Balita 2 Tahun Akan Diisolasi, Keluarga Menangis Histeris
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Tangis histeris pecah, saat balita berusia dua tahun berinisial RA yang dinyatakan positif COVID-19, akan dibawa oleh tim medis untuk menjalani isolasi.
(Baca juga: Guardiola Sebut Silva Layak Akhiri Musim Bersama Manchester City )
Orang tua RA juga sempat dilanda kepanikan, dan kesal, karena sebelumnya tidak diberi tahu apabila anaknya dinyatakan positif COVID-19, namun malah kabar itu ramai di media sosial (Medsos).
Nenek RA tak kuasa menahan tangis. Dia begitu histeris ketika mengetahui cucu kesayangannya akan dibawa tim medis masuk ke dalam ambulans yang sudah disiagakan di depan rumah di Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Rabu (17/6/2020) siang.
Beberapa petugas yang bersiaga tidak kuasa menahan nenek RA untuk masuk ke dalam rumah dan menemui cucu kesayangannya tersebut. Sejumlah anggota keluarga lainnya juga tak kuasa menahan tangis, dan langsung di bawa ke dalam rumah yang berdekatan dengan rumah RA.
(Baca juga: Vaksin Virus Corona Asal China Respon Antibodi Hingga 100% )
RA bersama ibunya, kemudian dikawal tim medis menuju ambulans untuk dibawa ke ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedjati Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jateng. Sejumlah anggota keluarga yang sempat kontak langsung dengan RA, juga menjalani rapid test yang dilakukan oleh tim medis.
"Saya sempat merasa kesal dan emosi, karena saat dilakukan penjemputan tidak diberi tahu terlebih dahulu oleh tim medis. Justru yang datang ke sini kepala desa dan mengatakan kalau RA positif COVID-19," tegas Sukir, ayah RA.
Dia mengaku, anaknya sempat dirawat di rumah sakit. Setelah itu diperbolehkan pulang sambil menunggu hasil tes swab. Setelah 10 hari berada di rumah, baru dinyatakan positif COVID-19.
Kepala Desa Bandungsari, Ledy Heriyanto mengaku, sebelum mengetahui hasil tes swab RA yang dinyatakan positif COVID-19, sempat bertemu dan menggendong RA. Sehingga dia dengan sukarela juga menjalani rapid test.
"Tadi saya sudah menjalani rapid test di rumah RA. Sebelumnya, saya juga telah mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," terang Ledy.
(Baca juga: Kulit Iritasi Usai Maskeran? Mungkin Anda Lakukan 5 Kesalahan Ini )
Camat Ngaringan, Widodo Slamet menyebutkan, dari laporan yang diterimanya, RA merupakan satu dari 14 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dinyatakan positif COVID-19. "Kami melakukan penjemputan terhadap RA, sebagai upaya cepat untuk menanganinya secara madis, dan langkah menekan penyebaran COVID-19," tuturnya.
Selama ini, berdasarkan laporan yang diterima dari RSUD dr Soedjati Purwodadi, RA memiliki riwayat sesak nafas, dan didiagnosa memiliki sakit paru-paru. Sudah empat kali menjalani rawat inap di rumah sakit.
(Baca juga: Guardiola Sebut Silva Layak Akhiri Musim Bersama Manchester City )
Orang tua RA juga sempat dilanda kepanikan, dan kesal, karena sebelumnya tidak diberi tahu apabila anaknya dinyatakan positif COVID-19, namun malah kabar itu ramai di media sosial (Medsos).
Nenek RA tak kuasa menahan tangis. Dia begitu histeris ketika mengetahui cucu kesayangannya akan dibawa tim medis masuk ke dalam ambulans yang sudah disiagakan di depan rumah di Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Rabu (17/6/2020) siang.
Beberapa petugas yang bersiaga tidak kuasa menahan nenek RA untuk masuk ke dalam rumah dan menemui cucu kesayangannya tersebut. Sejumlah anggota keluarga lainnya juga tak kuasa menahan tangis, dan langsung di bawa ke dalam rumah yang berdekatan dengan rumah RA.
(Baca juga: Vaksin Virus Corona Asal China Respon Antibodi Hingga 100% )
RA bersama ibunya, kemudian dikawal tim medis menuju ambulans untuk dibawa ke ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedjati Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jateng. Sejumlah anggota keluarga yang sempat kontak langsung dengan RA, juga menjalani rapid test yang dilakukan oleh tim medis.
"Saya sempat merasa kesal dan emosi, karena saat dilakukan penjemputan tidak diberi tahu terlebih dahulu oleh tim medis. Justru yang datang ke sini kepala desa dan mengatakan kalau RA positif COVID-19," tegas Sukir, ayah RA.
Dia mengaku, anaknya sempat dirawat di rumah sakit. Setelah itu diperbolehkan pulang sambil menunggu hasil tes swab. Setelah 10 hari berada di rumah, baru dinyatakan positif COVID-19.
Kepala Desa Bandungsari, Ledy Heriyanto mengaku, sebelum mengetahui hasil tes swab RA yang dinyatakan positif COVID-19, sempat bertemu dan menggendong RA. Sehingga dia dengan sukarela juga menjalani rapid test.
"Tadi saya sudah menjalani rapid test di rumah RA. Sebelumnya, saya juga telah mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," terang Ledy.
(Baca juga: Kulit Iritasi Usai Maskeran? Mungkin Anda Lakukan 5 Kesalahan Ini )
Camat Ngaringan, Widodo Slamet menyebutkan, dari laporan yang diterimanya, RA merupakan satu dari 14 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dinyatakan positif COVID-19. "Kami melakukan penjemputan terhadap RA, sebagai upaya cepat untuk menanganinya secara madis, dan langkah menekan penyebaran COVID-19," tuturnya.
Selama ini, berdasarkan laporan yang diterima dari RSUD dr Soedjati Purwodadi, RA memiliki riwayat sesak nafas, dan didiagnosa memiliki sakit paru-paru. Sudah empat kali menjalani rawat inap di rumah sakit.
(eyt)