Ditawari Banyak Parpol Usai Tak Dipilih DPP Demokrat, Ini Sikap IAS

Senin, 04 April 2022 - 20:55 WIB
loading...
Ditawari Banyak Parpol...
Ilham Arief Sirajuddin. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Paskaputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat terkait hasil Musda DPD Demokrat Sulsel , politisi senior Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mendapatkan banyak tawaran untuk bergabung di partai politik (parpol) lain.

Hanya saja, mantan wali kota Makassar dua periode itu akhirnya menegaskan untuk tetap menjadi kader biasa di partai berlambang mercy itu.



"Alhamdulillah, setelah melakukan perenungan dan diskusi dengan orang-orang terdekat, sekaligus mengamati perkembangan terkini, saya memutuskan untuk tetap menjadi kader biasa di Demokrat ," terang IAS saat bertemu wartawan di kediamannya, Jalan Monginsidi Baru, Kota Makassar, Senin (4/4/2022).

IAS menjelaskan bahwa keputusan tetap di Demokrat untuk sementara waktu masih akan dia barengi dengan perenungan lanjutan.

"Yang pasti, niat untuk bisa bertarung di pilgub Sulsel 2024 mendatang tidak akan surut. Caranya bagaimana? Waktu ini masih panjang" sambungnya.

IAS juga menyampaikan apresiasi yang sangat mendalam atas sejumlah tawaran yang dilayangkan sejumlah partai untuk bergabung. "Saya benar-benar mengapresiasi tawaran dari sahabat-sahabat saya di partai lain. Waktu masih panjang, dan saya berharap komunikasi yang sementara berjalan ini (dengan partai lain-red) akan tetap saya jaga. Saya tidak mungkin menutup berbagai kemungkinan lain di masa mendatang," ujarnya.

Setelah DPP mengumumkan hasil musda Demokrat , sedikitnya ada tujuh partai yang sudah mengajak IAS untuk bergabung. Senin sore, 4 April, partai terakhir yang mengajak bergabung adalah PKPI. Sekjen PKPI, Irjen Pol Purn Syahrul Mamma meminta langsung IAS untuk bisa memimpin PKPI di Sulsel.

Apakah opsi calon independen juga salah satu opsi yang dipertimbangkan IAS untuk maju Pilgub 2024? "Itu juga suatu kemungkinan. Tapi saya pasti lebih mengedepankan opsi lewat partai. Terkait independen ini, saya akan bertanya ke 1,7 juta suara yang sudah memilih saya di pilgub 2013 lalu. Kita lihat bagaimana perkembangan ke depan," tegas IAS.

Putusan IAS tetap di Demokrat mengabaikan penzaliman yang dialaminya. Maklum, keputusan DPP menunjuk Ni'matullah sebagai ketua Demokrat dipertanyakan sejumlah pihak. Baik kader Demokrat ataupun masyarakat Sulsel lebih luas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2051 seconds (0.1#10.140)