korban agar menyerahkan nomor pin ATM, dengan dalih mengaku sakti dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Kanit Jatanras Satreskrim Polres Sleman, Ipda Yunanto Kukuh mengatakan, terungkapnya kasus tersebut berawal saat HN, JS dan DS bertemu korban di pusat perbelanjaan wilayah Sleman pada Selasa (21/4/2020) pukul 18.30 WIB.
Kemudian, mereka berkenalan dan menanyakan toko giok. Mereka mengaku mempunyai kekuatan magis, dan dapat menyembuhkan penyakit melalui perantara pecah telur.
Selanjutnya, para pelaku mengatakan kalau korban mempunyai penyakit dan mereka bisa menyembuhkanya. Tanpa curiga, korban mempercayai ucapan pelaku dengan menggunakan sarana telur dan batu merah, pelaku ini mulai memeriksa korban. Setelah dipecah, dengan kecepatan tangan pelaku memasukan jarum ke dalam telur yang dipecah.
“Melihat hal itu, korban mempercayai ucapan pelaku untuk menyembuhkan penyakitnya. Selanjutnya, para pelaku mengajak korban ke tempat makan di pusat perbelanjaan di Sleman,” kata Yunanto, Jumat (24/4/2020).
Di tempat tersebut, pelaku menanyakan pada korban perihal barang yang dibawanya di dalam tas. Pelaku lantas meminta kartu ATM yang dibawa pelaku beserta nomor pin, tanpa curiga pelaku menuruti permintaan pelaku. Setelah terjadi perbincangan, pelaku mengembalikan kartu ATM dengan dibungkus tisu. Tapi sebelum mengembalikan kartu ATM sudah ditukar, pelaku juga berpesan untuk membuka pada esok harinya.
"Pelaku ini meminjam dan menanyakan pin kartu ATM dengan dalih mengetes kejujuran. Sasaranya dipilih orang kaya dengan psikologi yang menurut mereka bisa dikerjai,” paparnya.
Para pelaku selanjutnya berpamitan dengan dalih hendak pergi ke mushola. Namun, ditunggu sampai lama tidak kunjung kembali. Merasa curiga, korban lantas membuka tisu yang digunakan untuk membungkus kartu ATM. Saat dibuka terkejut lantaran kartu ATM yang berada didalam bukan miliknya melainka milik pelaku dan ketika dicek saldonya nol.
“Sadar menjadi korban penipuan korban melapor ke bank untuk memblokirnya. Namun setelah dicek, uang yang berada di kartu ATM Rp11,5 juta habis. Korban selanjutnya melaporkan ke polisi, Rabu (22/4/2020),” terangnya.
Ketiga pelaku berhasil mengelabui korban agar menyerahkan nomor pin ATM, dengan dalih mengaku sakti dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Kanit Jatanras Satreskrim Polres Sleman, Ipda Yunanto Kukuh mengatakan, terungkapnya kasus tersebut berawal saat HN, JS dan DS bertemu korban di pusat perbelanjaan wilayah Sleman pada Selasa (21/4/2020) pukul 18.30 WIB.
Kemudian, mereka berkenalan dan menanyakan toko giok. Mereka mengaku mempunyai kekuatan magis, dan dapat menyembuhkan penyakit melalui perantara pecah telur.
Selanjutnya, para pelaku mengatakan kalau korban mempunyai penyakit dan mereka bisa menyembuhkanya. Tanpa curiga, korban mempercayai ucapan pelaku dengan menggunakan sarana telur dan batu merah, pelaku ini mulai memeriksa korban. Setelah dipecah, dengan kecepatan tangan pelaku memasukan jarum ke dalam telur yang dipecah.
“Melihat hal itu, korban mempercayai ucapan pelaku untuk menyembuhkan penyakitnya. Selanjutnya, para pelaku mengajak korban ke tempat makan di pusat perbelanjaan di Sleman,” kata Yunanto, Jumat (24/4/2020).
Di tempat tersebut, pelaku menanyakan pada korban perihal barang yang dibawanya di dalam tas. Pelaku lantas meminta kartu ATM yang dibawa pelaku beserta nomor pin, tanpa curiga pelaku menuruti permintaan pelaku. Setelah terjadi perbincangan, pelaku mengembalikan kartu ATM dengan dibungkus tisu. Tapi sebelum mengembalikan kartu ATM sudah ditukar, pelaku juga berpesan untuk membuka pada esok harinya.
"Pelaku ini meminjam dan menanyakan pin kartu ATM dengan dalih mengetes kejujuran. Sasaranya dipilih orang kaya dengan psikologi yang menurut mereka bisa dikerjai,” paparnya.
Para pelaku selanjutnya berpamitan dengan dalih hendak pergi ke mushola. Namun, ditunggu sampai lama tidak kunjung kembali. Merasa curiga, korban lantas membuka tisu yang digunakan untuk membungkus kartu ATM. Saat dibuka terkejut lantaran kartu ATM yang berada didalam bukan miliknya melainka milik pelaku dan ketika dicek saldonya nol.
“Sadar menjadi korban penipuan korban melapor ke bank untuk memblokirnya. Namun setelah dicek, uang yang berada di kartu ATM Rp11,5 juta habis. Korban selanjutnya melaporkan ke polisi, Rabu (22/4/2020),” terangnya.