Konsumsi Meningkat, Pertamina Optimalkan Penyaluran BBM ke SPBU di Jawa Timur
loading...
A
A
A
SURABAYA - PT Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga terus memastikan penyaluran BBM RON 90 yaitu Pertalite serta solar bersubsidi berjalan lancar di tengah permintaan yang meningkat.
"Semenjak 1 April 2022, telah terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis Pertalite dan Biosolar masing-masing sebesar 15 persen dan 10 persen," ujar Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Deden Mochamad Idhani, Selasa (5/4/2022).
Deden menambahkan, untuk wilayah Jatim, penyaluran bulanan Pertalite sebesar 280.000 Kiloliter (KL) per bulan dan Solar sebanyak 182.000 KL per bulan. “Untuk stok BBM di seluruh Terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup. Namun karena proses penyaluran dari terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki dan membutuhkan waktu maka apabila ada SPBU yang butuh suplai maka ada jeda waktu pengisian ke SPBU tersebut," imbuh Deden.
Harga kedua produk tersebut tidak mengalami kenaikan yaitu Pertalite dengan harga Rp7.650 per liter dan Solar subsidi Rp5.150 per liter. Mengenai dugaan peralihan konsumsi masyarakat dari Pertamax ke Pertalite, Deden menambahkan bahwa hal tersebut dikembalikan kepada konsumen sebagai pemilik kendaraan. Baca juga: Pertamax Banderol Baru, Giliran Pertalite yang Diburu
“Tentunya pengisian jenis BBM merupakan hak konsumen yang disesuaikan dengan kemampuan dan spesifikasi kendaraan. Namun, jika konsumen yang sebelumnya telah menggunakan Pertamax dan terus menggunakan produk tersebut kami sangat mengapresiasi karena dengan penggunaan Pertamax artinya mendukung terciptanya udara yang lebih bersih,” ungkap Deden.
Selain itu, Deden juga mengingatkan agar konsumen tidak perlu mengkhawatirkan pasokan BBM di SPBU. “Kami sangat mengapresiasi jika konsumen tidak panic buying, karena stok BBM di terminal-terminal BBM kami sangat cukup. Namun dikarenakan proses pendistribusian menggunakan mobil tangki maka kami membutuhkan waktu perjalanan atau proses penyaluran dari Terminal BBM ke seluruh SPBU,” tambah Deden.
Oleh karena itu, Deden berharap masyarakat dapat menghubungi Pertamina Contact Center 135 jika menemukan kendala ketersediaan produk di SPBU. "Kami memohon maaf jika konsumen mengalami kendala ketersediaan produk BBM di SPBU, namun kami memastikan hal tersebut akan segera diantisipasi dengan optimalisasi armada mobil tangki kami dalam menyalurkan BBM ke seluruh SPBU," pungkas Deden.
"Semenjak 1 April 2022, telah terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis Pertalite dan Biosolar masing-masing sebesar 15 persen dan 10 persen," ujar Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Deden Mochamad Idhani, Selasa (5/4/2022).
Deden menambahkan, untuk wilayah Jatim, penyaluran bulanan Pertalite sebesar 280.000 Kiloliter (KL) per bulan dan Solar sebanyak 182.000 KL per bulan. “Untuk stok BBM di seluruh Terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup. Namun karena proses penyaluran dari terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki dan membutuhkan waktu maka apabila ada SPBU yang butuh suplai maka ada jeda waktu pengisian ke SPBU tersebut," imbuh Deden.
Harga kedua produk tersebut tidak mengalami kenaikan yaitu Pertalite dengan harga Rp7.650 per liter dan Solar subsidi Rp5.150 per liter. Mengenai dugaan peralihan konsumsi masyarakat dari Pertamax ke Pertalite, Deden menambahkan bahwa hal tersebut dikembalikan kepada konsumen sebagai pemilik kendaraan. Baca juga: Pertamax Banderol Baru, Giliran Pertalite yang Diburu
“Tentunya pengisian jenis BBM merupakan hak konsumen yang disesuaikan dengan kemampuan dan spesifikasi kendaraan. Namun, jika konsumen yang sebelumnya telah menggunakan Pertamax dan terus menggunakan produk tersebut kami sangat mengapresiasi karena dengan penggunaan Pertamax artinya mendukung terciptanya udara yang lebih bersih,” ungkap Deden.
Selain itu, Deden juga mengingatkan agar konsumen tidak perlu mengkhawatirkan pasokan BBM di SPBU. “Kami sangat mengapresiasi jika konsumen tidak panic buying, karena stok BBM di terminal-terminal BBM kami sangat cukup. Namun dikarenakan proses pendistribusian menggunakan mobil tangki maka kami membutuhkan waktu perjalanan atau proses penyaluran dari Terminal BBM ke seluruh SPBU,” tambah Deden.
Oleh karena itu, Deden berharap masyarakat dapat menghubungi Pertamina Contact Center 135 jika menemukan kendala ketersediaan produk di SPBU. "Kami memohon maaf jika konsumen mengalami kendala ketersediaan produk BBM di SPBU, namun kami memastikan hal tersebut akan segera diantisipasi dengan optimalisasi armada mobil tangki kami dalam menyalurkan BBM ke seluruh SPBU," pungkas Deden.
(don)