TKI asal Majalengka tewas mengenaskan di Damaskus

Kamis, 21 Maret 2013 - 15:42 WIB
TKI asal Majalengka tewas mengenaskan di Damaskus
TKI asal Majalengka tewas mengenaskan di Damaskus
A A A
Sindonews.com - Kabar pilu kembali datang dari pencetak devisa kita. Kali ini, kabar duka datang dari Majalengka, setelah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal wilayah tersebut dinyatakan meninggal dengan kondisi yang mengenaskan.

TKW tersebut yakni Iroh Sairoh (45), warga Blok Senin, RT 02/04, Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka. Iroh meninggal di Damaskus Suriah, tempat dirinya bekerja sejak tahun 2007.

Menurut adik almarhumah Iroh, Eno, keluarga mendapakan berita kematian Iroh pada tanggal 2 Maret lalu dari pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Berdasarkan keterangan dari petugas Kemenlu tersebut, jelas dia, Iroh meninggal pada tanggal 23 Februari lalu di salah satu RS di Damaskus.

“Mengetahui kabar itu, kami meminta kepada petugas dari Kemenlu agar dilakukan autopsi, karena kami penasaran dengan kematian almarhumah. Dan pada tanggal 11 Maret, kami mendapatkan kabar lagi hasil autopsi itu,” kata Eno, di rumah duka, Kamis (21/3/2013).

Dari hasil autopsi tersebut, korban diketahui meninggal disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya insufisiensi akut pada ginjal dan bakteremia.

“Di situ dijelaskan, penyebebab kematian langsung berhentinya fungsi jantung dan pernafasan. Adapun penyebab tidak langsung adalah insufisiensi akut pada ginjal dan bakteremia akibat banyaknya luka bakar,” jelas dia.

Hasil autopsi tersebut semakin kuat, ketika keluarga melihat langsung kondisi jasad korban saat tiba di rumah duka pada hari ini sekira pukul 03.00 WIB, dini hari. Pada tubuh korban, lanjut dia, ditemukan banyak luka mengenaskan.

“Di bagian kaki almarhumah, dari batas dengkul ke bawah nampak menghitam seperti gosong dan mengecil. Selain itu juga, kain kafan di bagian itu nampak berwarna kekuning-kuningan dan bau tidak sedap seperti bekas nanah, padahal kan meninggalnya berdasarkan informasi sudah sekira satu bulan yang lalu,” jelas dia.

“Kami tidak melihat secara keseluruhan, karena dari bagian kaki saja, sudah tidak tega melihatnya," lanjutnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4348 seconds (0.1#10.140)