Bangunan Kelas MTs Darul Fikri Roboh Diterjang Hujan dan Angin Kencang
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan bangunan sekolah MTs Darul Fikri di Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) roboh, Minggu (27/3/2022) malam.
Akibat peristiwa tersebut, aktivitas belajar mengajar di sekolah yang ada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) tersebut, sempat terhambat karena pihak sekolah harus terlebih dahulu membersihkan material bangunan yang roboh.
"Penyebabnya karena faktor alam, sebab Minggu malam kemarin kan hujan besar disertai angin kencang turun dengan intensitas lama," terang Kepala Kemenag KBB, Asep Ismail, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Harga Kebutuhan Rumah Tangga di Pasar Cigasong Majalengka Stabil, Minyak Goreng Hilang
Berdasarkan informasi yang didapatnya, peristiwa runtuhnya bangunan itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat kejadian bukan hanya wilayah Cipongkor, tapi sebagian besar wilayah KBB sedang dilanda hujan deras. Selain karena hujan, robohnya sekolah itu juga karena faktor bangunan sekolah yang sudah tua.
Bangunan yang runtuh itu merupakan bangunan kelas XII yang biasa digunakan untuk aktivitas belajar mengajar. Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp250 juta dengan kerusakan paling parah ada di bagian atap dan dinding kelas.
"Yang rusaknya satu kelas karena atapnya roboh dan tembok rusak, sehingga tidak bisa dipakai untuk kegiatan belajar," ujarnya.
Kendati begitu, lanjut Asep, kegiatan belajar-mengajar di MTs Darul Fikri tidak dihentikan seluruhnya. Siswa tetap masuk dan belajar dengan menggunakan ruang kelas lain secara bergiliran. Yakni dengan memanfaatkan bangunan sekolah yang kondisinya aman, supaya siswa nyaman belajar.
"Belajar mengajar tetap berjalan dengan menggunakan ruang yang lain dengan cara bergantian. Namun kami juga meminta ke pihak sekolah untuk memastikan kondisi bangunan sekolah yang lain aman, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Akibat peristiwa tersebut, aktivitas belajar mengajar di sekolah yang ada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) tersebut, sempat terhambat karena pihak sekolah harus terlebih dahulu membersihkan material bangunan yang roboh.
"Penyebabnya karena faktor alam, sebab Minggu malam kemarin kan hujan besar disertai angin kencang turun dengan intensitas lama," terang Kepala Kemenag KBB, Asep Ismail, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Harga Kebutuhan Rumah Tangga di Pasar Cigasong Majalengka Stabil, Minyak Goreng Hilang
Berdasarkan informasi yang didapatnya, peristiwa runtuhnya bangunan itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat kejadian bukan hanya wilayah Cipongkor, tapi sebagian besar wilayah KBB sedang dilanda hujan deras. Selain karena hujan, robohnya sekolah itu juga karena faktor bangunan sekolah yang sudah tua.
Bangunan yang runtuh itu merupakan bangunan kelas XII yang biasa digunakan untuk aktivitas belajar mengajar. Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp250 juta dengan kerusakan paling parah ada di bagian atap dan dinding kelas.
"Yang rusaknya satu kelas karena atapnya roboh dan tembok rusak, sehingga tidak bisa dipakai untuk kegiatan belajar," ujarnya.
Kendati begitu, lanjut Asep, kegiatan belajar-mengajar di MTs Darul Fikri tidak dihentikan seluruhnya. Siswa tetap masuk dan belajar dengan menggunakan ruang kelas lain secara bergiliran. Yakni dengan memanfaatkan bangunan sekolah yang kondisinya aman, supaya siswa nyaman belajar.
"Belajar mengajar tetap berjalan dengan menggunakan ruang yang lain dengan cara bergantian. Namun kami juga meminta ke pihak sekolah untuk memastikan kondisi bangunan sekolah yang lain aman, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
(msd)